Pengalamanku dengan Bank Syariah
Bisnis | 2021-05-08 21:15:25Gimana pengalamanmu dengan bank syariah?
Hmm, pertanyaan menarik nih. Oke, sebelumnya perkenalkan, saya adalah seorang pelajar berusia 17 tahun. Jika Anda adalah seorang pelajar atau pernah menjadi pelajar, Anda pasti tahu betapa ngenes-nya keadaan dompet kita. Uang saku yang diberi orang tua seringkali habis atau mepet untuk makan siang dan transport. Keluh kesah yang sangat mainstream di kalangan kita, hahaha. *malah curhat.
Nah, untuk menghindari habisnya uang yang seringkali entah kemana, sejak kecil saya selalu diajarkan untuk menabung. Entah itu dua ribu, lima ribu, atau sepuluh ribu rupiah selalu saya sisihkan diawal pemberian uang saku untuk ditabung. Hal itu berhasil membuat saya menyisihakan uang lumayan banyak. Saking banyaknya uang pecahan itu akhirnya saya memutuskan untuk tabung di bank.
Sebelum saya memutuskan untuk taruh uang di bank, saya mikir, duh kalo ditaruh di bank ntar kemakan admin bulanan dong. Lama-lama abis sendiri nih duit. Eh tapi kegundahan hati saya ga lama hilang. Ibu saya bilang, Uangmu taruh di bank syariah aja, bareng sama mama. Wah ide bagus tuh. Atas rekomendasi ibu, saya buka rekening di salah satu bank syariah swasta.
Proses pembuatan rekening di bank syariah kurang lebih sama denga bank-bank konvensional lainnya. Yang membedakan adalah nanti kita akan ditanya rekening kita akan di buka atas akad Wadiah (titipan) atau Mudharabah (kerja sama). Tenang kita akan dijelaskan oleh customer service-nya kok tentang apa itu. Jadi secara garis besarnya akad Wadiah adalah kita menitipkan uang kita ke bank, titik. Ga ada imbal balik atau apapun itu, jadi murni kita menitipkan uang di bank. Nah, kalau akad Mudharabah adalah nantinya setiap bulan kita akan menerima imbal hasil dari uang yang kita setorkan dengan beberapa syarat-syarat tertentu.
Pada saat itu tentu saja saya memilih akad Wadiah karena saya murni ingin menabung. Kenapa saya pilih jenis tabungan itu karena tidak ada biaya admin sama sekali. IYA SAMA SEKALI!!!! Buat kamu yang takut kalau ada riba, tenang aja karena tidak ada bunga di bank syariah. Selain tidak adanya biaya admin, seluruh fasilitas tabungan pun sama. Saya mendapat kartu debit berlogo GPN dan buku tabungan. Keren ya masih SMA gegayaan pake kartu debit hehehe
Yang lebih membuat saya kaget adalah saya juga dapat fasilitas Mobile Banking. Tuh, gimana ga keren apa coba, udah gaada biaya admin bulanan, dapet kartu debit pula. Dengan fasilitas ini saya bisa cek saldo, top up e-wallet, transfer, beli pulsa, bayar tagihan, dan masih banyak lagi. Bener-bener deh bank syariah ga kalah sama bank konvensional.
Itu dari segi fasilitas tabungan, sekarang gimana nih sama pelayanan banker-nya? Two thumbs up buat banker bank syariah. Begitu kita datang kita akan disambut dengan salam yang ramah. Di masa pandemi ini juga protokol kesehatan dijaga ketat. Kalau kalian sering lihat di bank-bank konvensional banyak orang yang mengantre untuk dilayani, berbeda halnya dengan di bank syariah. Bank syariah cenderung sepi dan cepat pelayanannya. Lima belas menit maksimal waktu yang saya butuhkan untuk setoran. Itupun kalau agak ramean. Makanya ayo nabung di bank syariah aja!
Eh daritadi bahas kelebihan mulu nih, sekarang bahas kekurangan ah. Tiada yang sempurna di dunia yang fana ini saudara. Oke, masalah yang sering saya hadapi dengan bank syariah adalah sedikitnya jumlah ATM bank syariah. Sebenarnya kita bisa transaksi di jaringan ATM bersama tapi ada biaya tambahan. Agak lumayan juga kan kalo sehari bisa tiga kali transaksi lewat ATM. Bisa tekor lama-lama hahaha.
Nah itulah pengalaman saya dengan bank syariah. Kita bisa menikmati fasilitas bank konvensional dengan segala fiturnya di bank syariah. Pelayanan yang super ramah membuat saya tetap nyaman untuk menabung di sana. Ditambah lagi dengan tidak adanya biaya admin bulanan dan bunga cocok banget bagi kita para pelajar yang dompetnya tipis dan bagi kaum muslimin yang ingin menghindari riba karena insyaallah transaksi di bank syariah bebas riba. Menabung di bank syariah swasta atau negeri pun sama saja pelayanannya. Ada banyak pilihan bank syariah yang bisa kita pilih. Sekian, terimakasih. #retizencompetition
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.