Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Deffy Ruspiyandy

Menulis, Menyelaraskan Rasa dan Intelektual Demi Pembaca

Gaya Hidup | Tuesday, 22 Mar 2022, 13:55 WIB

Menulis adalah pekerjaan yang menarik. Kendati ranah intelektual yang bermain namun demikian, rasa pun tak pernah lepas dari pekerjaan yang dilakukan itu. Karenanya saat menulis maka hati dan pikiran haruslah sejalan sehingga akan mampu menghasilkan tulisan yang menarik dan berkesan di hati pembaca.

Menulis adalah aktivitas yang dapat menggugah rasa dan menguatkan kegiatan intelektual. (FOTO : Republika.co.id/Blogspot.com)

Karenanya kunci yang paling utama sebelum menulis adalah menemukan ide yang menarik dalam kehidupan sehari-hari. Bisa jadi idenya sederhana namun dijabarkan melalui penuangan pemikiran dalam tulisan tersebut secara baik, maka akan menarik dan menggugah pembaca untuk membacanya serta akan menggugah rasa pembaca untuk merenungi dengan apa yang telah dibacanya.

"Menulis itu soal rasa bukan hanya tata bahasa." (ahmadzaki.id)

Karenanya ketika menulis apapun pahami jika sesungguhnya tulisan yang dihasilkan adalah upaya berkomunikasi dengan pembaca. Oleh sebab itu makanya tulisan itu harus mudah dipahami dan memiliki greget yang bisa menggugah rasa sehingga tulisan apapun hasil karya kita akan berkesan di hati pembaca yang telah membacanya.

Biasanya, kalau tulisan kita memang menarik dan bisa menyentuh hati biasanya banyak sekali orang yang kemudian menunggu dan ingin sekali membaca lagi karya-karya yang telah dihasilkan. Karenanya retizen.id dapat diartikan sebagai blog yang disediakan Republika untuk para penulis yang ingin menuangkan ide dan gagasannya melalui tulisan yang tersedia dalam berbagai rubrik. Yang paling menarik, pada kanal ini justeru para penulis disediakan informasi tentang view/pengunjung yang melihat/mmbaca tulisan kita.

Hal ini tentu saja akan membuat penulis mendapat pencerahan, sehingga ia akan tahu bentuk tulisan apa yang diminati pembaca dan gaya seperti apa yang harus dihadirkan dalam tulisan itu sehingga akan menarik mereka untuk mengklik dan membacanya. Hal inilah yang memotivasi para penulis untuk selalu menghadirkan tulisan menarik agar memikat pembaca untuk membacanya.

Tulisan yang baik yang dihasilkan oleh para penulis itu bukan saja enak dibaca melainkan tulisan-tulisan yang bagus itu dapat menghibur pembaca, memberi pencerahan kepada mereka, memberi pengetahuan yang sebelumnya tidak diketahui atau terkadang bisa menjadi teman setia di saat senggang atau di saat ada problem yang tengah dihadapi. Oleh sebab itu maka penulis yang mampu memenuhi semua ini selain memberi pengetahuan yang luas juga bisa mungkin mendapat pahala karena dapat memberikan sesuatu yang menyenangkan dan bermanfaat bagi pembaca.

Tentunya, penulis yang memiliki kepekaan rasa akan memainkan rasa agar pembaca yang membaca tulisannya akan larut dengan pemikiran atau gagasan yang terkandung pada tulisan yang telah dihasilkannya. Biasanya untuk soal rasa ini lebih kepada tulisan fiksi semacam cerita pendek, novel atau puisi namun demikian untuk tulisan non fiksi sekalipun jika menyelipkan soal rasa itu itu selain penuangan pemikiran tetap akan menjadi daya tarik tersendiri bagi mereka yang membacanya. Mereka tidak akan jenuh membacanya karena ada sesuatu yang menarik hatinya.

Makanya bagi seorang penulis selain pandai menuangkan ide dan menuliskan kata-kata yang tersusun rapi dan bermakna. Maka pada sisi lain para penulis pun mesti mampu mengolah rasanya untuk mengetuk perasaan pembacanya. Saat pembaca menulis tulisan kita berarti dia berkomunikasi dengan kita dan itu akan berlangsung baik jika ada rasa yang tersampaikan menembus relung hati pembaca. Pembaca akan merasa senang dan kemudian dia pun akan tertarik membaca serta bisa mengambil makna dari tulisan yang kita hadirkan.

Penulis ketika menulis sebuah tulisan sesungguhnya bukan untuk dirinya tetapi untuk pembacanya. Karenanya tentang saja seorang penulis yang handal akan mampu membaca perasaan pembacanya dan memahami apa yang diinginkannya sehingga ia akan mampu memlih tema apa yang akan disampaikan kepada pembacanya. Dengan mampu melakukan semua ini secara baik maka hubungan antara penulis dan pembaca akan terjalin secara baik walaupun hanya melalui sebuah tulisan yang disampaikan penulis dan akhirnya dibaca leh pembaca.

Sekali lagi ketika menulis maka penulis mesti mampu menyelaraskan intelektual dan juga rasa karena tulisan begitu penting bagi pembaca karena di dalamnya memberikan sesuatu yang sangat berarti dari mulai pengetahuan, ilmu dan juga makna yang bisa menggugah rasa ketika pembaca membaca tulisan kita.***

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image