Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Ibrahim Susbach

Persiapan Ramadhan-Hal Yang Mesti Dilakukan Menjelang Ramadhan

Agama | Thursday, 31 Mar 2022, 23:19 WIB

Bulan Ramadhan akan membawa kita pada satu bulan penuh untuk berpuasa. Bulan penuh suci ini yang berarti kita sebagai umat muslim mesti menahan rasa haus, lapar, aktivitas seksual atau perilaku dosa lainnya dari pagi hingga matahari terbenam selama 30 hari.

Bagaimana persiapan kita akan tantangan tersebut ? Alih-alih mencoba menyesuaikan diri dengan sebulan puasa. Republika.co.id telah mengumpulkan beberapa tips terbaik tentang mempersiapkan Ramadhan dan memanfaatkannya sebaik mungkin.

1. Lakukan Puasa Sunnah Terlebih Dahulu

Salah satu cara pertama adalah dengan berpuasa sunnah sebelum bulan Ramadhan. Mungkin ada baiknya untuk mencoba puasa dua kali seminggu (Senin dan Kamis) terutama menjelang Ramadhan.

2. Kurangi Makanan Cepat Saji

Jika pada sebelumnya kita suka mengonsumsi makanan cepat saji seperti snack saat sedang mengerjakan tugas, maka dari itu kurangi konsumsi makanan cepat saji. Dengan tetap berpegang pada makanan bergizi, kita akan lebih mudah beradaptasi dengan dua makanan sehari-hari (sahur dan buka puasa)

3. Cek Dokter

Puasa Ramadhan adalah wajib bagi semua Muslim, kecuali mereka yang sakit, lanjut usia, hamil, menyusui, atau bepergian. Jika seseorang memiliki kondisi penyakit atau kondisi kesehatan yang kurang, maka konsultasi ke dokter umum untuk mengetahui apakah puasa dianjurkan.

4. Ubah Pola Tidur

Perubahan rutinitas selama Ramadahan mungkin sulit dilakukan, terutama jika seseorang bangun telat karena terbiasa dengan pola tidur sebelumnya. Sahur sebelum puasa dimulai–jauh sebelum matahari terbit–berarti harus bangun subuh pukul 03:30 pagi. Maka dari itu, kita bisa mencoba menyesuaikan waktu tidur dan bangun lebih pagi sebelum Ramadahan dimulai

5. Perbanyak Sholat dan Baca Al-Qur’an

Ramadahan melibatkan kegiatan spiritual seperti berdoa dan membaca Al Quran. Mereka yang membaca Al-Qur’an dengan bagus, lancar dan tepat dapat dikatakan mereka berada dalam kelompok malaikat. Mereka yang membaca dengan susah payah, terbata-bata atau tersandung, dikatakan memiliki dua kali lipat pahala.

6. Perbanyak Amal

Salah satu rukun islam adalah Zakat, yang artinya pemberian sebagian harta kepada orang yang membutuhkan. Selama Ramadhan, ketika fokus tidak lagi pada kebutuhan duniawi, umat islam memiliki waktu untuk lebih fokus pada kehidupan spiritual nya.

Akibatnya, banyak jamaah membayar zakat selama Ramadhan. Di akhir Ramadhan, saatnya melakukan Zakat–persembahan Sebagian harta kepada orang miskin agar mereka juga dapat merayakan akhir puasa dengan hari raya Idul Fitri sesame orang lain.

Muslim didorong untuk menigkatkan tindakan memberi kebaikan sebelum Ramadhan juga. ”Bersegeralah kalian untuk mengeluarkan sedekah, karena sungguh bencana tak dapat melewati sedekah“ (HR Thabrani)

7. Sadarilah Kalau kita Masih Bisa Vaksin Dibulan Ramadhan

Tak usah anggap kalau bulan Ramadhan itu menjadi penghalang untuk mendapatkan Vaksin. Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan program vaksinasi Covid-19 dapat terus dilakukan meski saat ini umat Islam Tanah Air sudah mulai melaksanakan ibadah puasa Ramadhan.

Ketua Bidang Fatwa MUI Asrorun Niam Sholeh mengungkapkan polemik pelaksanaan vaksinasi sepanjang bulan puasa, akhirnya mendorong pihaknya menerbitkan fatwa MUI Nomor 13/2021 tentang hukum vaksinasi COVID-19 pada saat berpuasa dan tetap memperhatikan kondisi penerima vaksin.

"Praktik vaksinasi Covid-19 dibolehkan secara syar'i sekalipun sedang puasa. Tinggal kuncinya adalah sejauh mana ketahanan fisiknya ini, yang merupakan hasil screening tenaga kesehatan apakah laik atau tidak untuk menjalankan vaksinasi," katanya dalam Dialog FMB9-KPCPEN dengan tema Vaksinasi Aman Di Bulan Ramadhan, Selasa (13/4).

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image