Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image taufik sentana

Cemburunya Penduduk Surga

Agama | Tuesday, 05 Apr 2022, 17:39 WIB
Dok. Fotografernet. Masjid Baiturrahman Aceh.

Kecewa dan Cemburunya Penduduk Surga

*****

Tentu kecewanya penduduk surga, atau cemburunya bukan karena benci dan marah.

Kecewanya hanya karena diri mereka sendiri. terkenang amalan di dunia, sehingga mendapat balasan yang berbeda dengan penduduk surga lainnya.

Di antara ciri khas surga adalah posisinya yang bertingkat, dengan sebutan nama, jenis ruang dan penghuninya masing masing.

Berdasarkan dari potongan ayat 25 sd 28 surat Al Muthaffifin, disebutkan ada penduduk surga yang bergelar "Muqarrabun" karena ketaatan ( sikap abrar), level hamba yang didekatkan dengan Allah dan digabungkan dengan tingkatan surga para Nabi, siddiqin, syuhada dan shalihin serta yang menyertai mereka.

Mereka selalu mendapatkan minuman khusus dari surga. suatu minuman yang bersegel/terkunci. dan segelnya itu terbuat dari minyak misk, kesturi yang sungguh wangi. Yaitu minuman "Tasnim", campuran arak yang tidak merusak akal, tidak memabukkan.

Setiap kali mereka membuka minuman tadi, terlepaslah aroma wangian dari minuman yang bersegel itu, tetesan wewangian itu jatuh melewati setiap tingakatan surga, dari yang tertinggi ke surga terendah.

Tetesan minyak wangi tersebut menyebarkan aroma wangi yang mengagumkan ke seluruh penduduk surga, hanya saja mereka tidak bisa melihat dan menikmatinya, menikmati sensasi minuman bersegel itu.

Mereka bertanya tanya, kenapa tidak merasakan nikmat yang sama. apa yang membuat penduduk surga di atas sana mendapatkan keistimewaan itu?

Pertanyaan inilah yang dianggap sebagai "kekecewaan " penduduk surga tadi.

Diberitakan kepada mereka bahwa penduduk surga yang di atas tadi, yang bergelar Muqarrabun, memiliki ketaatan yang lebih terhadap Allah, memilki zikir yang lebih banyak dan amalan istimewa yang diridhai Allah swt.

Pentingnya lagi, di potongan ayat tersebut, dikatakan: bahwa hendaknya kita berlomba secara privat dan serius untuk mencapai surga tinggi tadi:

Wa fi zalika fal yatanafasil munatafisun

(Almuthaffifin, ayat 26).

Kiranya momen Ramadan selalu menjadi acuan kita dalam memperoleh bagian pahala/bonus yang disediakan Allah swt, karena setiap amalannya dilipat-gandakan berkali kali lipat :70 s/d 700 kali.

=====

ket :sebagian dari sumber tafsir ibnu katsir dan beberapa hadis tentang luasnya Rahmat Allah bagi hambanya.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image