DEBU SEZARAH
Sastra | 2022-04-16 08:50:45di panggung megah
aku hanyalah
noktah
dan debu sezarah
("haruskah kau pongah?"
tepukmu mengingatkan)
pada lelah
aku melangkah
tanpa arah
tanpa tuju
(usai pertunjukan kau menjabat tanpa sungkan:
"ini lakon belum rampung menampung jiwamu yang terkungkung")
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.