Sang Penuntun yang Anggun
Sastra | 2021-05-17 11:05:47Di malam yang damai dan di taman yang indah.
Di antara para Bidadari dan di antara Lembah Surga.
Alangkah hebat mu menelusuri akan hidupnya penerus cita-cita.
Kembali dari susah payah mu dalam membina semoga jadi pahala.
Di kala saat kau kuat dan di kala pula saat kau lemah.
Tak terlupakan tuntunanmu yang bijak.
Tak terlepas pula pandangamu yang indah.
Semua baru sebatas Anugrah dari Sang Pencipta.
Dari mu terlahir sebuah harapan masa depan mu.
Yang tak terlepas dari canda tawamu.
Dan tak pula terlepas dari Kharisma Bijaksana mu.
Bimbinganmu membawa sebuah harapan baru.
Kemudian Didikanmu melahirkan canda tawa yang baru.
Siapa sangka kau Bidadari sang penuntun yang anggun.
Siapa yang tak lihat Anggunan mu dalam menuntun.
Ya tak ada yang terlepas dari Indah mu dalam menuntun.
Lelah dan semangat mu tak kan menutup kesanggupanmu.
Untuk melahirkan impian calon pemimpin baru.
semua kerja keras mu dalam membina dengan indah.
Semoga terbalaskan dengan kebahagian tak terhingga.
Jangan patah semangat sang penuntun anggun nan indah.
Semoga pula kau tetap tersenyum dalam kebahagian yang lama.
Tak ada yang lebih berharga selain menjaga dan mewujudkan impian mu.
Sang penuntun Anggun kader baru di organisasiku.
Panjang umur kebahagian akan senyum mu.
Semoga Tuhan selalu melindungimu wahai Sang Penuntun Anggun.
Abadi selalu senyum dan bahagiamu.
Oleh: Kami untuk mu Bider ku
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.