Guru Masa Kini, Mengelola Kelas seperti Merawat Anggrek
Guru Menulis | 2022-03-23 09:22:16Teknik pengelolaan kelas merupakan upaya menciptakan proses pembelajaran di kelas berjalan kondusif. Sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran yang optimal. Sama halnya dengan merawat bunga anggrek diperlukan teknik dan keterampilan perawatan khusus agar dapat tumbuh dan menghasilkan manfaat yang maksimal.
Ketika mengajar di kelas, guru akan menghadapi tingkah laku siswa yang bermacam-macam. Siswa yang baik-baik akan selalu menaati peraturan sekolah, memperhatikan guru saat pelajaran, mengerjakan tugas tepat waktu, dan hormat kepada guru. Tetapi bagaimana jika ada siswa yang tidak mengikuti pembelajaran dengan tertib dan sering bertingkah laku negatif. Seperti suka mengganggu, membolos, berbicara kotor dan ramai di kelas.
Menghadapi siswa yang cenderung berperilaku negatif tentu tidak menyenangkan bahkan guru bisa stres. Ada diskusi kecil dalam grup WhatsApp tentang solusi mengatasi siswa yang berperilaku negatif, sering bandel.
“Bagaimana guru masa kini mengatasi siswa bandel. Tidak mau menulis, ganggu teman, ditegur berkali-kali tetap saja tidak berubah. Terus pembawaannya tanpa merasa bersalah dan suka ketawa-ketawa saja,” salah satu pesan yang ditulis oleh peserta. Kemudian, anggota lainnya saling mengemukakan pendapatnya layaknya diskusi dalam forum ilmiah. Berikut kesimpulan diskusi bagaimana solusi menghadapi siswa bandel versi anggota grup WhatsApp.
Hasil diskusi tersebut memutuskan, ada beberapa solusi yang perlu dilakukan guru masa kini untuk mengatasi siswa yang bandel. Pertama, siswa yang bandel tersebut agar diberi perhatian khusus. Kedua, cari informasi mengapa ia bisa bandel begitu. Ketiga, gali informasi tentang latar belakang siswa tersebut. Keempat, siswa yang bandel perlu diajak komunikasi face to face. Kelima, siswa seperti itu perlu diberi tanggung jawab dan kepercayaan. Dan keenam, jangan lupa siswa didoakan kepada Allah agar menjadi lebih baik.
Namun ada pendapat yang berbeda dengan keputusan diskusi tersebut. Ada pengalaman guru masa kini yang menarik dalam hal menghadapi siswa berperilaku negatif. Ketika beberapa teman guru berdiskusi luring di ruang guru. Seorang guru sebut saja Budhe (nama samaran) berkomentar bahwa untuk menghindari stres karena menghadapi siswa berperilaku negatif atau bandel, guru perlu melakukan pengelolaan kelas. “Sama halnya dengan merawat bunga anggrek. Merawat anggrek itu juga perlu strategi dan keterampilan khusus. Tidak cukup ditanam terus dibiarkan saja,” katanya.
“Membudidayakan bunga anggrek Bulan di rumah dapat membantu mengurangi tingkat stres. Keindahan dan aroma yang terpancar dari bunga anggrek tersebut bisa menimbulkan efek relaksasi sehingga menghasilkan efek ketenangan dan kedamaian,” kata Budhe, yang ternyata gemar merawat bunga anggrek di rumahnya. Demikian juga ketika guru mendengar kesuksesan mantan siswa yang tergolong bandel, maka sebagai mantan guru akan merasa bangga seolah ada kepuasan tersendiri apalagi ingat ketika masa sekolahnya tergolong siswa bandel kemudian bisa mencapai kesuksesan.
“Lho, apa hubungannya mengajar dengan anggrek bulan?.tanya teman yang lain.
“Ya, ada dong!” jawabnya.
“Karena tanaman itu juga makhluk, kalau saya merawat dengan hati. Apalagi siswa itu kan makhluk yang paling semourna, maka kalau mengajar ya, harus penuh dengan perasaan, sabar dan dengan hati yang ihklas. Sebelum menyiram bunga saja saya baca basmalah. Dua hari sekali disiram dengan air leri. Kadang saya campuri kulit brambang yang direndam air kemudian disaring diambil airnya. Saya sering ajak bicara karena dirinya juga makhluk. Anggrek itu perlu mendapat perhatian dan perawatan,” jawab Budhe
“Misalnya, sebelum 3/4 bulan bunga akan berguguran. Cara mengatasinya, pada batang tangkai ada selaput penutup mata tunas, pada tangkai tersebut dibuka kemudian diolesi salep Bud Breaker di bagian mata tunas tersebut. Beberapa minggu kemudian akan muncul tunas keiko dan spike bunga anggrek. Pernah saya tetesi kemudian muncul daun dan akar. Kalau daun dan akarnya sudah besar, tangkainya bisa dipotong sedikit kemudian dipisah, diberi air leri selanjutnya dibungkus dengan sepet dan diikat. Setelah itu baru ditanam bisa dengan arang. Jangan lupa menyiram tetapi kalau akar masih basah sekali, jangan disiram dahulu. sebaiknya penyiraman dilakukan dua hari sekali,”
“Kalau dirawat dengan penuh perasaan dan hati yang ikhlas, anggrek itu akan tumbuh menjadi bagus sehingga bermanfaat dan berkhasiat. Selain bermanfaat sebagai obat, bunga anggrek bermanfaat untuk hiburan, hiasan dalam rumah, sebagai tonik panjang umur, mengatasi gangguan saraf dan fungsi otak, dan dapat juga diberikan kepada kekasihnya/teman dekat sebagai hadiah, dll. Bukan itu saja, bunga anggrek Bulan yang bagus harganya juga sangat bersaing,” lanjut Budhe.
Demikian juga ketika mengajar, sebaiknya mengajar itu dilakukan dengan penuh perasaan, sabar dan hati yang ikhlas seperti merawat tanaman bunga tersebut. Orang yang ikhlas itu tidak akan mudah sakit hati sehingga tidak mudah stres. Mungkin siswa yang bandel itu merupakan bagian dari proses pendewasaan siswa. Banyak lho, orang-orang yang sukses itu waktu sekolahnya tergolong siswa bandel. Tetapi ketika dewasa baru sadar, jadi setiap siswa itu mempunyai karakter yang berbeda. Jadi, jangan bosan untuk mengngatkan kepada siswa tersebut.
Merawat bunga anggrek juga perlu waktu, perlu proses perlu ketelitian agar bisa berkembang dengan baik. Misalnya, agar anggrek itu bisa tumbuh bagus maka akar anggrek tetap lembab (tidak terendam air) dan jangan sampai kekeringan. Sebelum 3 /4 bulan bunga akan berguguran. Cara mengatasinya, pada batang tangkai ada selaput penutup mata tunas, pada tangkai tersebut dibuka kemudian diolesi salep Bud Breaker di mata tunas tersebut. Beberapa minggu kemudian akan muncul tunas Keiko dan spike bunga anggrek.
Sama halnya mengajar itu juga perlu waktu, perlu proses. Mbah Moen mengingatkan kepada para guru “yang paling hebat dari seorang guru adalah mendidik dan rekreasi yang paling indah adalah mengajar. Ketika melihat murid-murid yang menjengkelkan dan melelahkan, terkadang hati teruji kesabarannya, namun hadirkanlah gambaran bahwa diantara satu dari mereka kelak akan menarik tangan kita menuju surga,” (KH.Maimun Zubair)
Anggrek bulan juga mempunyai banyak varian seperti siswa mempunyai latar belakang yang berbeda-beda, mempunyai karakter yang berbeda, ekonomi keluarga berbeda. Sedangkan varian anggrek itu seperti bulan mini, premium, anggrek bulan bangkok/thailand, taiwan. Ada juga anggrek bulan lokal, anggrek bulan black jack, Anggrek bulan putih, merah, kuning, ungu, raksasa, sulawesi, kalimantan, daun lurik, anggrek bulan varigata. Oleh karena itu siswa maupun bunga anggrek sama-sama mempunyai jenis yang berbeda. Hal itu tentu memerlukan perawatan dan penanganan yang berbeda sesuai karakter masing-masing.
Kesimpulannya menghadapi berbagai macam karakter siswa perlu pengelolaan kelas. Sedangkan merawat bunga anggrek perlu teknik perawatan sesuai jenisnya. Sehingga mengajar maupun merawat bunga anggrek agar dilakukan dengan penuh perasaan, kesabaran dan hati yang ikhlas. Harapannya siswa dapat belajar/mengikuti pembelajaran dengan suasana yang kondusif, aman, nyaman. Demikian juga budidaya bunga anggrek yang dilakukan dengan teknik dan strategi perawatan yang benar diharapkan dapat menghasilkan bunga anggrek yang maksimal sehingga dapat menjadi obat dan menimbulkan efek ketenangan dan kedamaian.
Semoga bermanfaat...
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.