Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Mohamad Su'ud

Muhammadiyah Membentur Ruangan Hampa

Agama | Tuesday, 12 Apr 2022, 10:18 WIB

Gagasan mencerahkan semesta, dicanangkan sebagai tonggak Muktamar ke-48 Muhammadiyah di Surakarta. Secara mendunia Muhammadiyah semakin melebar dan berkembang. Saya sering mengibaratkan Muhammadiyah itu seperti besi lantak ditangan pandai besi, bila besi itu semakin di bakar dan setelahnya dihantam bertubi-tubi, maka besi tersebut akan semakin tajam, dan besi tersebut berubah menjadi pedang yang mengkilat nan indah sebagai alat penyembelih, atau pisau yang tajam, minimal manfaat di tangan ibu rumah tangga di dapur.

Namun kini Muhammadiyah di hadapkan dalam sebuah ruangan hampa di negeri sendiri, yang ditandai dengan fakta-fakta berikut ini:

1. Kritik para tokoh Muhammadiyah seakan membentur ruangan hampa, yakni kritik yang tidak diindahkan oleh penguasa. Meminjam kalimat Prof. Dr. Haedar Nashir yaitu bila para penguasa tetap bermuka tebal tidak menghiraukan nasehat-nasehat yang baik, demi kelangsungan negeri tercinta Indonesia.

2. Muhammadiyah kiprahnya untuk negeri ini serasa dipungkiri Muhammadiyah dijadikan sebagai penghalang sebagain kecil manusia serakah guna mencengkeram negeri ini. Muhammadiyah difitnah sana sini. Padahal Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) sangat membantu pemerintah, bahkan pemerintah masih memiliki tunggakan dana BPJS kepada Rumah Sakit Muhammadiyah, senilai ratusan milyard, bahkan mencapi trilyunan.

3. Tokoh dan kadernya dijebak dan dituduh sebagai radikal bahkan teroris. Inilah bagian dari keinginan manusia-manusia laknat yang tidak melihat perjuangan Muhammadiyah di bumi pertiwi NKRI tercinta ini.

Bayangkan, sekaliber tokoh dunia Prof. Dr. Din Syamsuddin, dituduh radikal. Sangat naif apa yang mereka tuduhkan.

Maka benarlah pepatah jawa "Surodiro jayaningrat lebur dining pangastuti", semakna dengan ayat Allah dalam Al-Qur'an surat Al-Isra' ayat 81, "Barang siapa yang berbuat kejahatan akan hancur berkeping keping".

Penulis: Masro'in Assafani, M.A. (Ketua Majelis Tabligh Pimpinan Daerah Muhammadiyah Lamongan, Jawa Timur)

Diedit oleh: Mohamad Su'ud

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image