Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Roisatun Kasanah

Solusi Ekonomi Atas Dampak Pandemi Melalui Aggregate Demand

Bisnis | 2021-05-04 09:04:39
Erik ScheeldariPexels" />
Foto oleh Erik Scheel dari Pexels

Pandemi covid 19 tidak hanya berdampak pada bidang Kesehatan, tetapi hampir pada segala aspek kehidupan termasuk bidang ekonomi. Meskipun telah berlalu lebih dari satu tahun semenjak virus ini pertama kali menyebar, namun sampai saat ini dampaknya masih sangat terasa.

Di Indonesia sendiri pada tahun 2021 pemerintah masih berfokus pada pemulihan keadaan di bidang Kesehatan dan perekonomian dengan mengalokasikan pengeluaran yang cukup besar pada bidang tersebut. Berdasarkan informasi dari laporan RAPBN (Rancangan Anggaran Penerimaan Belanja Negara) tahun 2021 pemerintah memperkirakan defisit anggaran yang terjadi adalah sebesar 5,70% dari PDB (Produk Domestik Bruto).

Nilai ini lebih rendah dibanding defisit yang terjadi pada tahun 2020 yaitu 6,34% dari PDB. Sedangkan menurut data BPS (Badan Pusat Statistik) perekonomian Indonesia pada tahun 2020 menurun dan mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 2,07 %.

Penurunan ekonomi ini antara lain salah satunya disebabkan oleh penurunan konsumsi yang merupakan sektor penopang terbesar dalam perekonomian. Secara makro sektor konsumsi mengalami penurunan baik dari konsumsi masyarakat mapun konsumsi pemerintah. Tercatat konsumsi rumah tangga yang pada periode sebelumnya sebesar 5,02% menurun menjadi 2,84% pada tahun 2020 di periode yang sama, sedangkan konsumsi pemerintah menurun sebesar 1,48%.

Turunnya perekonomian di berbagai sektor ini yang kemudian menyebabkan penurunan pendapatan masyarakat, dan akhirnya menurunkan tingkat konsumsi. Dari sisi pemerintah pendapatan negara juga mengalami penurunan akibat lesunya perekonomian yang kemudian menyebabkan turunnya pembayaran pajak.

Berbagai usaha harus dilakukan baik dari sisi masayarakat dan pemerintah untuk memulihkan keadaan perekonomian Indonesia. Pemerintah sebagai regulator memiliki tugas dan wewewanang melalui pembuatan kebijakan serta program-program yang dapat memberi stimulus pada kegiatan perekonomian atau dengan meningkatkan permintaan barang dan jasa secara agregat.

Pemerintah dapat mengatur kebijakan baik melalui kebijakan moneter atau kebijakan fiskal. Beberapa hal yang dapat dilakukan pemerintah dalam rangka meningkatkan permintaan agregat diantaranya memberikan insentif pajak pada sektor-sektor tertentu yang dianggap efektif untuk meningkatkan konsumsi masyarakat dan meningkatkan kemauan berwirausaha masyarakat, menambah suntikan keuangan dengan memberikan bantuan sosial bagi masayarakat kelas menengah ke bawah agar tingkat konsumsi naik, menurunkan tingkat bunga agar kegiatan usaha meningkat, serta menjaga nilai inflasi agar tetap stabil, dengan tujuan untuk mengendalikan harga dan untuk menjaga daya beli masyarakat.

Harapannya dengan naiknya tingkat konsumsi masyarakat, maka akan menigkatkan permintaan secara agregat sehingga perekonomian yang lesu menjadi bangkit kembali. Selain itu pemerintah juga harus menekankan dan mengkampanyekan agar masyarakat bijak dalam konsumsinya yaitu dengan memilih produk-produk dalam negeri agar kegiatan perekonomian dalam negeri dapat meningkat. Berbagai usaha yang dilakukan pemerintah melalui kebijakan-kebijakan ini harus dilakukan secara teratur, terarah, dan terintegrasi agar dapat terlaksana dengan baik dan dapat memulihkan keadaan ekonomi.

Di sisi lain masyarakat harus mendukung pelaksanaan kebijakan serta program-program yang telah diusahakan oleh pemerintah dengan kemampuan yang dimiliki. Misalnya dengan senantiasa mematuhi protokol kesehatan sebagai usaha dalam menghentikan penyebaran virus corona, bijak dalam konsumsi dengan memilih produk dalam negeri, serta berwirausaha untuk menggerakkan roda perekonomian.

Selain itu masyarakat juga dapat mengalokasikan Sebagian sumber daya yang dimiliki untuk berinvestasi agar kegiatan agar dapat mendorong penawaran secara agregat dan harapannya dapat menciptakan lapangan kerja baru. Sinergi antara masyarakat dengan pemerintah ini sangat diperlukan agar perekonomian Indonesia bisa pulih dan dapat meningkat.

 

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image