Mauku Apa Tentu Mau-Nya?
Sastra | 2021-04-19 23:29:47Tentang aku, dia, dan Dia.
Setiap pena di buku harianku ada eja namamu.
Setiap sujud yang menempel ke bumi tertanam nama lengkap serta binmu.
Setiap lagu yang kulantunkan bersenandung suaramu.
Setiap detak jantungku ada selip senyummu.
Setiap langkah jalanku kusisip prinsip hidupmu.
Setiap sajak yang tertuang sudah pasti tentang kamu.
Tapi mauku belum tentu maunya
Inginku apalagi belum pasti tentang kehendak-Nya.
Aku tak tahu apa maunya.
Tapi lama-lama aku paham akan mau-Nya.
Cinta tak berbalas ini, akan berbalas pada waktunya.
Kasih tak singgah ini, akan betah pada gilirannya.
Rindu yang tak sampai ini, akan peluk pada tempatnya.
Terus ingat.
Terus yakin.
Terus sabar dan
Terus lepas.
Dia ingin yang terbaik untuk temani hidup hamba-hambanya. Sebab setengah dariku adalah dirinya. Setengah darinya adalah cara Mu untuk mengajariku hidup sepenuh cinta kepada Mu.
Cinta tak perlu sering diucap
Cinta hanya perlu dirasa
Cinta hanya butuh pelepasan
Cinta hanya butuh prilaku.
Kamu
hanya sepenggal sajak yang belum usai.
Akan kuselesaikan,
Bila izin menghampiri persinggahan.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.