Asa di Hari Yang Fitri
Sastra | 2022-04-12 21:34:03Asa terdalam yang terselip di setiap doa
Akan datangnya ketentraman hingga hilangnya keresahan
Yang selalu menghantui dan mengiringi setiap waktu
Nama yang selalu berganti namun bersumber satu
Sebuah nama yang awal datang memberi rasa takut
Rasa lelah akan nama yang mencekam
Hingga kini menjadi kebal dan tak acuh
Dua tahun tak lagi bersua saudara di hari yang fitri
Harapan sirnanya corona di bumi ini
Segera enyah dan musnah
Cukup sudah memasung, membelenggu dan menyelingkupi
Corona pergilah engkau, biarkan kami kini duduk bersama
Di majelis tanpa ada rasa ragu dan khawatir
Terhimpun dalam suasana suka cita
Semoga cahaya memencar di hari yang fitri kali ini
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.