Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Ade Sudaryat

Setiap Hari Selayaknya Kita Melakukan Ragam Sedekah, Salah Satunya Sedekah Shalat

Agama | Wednesday, 23 Mar 2022, 10:41 WIB

Mengeluarkan infaq dan sedekah merupakan bagian dari akhlak orang yang bertaqwa. Infaq memiliki makna mengeluarkan sebagian harta yang diberikan untuk membantu orang yang membutuhkan atau demi kepentingan agama. Sedangkan sedekah merupakan perbuatan melakukan kegiatan nonharta benda. Dengan kata lain setiap infaq disebut sedekah, namun tidak setiap sedekah termasuk infaq.

Enggan mengeluarkan infaq merupakan salah satu amal yang menjadi penyesalan seseorang pada akhir hayatnya. Orang-orang kikir akan memohon kepada Allah swt agar diberi tempo untuk hidup kembali.

Mereka berjanji akan mengeluarkan infaq dari harta yang dimilikinya. “Dan infakkanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum kematian datang kepada salah seorang diantara kamu; lalu dia berkata (menyesali), “Ya Tuhanku, sekiranya Engkau berkenan menundaku (kematianku) sedikit waktu lagi, maka aku akan dapat bersedekah dan aku akan termasuk orang-orang saleh.“ (Q. S. Al-Munafiqun : 10).

Jika enggan mengeluarkan sedekah menjadi penyesalan di akhir hayat, sebaliknya mengeluarkan sedekah akan menjadi pembuka jalan memperoleh kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Beberapa hadits Rasulullah saw menyebutkan, sedekah dapat menghalangi diri kita dari panasnya api neraka; obat terhadap penyakit yang kita derita; melunakkan hati; mendapatkan doa malaikat yang memohon kepada Allah swt agar melipatgandakan harta orang yang mengeluarkan sedekah; dan masih banyak lagi hikmah sedekah lainnya.

Banyak orang yang berpandangan sedekah itu harus dengan uang, makanan, atau barang. Pandangan ini tidaklah sepenuhnya salah, sebab sedekah yang paling utama adalah memberikan makanan kepada orang-orang yang kelaparan.

Dalam hadits riwayat Imam Bukhari dikatakan ajaran Islam yang terbaik adalah memberikan makanan kepada orang yang kelaparan dan mengucapkan salam kepada orang yang kita kenal dan orang yang tidak kita kenal. Dalam hadits lain disebutkan, salah seorang yang akan menjadi penghuni sorga adalah orang yang suka memberi makanan kepada orang-orang miskin dan orang-orang yang kelaparan.

Namun demikian, jika seseorang tidak mampu mengeluarkan sedekah dengan cara memberikan makanan atau sebagian dari hartanya, Allah swt telah memberikan jalan lain untuk bersedekah. Caranya adalah dengan menjaga lisan, yakni dengan hanya mengeluarkan perkataan yang baik, benar, dan bermanfaat (H. R Bukhari-Muslim).

Seseorang yang mengeluarkan perkataan yang baik, benar, bermanfaat, menjauhi ghibah, dan tidak menghina orang lain, ia akan memperoleh pahala sedekah. Selain itu, perkataan yang baik, benar, dan bermanfaat dapat mengundang ampunan Allah swt. “Sesungguhnya ampunan Allah swt dapat diperoleh dengan mengucapkan salam dan mengeluarkan perkataan yang baik, benar, dan bermanfaat” (H. R. Thabrani).

Dalam hadits lain dikatakan, di sorga terdapat sebuah kamar yang tembus pandang yang dihiasi dengan berbagai kenikmatan. Penghuninya dapat melihat taman-taman sorga yang super indah.

Seseorang bertanya kepada Rasulullah saw, “untuk siapa kenikmatan sorga tersebut?” Rasulullah saw menjawab, “Untuk orang-orang yang mampu berkata dengan baik, benar, dan bermanfaat, bagi orang yang memberi makanan kepada yang kelaparan, bagi orang yang selalu melaksanakan puasa wajib dan puasa sunat, serta bagi orang-orang yang selalu melaksanakan shalat tahajud” (H. R. Tirmizi).

Dalam surat Al-Baqarah : 263 disebutkan, “Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik daripada sedekah yang diiringi dengan sesuatu perkataan yang menyakitkan (perasaan si penerima). Allah Maha Kaya lagi Maha Penyantun.”

Sedekah lainnya yang dapat kita lakukan adalah melaksanakan ibadah shalat sunat dhuha. Hadits riwayat Imam Muslim menyebutkan, “Setiap pagi hari diwajibkan bagi seluruh persendian di antara kalian untuk bersedekah. Maka setiap bacaan tasbih adalah sedekah, setiap bacaan tahmid adalah sedekah, setiap bacaan tahlil adalah sedekah, dan setiap bacaan takbir adalah sedekah. Begitu juga amar ma’ruf dan nahyi munkar adalah sedekah. Semua perbuatan tersebut bisa tercukupi dengan melaksanakan dua rakaat shalat dhuha.”

Ragam sedekah lainnya adalah sedekah shalat. “Dari Abu Sa’id diriwayatkan, ada seseorang yang masuk masjid sedangkan Rasulullah telah menyelesaikan shalat bersama para sahabat. Ia bersabda, ‘Siapakah yang mau bersedekah kepada orang ini, yaitu dengan menemani shalat lelaki yang sendirian itu?’ Kemudian salah seorang diantara mereka berdiri dan mengerjakan shalat bersama orang yang shalat sendirian tersebut.” (HR Ahmad, Abu Dawud, dan Tirmidzi,).

Masih banyak ragam sedekah lainnya, sebab sedekah tidak dibatasi hanya dengan harta dan tenaga saja. Seperti dikatakan Ibnu Utsaimin, sedekah tidak hanya dibatasi dengan harta. Setiap perbuatan yang berupaya mendekatkan diri kepada Allah swt merupakan sedekah secara umum.

Satu hal yang harus benar-benar diperhatikan adalah niat tulus ikhlas ingin meraih rida Allah dalam setiap perbuatan kita. Jika niatnya sudah lillahi ta’ala, maka seluruh pebuatan yang kita lakukan akan bernilai sedekah (Syarah Riyadh al Shalihin Juz I : 290)

Ilustrasi : Shalat berjamaah (sumber gambar : https://Republika.co.id)

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image