Sekularisme Penyebab Liberalisasi Pergaulan
Agama | 2025-01-18 10:16:12Semakin ke sini pergaulan semakin ngeri, pengajuan dispensasi nikah di berbagai wilayah semakin didominasi karena kasus kehamilan sebelum menikah, alias berzina yang berujung pada kehamilan. Artinya perilaku zina semakin merata di berbagai tempat, padahal ini yang berakhir dengan kehamilan, sulit disembunyikan, belum perzinaan yang tidak mengantarkan pada kehamilan, bisa jadi lebih banyak lagi. Tak hanya itu, kasus liberalisasi pergaulan juga semakin merajalela. Pesta seks bertukar pasangan, guru berzina dengan murid, siswa SD memperkosa teman, perselingkungan di tempat kerja, hingga perilaku menyimpang yang tak malu dipertontonkan.
Sekularisme merupakan akar masalah kerusakan moral, sehingga pergaulan menjadi makin liberal sebagai akibat makin jauh dari tuntunan agama. Bahkan semua usia menjadi rusak karena pergaulan yang makin bebas tanpa aturan dan bebas memuaskan hawa nafsunya sehingga membuat kerusakan moral di tengah-tengah masyarakat. Alih-alih negara mewujudkan generasi emas, negara dengan sistem kapitalisme sekuler justru melahirkan aturan yang melemahkan moral generasi. Negara hari ini justru memfasilitasi liberalisasi pergaulan, misalnya adanya aturan kontrasepsi untuk pelajar dan pendidikan kesehatan reproduksi yang berasaskan peradaban Barat. Juga kebijakan kesetaraan gender dan semua turunannya yang berkiblat pada barat, seperti hak reproduksi dan bodily autonomi. Dengan kata lain sekularisme dengan paham liberalismenya telah memicu perilaku bebas sesuka hati, menuruti hawa nafsu tanpa memandang halal haram karena agama memang tak berhak mengatur kehidupan. Lebih jahat lagi kebebasan itu dibiarkan bahkan difasilitasi negara.
Sangat jauh berbeda dengan Islam, Islam menjaga kemuliaan manusia, dan memerintahkan negara menjaga nasab, dengan berbagai mekanisme, seperti menerapkan sistem pergaulan Islam, sistem pendidikan berbasis akidah Islam, sistem sanksi yang tegas dan menjerakan. Negara juga akan menutup semua celah masuknya ide-ide liberal, media-media sekuler dan memberi sanksi tegas terhadap tindak maksiat yang dapat merusak moral generasi. Negara melindungi rakyatnya dari perilaku rendahan, mencegahnya dan mengarahkan pada perilaku mulia, menyelamatkan manusia dari kerusakan moral, menyelamatkan manusia dari siksa abadi di akhirat nanti
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.