Ramadan, Momen Terbaik Mengetuk Pintu Langit
Agama | 2022-04-17 12:45:53Ramadan merupakan bulan yang ditunggu-tunggu oleh umat Islam di seluruh penjuruh dunia, karena di dalamnya terdapat banyak keistimewaan. Keragaman dan keutamaan bulan Ramadan telah dibukukan dalam bentuk tulisan oleh para ulama dan ahli di bidangnya berdasarkan rujukan Alquran dan Riwayat hadits Rasulullah yang sahih.
Para imam dan khatib saat betugas hari jumat dan imam salat tarawih (witir) dalam kultumnya senantiasa menjelaskan dan memberikan pesan keutamaan bulan Ramadan. Di antara; bulan penuh dengan ampunan, barakah, syafaat, pahala dilipatgandakan, salah waktu yang makbul untuk berdoa, bulan turunnya Alquran, peristiwa Lailatul Qodar, dan sebagainya.
Sebagai bulan yang penuh dengan ampunan (maghfirah) dan moment berdoa yang terkabul benar-benar dimanfaatkan dengan baik umat Islam. Di samping itu, doanya orang-orang yang menjalankan ibadah puasa diberikan jaminan oleh Rasulullah tidak akan tertolak. Hal ini sesuai dengan sabda Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Ahmad.
Artinya: Tiga orang yang doa mereka tidak terhalang, yaitu; imam (pemimpin) yang adil, orang yang berpuasa hingga ia berbuka, dan orang yang dizalimi. Doa mereka akan dibawa ke atas awan dan dibukakan pintu langit untuknya, lalu Allah Azza wa Jalla berfirman: “Demi Izza-Ku, Aku akan menolongmu meski setelah beberapa waktu”.
Maka berdoa di bulan Ramadan merupan kesempatan yang terbaik sepanjang manusia diberi oleh kesempatan untuk hidup. Manusia sebagai makhluk Allah termasuk memiliki sifat salah dan tempat kesalahan, baik disengaja maupun tidak disengaja. Seperti pepatah Arab berikut Al insan mahalul khata’ wa nisyan atau dalam pepatah asing no body perfect.
Ramadan merupakan tangga menuju kesempurnaan sebagai manusia bertakwa yang memiliki nilai derajat yang paling tinggi di sisi Allah. Di antara anak tangga dilewati adalah minta kepada Allah agar noda dan dosa kita diampuni Allah. Dalam bahasa agama Islam meminta kepada sang Pencipta disebut dengan istilah berdoa.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KKBI) doa artinya permohonan (harapan, permintaan, pujian) kepada Tuhan. Jadi doa merupakan salah wujud permohonan manusia sebagai hamba kepada Allah. Adapun tata caranya, adab, dan waktu berdoa telah ditentukan berdasarkan agama Islam.
Pengertian lain doa menurut Imam Hafizh Ibnu Hajar dari Imam At-Thaibi dalam kitab fathul Bari, doa merupakan sikap berserah diri dan merasa membutuhkan kepada Allah SWT, karena tidak dianjurkan ibadah melaikan untuk berserah diri dan tunduk kepada Sang Pencipta.
Allah senantiasa memberikan kesempatan dan beranji kepada manusia untuk berdoa dan Allah pasti mengabulkan permohonan dot akita. Sebgaimana Allah menegaskan lewat firmannya dalam Alquran surat Al-Baqarah ayat 186.
Artinya: Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesunggunya Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang berdoa, apabila ia memohon kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku, agar meraka memperoleh kebenaran.
Firman Allah di ayat lainnya tentang tawaran kepada hamba-Nya yang beriman untuk berdoa mohon yang terbaik sebagaimana dalam surat Ghafir ayat 60 yang artinya:
Dan Tuhanmu berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya Aku perkenankan bagimu. Sesunggunya orang-orang yang sombong tidak mau menyembah-Ku akan masuk neraka jahanam dalam keadaan hina dina”.
Dua surat dan dau ayat di atas memberikan syarat yang baik ketika manusia melakukan permohonan (doa) kepada Allah. Setidaknya ada syarat yang harus dipenuhi oleh hamba-Nya, di antaranya; melaksanakan perintah agama Allah dengan ihlas, beriman kepada Allah dengan tidak menyekutukan dengan apapun, serta tidak boleh berkikap dan bersifat sombong.
Ketiga syarat tersebut memang kelihatan enteng dan ringan, tetapi jika dilaksanakan sangat berat. Karena ketiga letaknya ada di hati (qalbu) terkait dengan keyakinan, perbutan nyata berupa ibadah yang langsung kepada Allah dan hubungan dengan manusia. Terakhir yang berkaitan dengan ihsan, pesan yang terkandung menjaga akhlaq dengan baik.
Seberat apapun syarat yang diberikan Allah, tetapi kita harus memiliki usaha degan istiqamah dan keyakinan yang kuat, serta tetap optimis memanfaatkan moment Ramadan untuk berdoa kepada Allah. Karena doa kita akan dibawa ke atas awan dan dibukakan pintu langit sebagaimana hadits riwayat Ahmad.
Selain itu, orang-orang menjalankan puasa didasari keimanan dan kihlasan ada jaminan doanya tidak akan tertolak. Orang yang berpuasa seharusnya optimis untuk mengetuk pintu langit agar terbuka sehingga doa yang dipanjatkan sampai kepada Allah, janji Allah akan mengabulkan orang-orang minta kepada-Nya. Semoga doa kita kepada Allah yang terbaik dikabulkan oleh Allah SWT. Wallahu ‘alam bish-shawab.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.