Mengenal Kartini, Sosok Pelopor Emansipasi Wanita Indonesia.
Sejarah | 2022-04-18 21:11:50Setiap tanggal 21 April diperingati sebagai hari Kartini, bahkan biasanya ditiap sekolah merayakannya dengan cara siswa-siswi pada hari Kartini menggunakan pakaian kebaya atau baju adat serta digelar berbagai acara seperti halnya lomba cerdas cermat, peragaan busana dan berbagai kegiatan lainnya. Sebenarnya apa yang istimewa dari Ibu Kartini sampai-sampai hari kelahirannya diperingati perayaan Kartini oleh masyarakat Indonesia?
Sosok Raden Ajeng Kartini
Raden Ajeng Kartini atau seringnya dikenal RA Kartini merupakan anak ke lima dari sebelas saudara dari pasangan Raden Mas Adipate Ario Sosroningrat dan MA Ngasirah. Keluarganya merupakan keluarga Bangsawan atau Priyayi di Jepara, tanah kelahirannya. Sang ayah berjabat sebagai Bupati Jepara. Karena itu Kartini berkesempatan merasakan bangku Sekolah Dasar.
Kehidupan Wanita Zaman Dahulu
Kedudukan seorang perempuan ketika masa itu sebelum adanya Kartini sangat begitu mengharukan terutama masyarakat pribumi yang dibedakan dalam bidang pendidikan. Anak-anak perempuan pribumi tidak punya kesempatan menempuh pendidikan formal saat itu. Dikalangan pribumi, hanya anak kaum bangsawan yang bisa bersekolah. Perempuan dari kalangan gadis-gadis miskin di kampung bekerja di sawah sejak dari pagi hingga petang.
Emansipasi Wanita
Berbicara tentang Emansipasi Wanita, apasih makna dari Emansipasi? Kalo dilihat berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), emansipasi merupakan pembebasan dari perbudakan; persamaan hak dalam berbagai kehidupan masyarakat (seperti persamaan hak kaum Wanita dan kaum pria).
Raden Ajeng Kartini adalah seorang Pahlawan Nasional yang berjuang membela hak-hak kaum perempuan. Melalui pemikiran yang tuangkan dalam tulisannya, Kartini banyak membahas soal perjuangan kaum wanita untuk memperoleh kebebasan, persamaan hukum, dan pendidikan yang layak. Tiap tanggal kelahirannya kini diperingati sebagai Hari Kartini yang menyimbolkan kebangkitan perempuan Indonesia. Tanpa perjuangannya, perempuan-perempuan Indonesia, tidak akan mendapaatkan hak-hak tersebut, salah satunya, dalam hal menempuh pendidikan. Maka dari itu atas jasanya yang luar bisa, hari kelahirannya dirayakan setiap tahun untuk mengenang jasa-jasanya sejak adanya keputusan presiden RI No. 108 tahun 1964 pada Tanggal 2 Mei 1964.
Menjadi Kartini Masa Kini
Semua perempuan Indonesia bisa menjadi Kartini masa kini dengan cara memiliki semangat yang tinggi dalam menggapai cita-citanya, pantang menyerah dalam berkarya dan berkontribusi untuk bangsa, seperti halnya ibu kita, Kartini. Tugas kita sebagai perempuan-perempuan Indonesia adalah melanjutkan perjuangan beliau, yang telah memperjuangkan hak-hak perempuan.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.