Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image TAZKA ADIATI

Resensi Buku: Botchan

Sastra | Saturday, 16 Apr 2022, 13:21 WIB

RESENSI BUKU BOTCHAN

Novel Botchan

Judul Buku : Botchan

Identitas Buku

Pengarang : Natsume Soseki

Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama

Tahun Terbit : 2017

Cetakan : VII

Tebal Halaman : 224 halaman

Sinopsis

Novel klasik yang sangat populer di Jepang ini mengangkat kisah seorang guru muda, Botchan yang memilih untuk mengabdikan dirinya di pedesaan jauh dari tempat tinggalnya di kota Tokyo. Keputusannya untuk pindah ke pedesaan disayangkan oleh pramuwisma keluarganya, Kiyo. Botchan tak terbendung, tekadnya bulat untuk berangkat mencari pekerjaan di desa.

Kehidupan Botchan sebagai guru di Sekolah Menengah Atas tergambar begitu menggemaskan. Berbagai bentuk ketidakadilan di lingkungan sekolah, membuat Botchan mengambil sikap yang tegas. Botchan selalu berpikiran lurus bersama seorang teman, Hotta. Mereka berusaha mencari ‘tempat’ mengadu yang tepat untuk menumpas ketidakadilan tetapi tak pernah berhasil.

“Sepintar-pintarnya bangkai ditutupi, baunya tetap tercium juga” bagian peribahasa ini mewakili akhir kisah Botchan. Botchan dan Hotta tak patah arang, jika keadilan tak akan pernah ia dapatkan dari ‘tempat’ yang tepat, maka keadilan itu mereka sendiri yang ciptakan.

Kelebihan Buku

Buku ini menyajikan serentetan kisah yang dihadapi manusia sehari-hari, dalam hal ini guru. Sebagai seorang guru, permasalahan yang timbul di lingkup pekerjaan guru memang tak pernah jauh dari permasalahan siswa, guru, orang tua, dan permasalahan kehidupan sekolah lainnya. Botchan mengambil sikap berani dan taat pada norma-norma yang seharusnya. Guru, di mana pun berada sudah sepatutnya menggunakan prinsip dasar perilaku yang sama, guru bukan hanya sebuah profesi, bukan hanya sebuah titel. Guru/pendidik dan semua orang yang terlibat di dalamnya tak akan pernah lepas dari profesi dan lingkungannya. Kapan pun, di mana pun, dan dengan siapa pun, guru tetaplah guru, yang ‘digugu’ dan ‘ditiru’.

Kelemahan Buku

Buku terjemahan asal Jepang ini banyak menggunakan kisah-kisah atau candaan khas Jepang yang kurang dapat dipahami oleh pembaca di Indonesia, mungkin hanya saya. Alur sedikit memecah konsentrasi dengan mengingat atau menambah informasi pada suatu hal dalam penceritaannya.

Target Pembaca

Pembaca remaja dan dewasa dapat menikmati bacaan ini. Penulis menghadirkan kisah yang ringan dan dapat dipahami. Pembaca yang memiliki perhatian khusus pada dunia pendidikan, sangat direkomendasikan untuk membaca buku ini.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image