Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Deffy Ruspiyandy

Shaum Ramadhan, Terapi Pengosongan Perut Super Dahsyat

Lomba | Thursday, 31 Mar 2022, 05:51 WIB

Ada yang menarik ketika tiba bulan Ramadhan karena turun perintah untuk tidak makan, tidak minum dan tidak jimak di waktu Subuh sampai Maghrib atau lebih dikenal dengan kewajiban melaksanakan ibadah shaum. Dengan perintah ini saja, setiap muslim diharapkan mampu memproses dirinya untuk bisa menjadi orang yang bertakwa.

Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa." (QS.al-Baqarah : 183).

Ramadhan selalu diberkahi dengan beragam hal yang berkah dari Allah SWT (FOTO : Republika.co.id)

Keunikan perintah ibadah shaum memang berbeda dengan ibadah wajib lainnya karena hampir 13 jam harus mampu menjaga diri dari hal yang membatalkan shaum bahkan yang mengurangi pahala shaum sekalipun. Jika hal tersebut dilakukan tanpa niat yang kuat semata-mata hanya Allah SWT takkan ada orang yang sanggup melakukannya. Berbeda yang dengan yang melakukan aksi protes mogok makan yang bisa membuatnya lemas dan harus dibawa ke rumah sakit tetapi ibadah shaum malah menyehatkan dan bukan orangtua saja malah anak kecil pun kuat melakukannya.

Menariknya, ketika ada perintah shaum di bulan Ramadhan justeru kaum muslimin tetap harus melaksanakan aktivitas dengan penuh semangat. Hal ini menandakan jika ibadah shaum diperintahkan karena terukur dan tidak akan membuat pelakunya menjadi lemas tak berdaya. Bahkan untuk berolah raga pun dapat dilakukan hanya tidak yang berat-berat. Banyak di kalangan pesepak bola muslim yang berlatih keras dan melakukan pertandingan padahal saat itu tengah shaum. Ternyata itu bukan halangan untuk mereka.

Andalan Liverpool asal Mesir, Mohamed Salah, dikenal publik sebagai pemain yang sering memperlihatkan identitas keislamannya, baik di dalam maupun luar lapangan. Gaya khasnya adalah melakukan sujud syukur setelah melakukan gol dan berdoa sebelum pertandingan berlangsung.Sebagai Muslim yang taat, Salah tidak pernah ketinggalan puasa di bulan Ramadan sekalipun dalam pertandingan, kecuali dalam keadaan uzur. Salah satu pertandingannya saat puasa, yaitu ketika Leverpool bertanding melawan Real Madrid pada Liga Champions 2017/2018 lalu.(https://sharianews.com).

Terapi pengosongan perut dari makanan dan minuman bukan saja pada kondisi fisik di mana terjadi detoks atau pembuangan racun semata tetapi justeru terapi ini mampu membangkitkan pemiliknya semakin mendapatkan kondisi religius yang sempurna. Bahkan yang sangat menguntungkan ketika perut kosong maka saat itu memiliki keutamaan waktu sebagai waktu mustajab dikabulkannya doa. Karenanya bulan Ramadhan disebut bulan yang mulia.

Banyak peristiwa penting dalam sejarah Islam yang menyiratkan jika bulan Ramadhan sangat beririsan dengan kesuksesan perjuangan umat islam itu sendiri. Futhu Makkah yang terjadi 10 Ramadhan tahun 8H tanpa pertumpahan darah dan menghancurkan berhala di dalam dan sekitar Ka'bah. Kaum muslimin memenangkan Perang badar padahal saat itu pasukan yang ada sebanyak 313 orang namun mampu menaklukkan kaum mustrikin sebanyak 1000 orang. Agama Islam sampai ke Yaman dan peristiwa ini terjadi tahun ke 10H. Kota Thaif diserahkan kepada kaum muslimin thaun ke-9H. Pembebasan Andalusia (Spanyol) pada Ramadhan tahun 92H. Peperangan di Zallaqqah (Portugal) dan kaum muslimin memenangkan peperangan itutahun 459H. Penaklukan tentara Mongol Ramadhan tahun 658H. Bahkan kemerdekaaan RI pun dilaksanakan 17 Agustus 1945 bertepatan dengan bulan Ramdhan.

Merujuk pada beragam peristiwa sejarah ini memiliki arti yang sangat penting bagi kaum muslimin yang sedang melaksanakan ibadah shaum. Bukan saja menyehatkan tubuh tetapi merupakan kondisi yang begitu memungkinkan bagi kaum muslimin menggapai apa yang dia inginkan. Sehingga sudah seharusnya memanfaatkan momentum Ramadhan yang sebaik-baiknya, karena selain berlipat pahala juga sangat berpeluang dikabulkannya hajat-hajat kita.

Sehingga terapi pengosongan perut kosong atau ibadah shaum jangan dianggap sebagai ibadah yang hanya rutin tunuk diguurkan semata melainkan lebih dari itu seharusnya bisa dimanfaatkan sebagai momentum untuk menghasilkan sesuatu yang dahsyat . Sehingga bulan Ramadhan adalah bulan di mana keemasan dan kejayaan yang sesungguhnya dapat diwujudkan. Perut boleh kosong tetapi semua akan terisi dengan ibadah,doa, kebahagiaan bahkan kesuksesan. Jadi jangan sampai ibadah shaum itu kosong melopong dan berisi sesuatu yang berguna bagi diri kita. Biarkan perut kosong tetapi pahala dan keberkahan hidup jangan sampai lewat begitu saja.

Karenanya ketika bulan Ramadhan tiba sambutlah dengan gembira karena Ramadhan bulan kemenangan. Mai manfaatkan sedemikian rupa untuk beroleh pahala dan keberkahan yang telah dijanjikan Allah bagi orang yang melakukannya penuh ketaatan dan selalu yakin akan kasih sayang Allah.***

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image