Guru Zaman Now, Seperti Apa Ya??
Guru Menulis | 2022-03-27 11:03:48Pendidikan berperan untuk kemajuan dan peradaban suatu negara. Bidang ini merupakan investasi jangka panjang yang bisa dirasakan manfaatnya setelah melalui proses yang lama dan bermakna. Berbicara dunia pendidikan, erat kaitannya dengan peran guru dan partisipasi murid dalam kegiatan pembelajaran. Peran guru sebagai fasilitator di masa sekarang ini perlu diasah setiap saat mengingat kemajuan teknologi berdampak pada pola pikir dan kebiasaan peserta didik. Di satu sisi, murid menjadi terampil memanfaatkan teknologi dan aplikasi, namun di sisi lain, kemampuan bersimpati dan berempati terhadap lingkungan menjadi menurun karena mereka lebih menyukai dunia virtual/media sosial. Untuk menyikapi tantangan ini, guru – guru zaman now harus belajar bagaimana merancang pembelajaran yang interaktif, memanfaatkan aplikasi sekaligus mempraktikkan nilai – nilai kebaikan sebagai individu dan makhluk sosial sehingga di akhir proses belajar, harapannya terbentuk peserta didik yang kompeten dan berkarakter.
Lantas figur guru seperti apakah yang diperlukan pada zaman sekarang? Berikut sepuluh kriteria bagaimana menjadi guru yang baik, dikutip dari website University of Southern New Hampshire :
1. Terampil dalam berkomunikasi.
Mulailah komunikasi dengan murid, aktif bertanya tentang hal – hal yang diminati dan yang belum, bagian – bagian yang sudah paham dan yang belum saat mempelajari kompetensi tertentu. Dengan demikian, guru mengetahui kemajuan, kendala – kendala yang dihadapi siswa selama pembelajaran. Guru bisa memanfaatkan media komunikasi untuk memberi umpan balik kepada para siswa.
2. Pendengar yang baik untuk siswanya.
Guru bisa mengetahui hambatan – hambatan yang dialami siswanya dengan mengamati dan mendengarkan keluhan siswa saat belajar. Dengan mendengar dan mengamati, guru mampu memahami situasi yang dialami peserta didik seperti tidak percaya diri, bingung dengan materi, merasa cemas karena tidak paham;sehingga dapat memberi solusi dan treatment yang tepat bagi peserta didik.
3. Fokus pada kolaborasi
Guru perlu bekerja sama dengan rekan – rekan seprofesi, curah gagasan untuk memperkaya informasi berkaitan dengan kegiatan pembelajaran. Saat para guru mampu berkolaborasi dengan komunitas, maka murid pun juga merasakan manfaat dari proses ini. Berkonsultasi dengan para ahli pendidikan, mendiskusikan berbagai persoalan selama pembelajaran akan memberi wawasan baru dan energi positif kepada para guru.
4. Mampu beradaptasi
Guru bisa menyesuaikan diri dengan hal – hal yang baru seperti kurikulum, metode mengajar sesuai kematangan berpikir siswa, regulasi, sumber daya yang tersedia dsb. Kemampuan dalam beradaptasi terutama terhadap murid membantu guru dalam menentukan strategi mengajar yang tepat untuk peserta didik.
5. Keterlibatan / engagement.
Guru menciptakan suasana dan skenario pembelajaran yang melibatkan semua peserta didik. Jadilah sosok yang keberadaannya bisa membangkitkan antusias murid, misalnya dengan bercanda ringan, metode belajar yang kreatif, membahas persoalan – persoalan yang terjadi di realita.
6. Berempati
Memposisikan murid sebagai individu yang sedang berproses dalam pembelajaran. Saat berproses, murid akan menghadapi kendala baik dari fisik maupun psikis, tantangan dll dan guru harus menjadi seseorang yang perhatian, tanggap terhadap kesulitan yang dialami peserta didik serta mencari solusi yang tepat. Perlakuan seperti ini akan membuat siswa aman dan nyaman untuk belajar.
7. Memiliki kesabaran.
Belajar untuk selalu bersabar saat bekerja di sekolah. Ketika berhadapan dengan peserta didik yang beranekaragam karakternya, rekan – rekan yang kadang berseberangan pendapat, wali murid yang bertanya tentang perkembangan anak – anaknya, guru bersikap sabar dan memahami situasi sehingga meminimalisir konflik dan mengoptimalkan rasional.
8. Pembelajaran yang melibatkan pengalaman belajar.
Siswa yang belajar kompetensi tertentu dan menghubungkan dengan pengalaman sehari – hari akan lebih menyenangkan dan bermakna. Pembelajaran yang diterima di sekolah akan sinkron dengan yang dialami di kehidupan nyata. Sekolah bisa mengupayakan di semester awal, peserta didik baru mendapatkan gambaran kompetensi yang harus mereka kuasai selama tiga tahun. Guru bisa meminta para siswa senior untuk mendampingi mereka selama beberapa minggu supaya siswa mendapatkan informasi awal tentang apa saja yang perlu mereka siapkan selama tiga tahun.
9. Berbagi praktik baik.
Berbagi pengetahuan dan pengalaman mengajar dengan rekan guru serta komunitas belajar akan memberi banyak referensi bagi guru sehingga saat mengalami kendala/menghadapi tantangan,,alternative solusi bisa diterapkan.
10. Guru adalah pembelajar sepanjang hayat
Guru meningkatkan kompetensi diri melalui diskusi dengan rekan sejawat, komunitas profesi atau mengikuti bimtek – bimtek berkaitan dengan metode/strategi, bagaimana mengintegrasikan teknologi dengan pembelajaran dll. Seiring dengan bertambahnya wawasan dan kompetensi guru, maka peserta didik juga merasakan manfaatnya.
Mengingat pentingnya peran guru dalam pencapaian kompetensi dan pembentukan karakter peserta didik, sudah seharusnya para guru senantiasa berkomitmen pada tugas pokok serta fungsi sesuai dengan peraturan ;berkolaborasi praktik baik dengan rekan seprofesi untuk memberikan pendampingan terbaik bagi para peserta didik. Harapan kita muara akhir dari pendidikan ini yaitu profil pelajar pancasila bisa tercapai.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.