2 Hal Yang Perlu Diketahui Orang Tua Sebelum Menganggap Anaknya Nakal
Gaya Hidup | 2022-04-01 21:14:38Dalam kehidupan bermasyarakat kita akan menjumpai banyak pribadi yang memiliki bermacam-macam sifat dan perilaku, ibaratnya dari pohon yang sama, buahnya memiliki bentuk dan jenis yang berbeda-beda, ini juga terjadi pada diri manusia.
Anak yang menunjukan aktivitas berlebihan pada berbagai waktu dan kesempatan serta melakukan aktivitas seolah tidak mengenal lelah. Keaktifannya merupakan hal wajar bagi anak, akan tetapi keaktifan tersebut menjadil timbul permasalahan dalam diri pendidik atau orang tua.
Orang tua atau pendidik akan mengeluh jika mendapati anak yang mereka sebut nakal, padahal pada setiap diri manusia, Allah memberi Fadhilah atau keistimewaan tersendiri, jadi, jangan buru-buru menuduh anak kalian nakal, coba kenali perilaku anak berikut ini :
1.. Suka berpetualang
Mereka yang suka berpetualang biasanya memiliki energi yang berlebih, ada juga yang menyebutnya hiperaktif, biasanya anak seperti ini tidak akan henti-hentinya mencari kegiatan,bermain atau melakukan sesuatu, anak seperti ini coba arahkan kedalam ekstrakulikuler atau olahraga yang menantang seperti panjat tebing atau sepeda gunung.
2. Anak Kreatif
Kadang anak yang memiliki sifat kreatif dianggap nakal oleh pendidik atau orang tua, karena perilakunya yang membuat kotor atau melakukan hal-hal yang dianggap aneh. Kenali jiwa kreatif pada anak, misalnya jika si anak itu memiliki bakat di melukis, biasanya ia akan mencoret-coret tembok atau buku dengan apa saja yang bisa dicoret, coba arahkan anak dan fasilitasi kebutuhan menuju kreatifitasnya.
2 hal perilaku anak diatas biasanya tidak disadari oleh pendidik atau orang tua, mereka biasanya hanya mengeluh dan melarang si anak, tindakan pelarangan yang berlebihan akan mengakibatkan anak tertekan dan menghilangkan sifat dasar anak yang membutuhkannya eksplorasi dalam hidup, untuk bekalnya dimasa mendatang.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.