![Image](https://static.republika.co.id/uploads/member/images/profile/thumbs/8a557c56219bdc3ff96e3d9082c4af7a.jpeg)
Doa Bapak Ibu
Sastra | 2021-04-16 15:29:32![](https://static.republika.co.id/uploads/member/images/news/31zlgkweki.jpg)
Ditekan
Tertekan
Kadang menekan
diri sendiri dengan pola berulang.
Kurang sadar
Kurang belajar
Kurang dikejar
Kurang sabar.
Kata motivasi tak lagi ampuh
Penggalan lirik banyak lagu tak lagi jadi cerminan layuh
Afirmasi jauh dari berlabuh
Kontemplasi malah bikin gaduh
Entah kini yang ada hanya doa orangtua tanpa keluh, jenuh,
selalu teduh
dan tetap teguh.
Hitam
dan putih
Beri salam
pada lirih.
Jangan muram
Meski letih
Sambut tentram
tuk dipilih.
Ingat doa-doa Ibu dan Bapak,
Ingat juga doa-doa Nenek dan Kakek
moyang kita.
Kita yang kini, berkat andil doa doa sebelumnya
Kita yang kini, berkat jalan yang dipilih dengan sendirinya.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.