Arti Takabur dan Ujub Beserta Perbedaannya
Agama | 2022-04-08 10:19:41Makna sombong dalam bahasa Indonesia masih sangat umum. Bahkan, dapat dibilang masih kabur. Ketika ada yang bilang "orang sombong" akan memumunculkan setidaknya dua makna. Yakni, orang yang takabur dan orang yang ujub.
Terbukti dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kata ujub punya arti "1 keangkuhan; kesombongan; 2 rasa bangga". Sedangkan takabur diartikan sebagai "merasa diri mulia (hebat, pandai, dan sebagainya); angkuh; sombong". Dari sini dapat dilihat keduanya diartikan sombong.
Padahal, masih di dalam KBBI, di sana juga mengartikan sombong dengan "menghargai diri secara berlebihan; congkak; pongah". Nah, saat dilihat lebih detail istilah kesombongan salah satunya memiliki arti "takabur". Sangat jelas kerancuannya.
Tatkala dibandingkan dengan definisi dari literatur Islam ternyata pemaknaan di atas salah kaprah. Sebab, di KBBI antara ujub dan takabur tidak ada bedanya. Sama-sama disebutkan sebagai perilaku sombong dan angkuh. Namun bentuk kesombongan yang seperti apa tidak jelas.
Takabur
Takabur adalah perbuatan yang merasa dirinya lebih unggul, lebih utama, lebih mulia, lebih hebat, lebih pandai, atau tak terkalahkan. Orang yang takabur senantiasa membesarkan diri. Ini sama halnya dia mensifati dirinya seperti sifat Allah Yang Maha Besar.
Perilaku takabur akan memandang orang lain rendah, remeh, sepele, dan pantas untuk tak dipedulikan. Merasa tak butuh orang lain. Justru orang lainlah yang membutuhkannya. Takabur sama artinya dengan tinggi hati. Lawan katanya yaitu tawaduk yang berarti rendah hati.
Contoh perilaku takabur yaitu suka memuji diri sendiri tapi sangat mudah menyalahkan orang lain. Meski cuma di dalam batin atau tidak diwujudkan melalui mimik muka maupun kata-kata, tetaplah disebut sebagai takabur. Seakan dirinya berhak sebagai penghakim.
Baca juga: Sudah Banyak Manusia Mengalami Kepahitan Hidup, Hindari Berpikir Merasa Paling Kuat Bertahan
Orang-orang yang diberi nasihat lantas menolak dengan sikap angkuh juga ciri dari takabur. Dia tidak mau tunduk pada kebenaran tapi malah mengingkarinya. Disebabkan karena gengsi, fanatik, perasaan paling benar sendiri, dan tidak menyadari kesalahannya.
Sombong adalah jubah Allah. Siapapun tidak boleh memakainya. Biasanya jubah kesombongan itu digunakan manusia untuk merendahkan makhluk lainnya. Di mana, takabur adalah kesombongan yang ditampilkan. Sedangkan ujub "sombong" yang disembunyikan.
Ujub membuat orang menggampangkan urusan. Baginya terasa mudah. Serta merasa punya andil besar pada sesuatu. Sedang takabur membuat seseorang merasa bahwa orang lain tak mampu, lamban, dan tak beres menyelesaikan urusan seperti halnya dirinya.
Orang yang ujub merasa bahwa kekayaan dan karir yang digapai lantaran kepintaran dan pengalamannya. Padahal Allah SWT yang telah mentakdirkan dia kaya. Ia telah lupa. Buktinya banyak sekali orang pintar melebihi dia tapi nyatanya karir dan kekayaan yang dimiliki tak sebanding.
Adapun orang takabur merasa bahwa kekayaan dan karir yang dimiliki telah melampaui dari apa yang dipunyai orang lain. Padahal masih banyak orang yang jauh lebih hebat, kaya, dan melejit karirnya daripada dia. Terdapat langit di atas langit.
Ujub
Ujub adalah perilaku membanggakan diri sendiri tanpa perlu melibatkan dan membandingkan dengan orang lain. Cukup melihat diri sendiri. Perbedaannya dengan takabur yaitu sikap takabur masih perlu merendahkan orang lain lebih dulu lalu meninggikan diri sendiri.
Berawal dari sikap ujub inilah yang kemudian melahirkan takabur. Dalam artian ujub merupakan penyebab munculnya takabur. Misalnya merasa dirinya telah berbuat baik, sudah sholeh, sudah ikhlas, dan perasaan bangga diri atau kepuasan pada diri sendiri lainnya.
Orang yang ujub selain berbangga pada diri sendiri juga bangga, senang, serta kagum pada amalannya. Menganggap itu semua karena dia orang baik tanpa mengakui adanya peran Allah SWT. Dia lupa bahwa Allah SWT yang telah memberi karunia padanya.
Ujub termasuk penyakit hati yang dapat menghapuskan pahala amal ibadah. Hal tersebut disebabkan dia melupakan Allah SWT saat berniat, melakukan, maupun di akhir ibadahnya. Seharusnya dia meluruskan niat dan mensyukuri atas hasil yang dicapai.
Perbedaan ujub dengan takabur lainnya ialah sikap ujub merupakan perbuatan akhlak buruk pada Allah. Lebih merusak batin sendiri. Menyebabkan Allah SWT murka. Tapi tidak membuat manusia lain marah karena ujub hanya dipendam dalam hati.
Baca juga: Carilah Ustadz yang Mampu Mengajak dan Memberi Contoh pada 5 Hal Berikut
Sifat ujub mampu membuat amal seseorang tidak diterima oleh-Nya. Lebih parah bahkan bisa dikategorikan berbuat syirik. Lantaran dia mengabaikan Allah SWT dan lebih memandang dirinya yang lebih berhak memilih jalan hidupnya.
Ujub merupakan perilaku yang tak tahu diri, tak sadar diri, dan tak tahu malu pada Sang Maha Pemurah. Telah melupakan bahwa apa-apa yang dia miliki dan diraih merupakan pemberian dan bentuk kasih dari-Nya. Tentu dia juga tak punya sifat tawakal.
Penulis adalah admin situs BanjirEmbun.com
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.