Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Wahyu Barata

RAMADHAN TANPA SAMPAH

Gaya Hidup | Friday, 08 Apr 2022, 07:38 WIB

Pemerintah melalui Presiden Joko Widodo telah mengumumkan cuti dan hari libur bersama Idul Fitri 1443 Hijriyah dari tanggal 29 April sampai tanggal 6 Mei 2022. Ini berarti libur panjang.

Selama bulan Ramadhan sampai menjelang lebaran kita akan melakukan salat wajib dan salat sunat Tarawih berjamaah di masjid,, buka puasa bersama, I'tikaf, dan melakukan berbagai aktivitas lain, dan tentunya melancong ke tempat wisata yang kita inginkan.

Untuk melakukan berbagai aktivitas selama bulan Ramadhan dan di libur panjang cuti bersama lebaran, sangat baik kalau kita sudah mendapat vaksin dosis pertama dan kedua ditambah vaksin booster. Dan tidak boleh lengah, tidak boleh mengabaikan protokol kesehatan : mencuci tangan memakai sabun di air mengalir, menjaga jarak, menghindari kerumunan, memakai masker, dan membatasi interaksi atau mobilisasi. Untuk mencegah penyebaran virus corona dan varian-varian barunya.

Di bulan Ramadhan sekarang diperkirakan timbunan sampah makanan maupun sampah lainnya akan meningkat. Meskipun mungkin gaya hidup tanpa sampah masih terdengar asing di telinga kita, untuk menghindari meningkatnya timbunan sampah kita bisa menerapkan gaya hiduo Ramadhan Tanpa Sampah. Prinsipnya mendaur ulang (recycle), menggunakan kembali (reuse), dan mengurangi (reduce).

Adapun yang bisa kita lakukan untuk meminimalisasi sampah :

1). Saat berbelanja sebaiknya menggunakan kantong kain, kantong jaring, atau kantong plastik yang bisa digunakan berkali-kali. Bawa tas belanja sendiru saat berbelanja.

2). Bawa wadah bersih sendiri saat membeli makanan dan minuman untuk berbuka puasa., untuk makan di tempat (kalau memungkinkan) atau take away.

3). Membeli atau memasak makanan secukupnya saat berbuka puasa, agar makanan tidak terbuang. Kita bisa memanfaatkan sisa makanan berbuka puasa di saat makan sahur.

Sebaiknya membeli makanan sejumlah yang kita butuhkan, memasak makanan secukupnya untuk sekeluarga,, saat makan tidak menyisakan makanan, menyimpan bahan makanan yang dapat disimpan dan dikonsumsi lebih lama dengan baik.

Sedangk

4). Sampah makanan dari dapur kalau dikelola dengan baik bisa menjadi media untuk membuat kompos. Kalau sampah makanan yang menumpuk tidak dikelola dengan baik akan menghasilkan gas metana yang menyebabkan efek rumah kaca.

Sedangkan sampah non-organik seperti botol minyak, botol kaca, jirigen minyak, kertas, dan benda-benda yang bisa di daur ulang bisa dijual atau diberikan kepada tukang rongsok.

Saat mudik lebaran maupun berwisata kita pun dianjurkan untuk meminimisasi sampah. Untuk meminimalisasi sampah di perjalanan mudik atau berwisata, yang bisa kita lakukan :

1). Menyiapkan semua kebutuhan perjalanan. Sebaiknya bebas dari kemasan plastik sekali pakai. Kalau mengendarai kendaraan sendiri tentu tidak akan menjadi masalah. Tetapi kalau naik kendaraan umum seperti bis, kereta api, kita harus cermat mengantisipasinya.

Hitung waktu tempuh perjalanan dan perbekalan yang akan dibawa, begitu juga waktu untuk beristirahat di rest area yang memungkinkan untuk membeli makanan dan minuman di tempat.

2). Siapkan wadah makanan bersih, botol minum bersih,, dan kantong kain, yang nantinya digunakan untuk membeli makanan dan minuman di tempat atau take away.

3). Kita bisa menyiapkan tas cadangan khusus untuk perbekalan selama perjalanan (ransel kecil/kantong kain).

4). Di perjalanan hindari membeli makanan kemasan. Sebaiknya membeli makanan atau cemilan bebas kemasan plastik.

5). Di rest area, rumah makan, Warung Tegal, masjid, atau di manapun tempat yang menyediakan air galon, dispenser, teko, dan lain-lain, kita bisa mengisi ulang air minum.

6). Kalau bersama anak, perhatikan kebutuhan anak saat berwisata. Kita harus membawa lebih banyak masker, sapu tangan untuk menghindari penggunaan tisu. Sebaiknya membawa persediaan popok kain yang cukup dan menyiapkan cemilan yang cukup agar anak tidak banyak jajan di rest area.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image