Tentang Anak Pertamaku
Sastra | 2022-04-06 14:30:59Februari akhir tahun kabisat kau dilahirkan
Antara hidup dan mati
Tubuhmu membiru dan tiada suara
Hampir-hampir aku kehilanganmu
Ingin memelukmu, tapi tubuhku tak berdaya
Rasa hati campur baur
Menyaksikan dokter memberikan nafas bantuan
Atau menekan-nekan dadamu
Hati ambyar dan dadaku bergemuruh
Egoku membuatmu mati suri
Sampai tiba terdengar tangisanmu
Walau masih bak rintihan
Alhamdulillah, kau hidup!
Rasa syukur tak henti-hentinya kuucapkan
Allah Maha Pemberi Hidup
Pondok Ranggon, 5 April 2022
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.