Belajar Meyakini Sedekah Itu Dahsyat Pada Bulan Ramadhan Ini
Agama | 2022-04-09 08:44:56Bulan Ramadhan bukan saja memiliki ibadah shaum yang hukumnya wajib bagi kaum muslimin kecuali ada alasan syar'i yang membuat seseorang tidak terkena kewajiban itu. Tetapi sebenarnya ada perintah yang selain berpahala cukup besar dan juga memiliki manfaat bagi orang lain yaitu bersedekah.
Bahkan menurut riwayat Rasulullah pada bulan Ramadhan tangannya begitu mudah memberikan sesuatu untuk orang lain. Hal inilah yang sesungguhnya harus memotivasi siapapun untuk berpacu mendapatkan pahala dan keuntungan dari bersedekah yang dilakukannya. Menariknya, sedekah pun ternyata mampu menolak bencana dan musibah, mengobati penyakit dan memudahkan urusan yang tengah dihadapi.
Tentu untuk bisa melakukan hal ini tidak mudah karena banyak orang yang belum merasa yakin, sebab dengan mengeluarkan uang lima ribu atau sepuluh ribu seolah merasa kehilangan harta yang dimilikinya padahal sesungguhnya kita tengah bertransaksi dengan Allah dan keuntungan akan dilipatka gandakan serta keuntungan-keuntungan lain yang akan diberikan oleh Allah.
Sebuah hadits riwayat At-Thabrani. “Bersegeralah bersedekah, sebab bala bencana tidak pernah bisa mendahului sedekah. Belilah semua kesulitanmu dengan sedekah. Obatilah penyakitmu dengan sedekah. Sedekah itu sesuatu yang ajaib. Sedekah menolak 70 macam bala dan bencana, dan yang paling ringan adalah penyakit kusta dan sopak (vitiligo).”
Ada cerita yang disampaikan teman yang terbiasa berjualan keliling ke sekolah-sekolah. saat dia melihat seorang wanita tua yang suka menyapu di sekolah dan saat itu setiap hendak pulang jualan selalu memberikan uang sepuluh ribu rupiah. Teman itu jualannya laku tetapi baru jualan ternyata didatangi seorang preman yang meminta sang teman untuk tidak berjualan lagi sambil marah-marah. Teman itu lalu membereskan barang jualannya dan hendak pergi karena takut preman itu. Tapi tidak begitu lama wanita tua itu datang dan langsung memarahi preman itu yang berani melarang sang teman berjualan. ternyata sang preman itu adalah anak dari wanita tua itu. Hingga sang teman akhirnya bisa berjualan dan bisa bersedekah lebih banyak kepada wanita tua itu.
Juga sebuah cerita dengan mengutip apa yang diceritakan Ustad Widiyanto, anggota MUI Kelurahan Ciroyom di mana ada seorang santri yang sudah berumah tangga untuk bersedekah di hari Jumat untuk memasukkan uang ke kencleng yang ada di masjid. Padahal uang di dompetnya tinggal dua belas ribu dan kalau dimasukkan ia tak punya ongkos untuk pulang. Tapi ia hilangkan keraguan itu dan langsung memasukkan uang sepuluh ribu ke dalam kencleng itu seraya b erdoa semoga ia diberi rezeki setelah Shalat Jumat agar ia bisa pulang ke rumahnya di Cibiru.
Singkat cerita santri ini mau naik bis kota. saat sedang menunggu bis kota ternyata tiba-tiba ada mobil menyelonong ke depan dirinya. Ternyata teman lamanya yang menggunakan mobil mewah karena searah maka sang teman mengajaknya untuk bersamanya naik mobil. Pada pertengahan perjalanan ia pun disuruh makan dan setelahnya ia diberi tiga bungkus nasi untuk anak dan isterinya di rumah. Bahkan sebelum berpisah sang teman memberikan sebuah amplop yang cukup tebal kepadanya. Ketika membuka amplop itu, santri itu terkejut karena isi amplop itu adalah uang sebesar Rp 9.000.000,- dan ia pun sujud syukur saat itu ternyata bersedekah memberi sesuatu yang berharga bagi dirinya.
Allah takkan pernah ingkar dengan janjin-Nya. Hal ini menunjukkan kepada kita bersama bahwasannya kalau bersedekah itu tak perlu takut miskin dan kehilangan harta. Justeru dengan bersedekah itu maka akan semakin kaya dan takkan pernah kekurangan. Karena latihlah bersedekah pada bulan Ramadhan ini. Dalam Ramadhan ini penulis malah mengajak teman-teman dan tetangga di RT sendiri agar bisa berdekah hanya lima ribu rupiah untuk berbagi takjil dengan memberi voucher takjil Ramadhan kepada anak-anak dan ternyata hal itu sungguh membahagiakan.
Jaditunggu apa lagi. Bersdekah itu mendidik kita untuk peduli dengan orang lain dan itu akan menyehatkan jiwa kita yang mau berkorban untuk orang lain serta yang lebih penting bagi kita untuk mencoba mencari kedahsyatannya dengan kita mau berkorban dengan harta kita sendiri. Masih tak percaya ? Mari dengan keyakinan yang mantap kita buktikan pada ramadhan tahun ini.***
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.