Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Saleh Arifin Ritonga S.Pd

Platform Digital Sebagai Ruang Kreatifitas Guru Menulis

Guru Menulis | Sunday, 20 Mar 2022, 15:06 WIB

Menulis merupakan lebel kecerdasan tertinggi seseorang. Dengan menulis, guru dapat menuangkan ide dan gagasannya ke dalam bentuk artikel,cerpen,puisi dan sebagainya. Guru yang mampu menulis dan menerbitkan hasil tulisannya pasti akan mendatangkan rasa kagum dari siswanya. Mereka pasti akan mengagumi dan menghargai guru yang mampu menulis buku ketimbang guru yang sama sekali tidak pernah menulis. Guru menulis mengalami perkembangan. Dulu, guru menulis menggunakan pulpen dan kertas sebagai media penulisan. Walaupun mereka menulis menggunakan pulpen dan kertas, tapi karya-karya mereka sangat luar biasa. Dari tulisan mereka, kita mengetahui dan mengenal Ibnu Sina, Al-Ghazali, Albert Einstein,dan lainnya. Mereka telah pergi meninggalkan kita semua. Namun tulisannya tetap menjadi inspirasi bagi generasi setelahnya. Setelah itu, ditemukan mesin ketik untuk memudahkan guru untuk berkarya. Seiring perkembangan zaman, hadirlah alat berupa komputer. Dengan adanya komputer, guru merasakan lebih mudah dalam menulis daripada mesin ketik ataupun pulpen. Namun kenyataannya, kehadiran komputer ini tidak bisa bertahan lama sebab ditemukannya teknologi digital smartphone dan laptop. Alat tersebut mempunyai kelebihan dalam menulis dibandingkan dengan komputer. Selain itu, perangkat laptop dan smartphone mampu terkoneksi dengan internet, sehingga membuat guru lebih mudah membuat dan mengirimkan tulisan ke berbagai pihak.

Saat ini perkembangan teknologi begitu cepat, dan kebutuhan internet untuk mencari berbagai informasi juga semakin tinggi. Pemanfaatan fasilitas internet dalam pembelajaran yang digunakan untuk berkorespodensi antara seseorang dengan lainnya dimana pun dan kapan pun mereka berada. Dengan fasilitas ini guru dapat saling mengirim dan menerima surat, gambar,suara dan video. Guru masa kini dapat pula mengirim tulisan yang berisi teks dan gambar. Selain itu, dengan fasilitas ini, guru dapat pula mengarsipkan surat-surat yang dianggap penting dengan menyimpannya pada folder yang sudah disediakan. Teknologi menjadi alat yang mampu membantu dan mendorong guru-guru di Indonesia untuk melek internet dan menulis. Keberadaan tekonologi membuat guru menjadi guru digital dalam hal menulis dan tulisan guru mudah diterbitkan, bisa melalui media massa atau menerbitkan buku sendiri.

Sebagai guru digital, kita tidak hanya work hard melainkan juga harus work smart, memanfaatkan website untuk mendukung dan menyalurkan kemampuan guru dalam menulis. Bisa dikatakan, di era digital ini,hampir semua guru bisa memiliki kemampuan menulis karena terbiasa menuliskan status di sosial media. Tulisan-tulisan yang ada di sosial media menghasilkan produk yang dapat dinikmati masyarakat luas sekaligus mempromosikan karyanya dengan mudah. Dengan begitu, banyak media yang menerima karya dari guru-guru penulis. Selain itu, guru dapat juga memanfaatkan platform digital seperti Kompasiana, Wattpad ataupun platform digital lainnya. Dengan platform digital guru akan mengeksplorasi dan mengasah kemampuan guru menulis dalam penggunaan media online. Bahkan yang tadinya tidak mau menulis mulai mencoba menjadi penulis.

Di era digitalisasi ini membuat guru menjadi guru masa kini. Guru masa kini adalah guru yang selalu update dan upgrade perkembangan teknologi terbaru agar tidak mengalami ketertinggalan teknologi. Inovasi teknologi dalam dunia menulis telah memberi wajah baru bagi tumbuh kembang dan majunya penulisan di era saat ini. Yang perlu diperhatikan dalam hal menulis di era digital adalah dibalik kemudahan ini jangan pernah guru menulis berita-berita yang hoax atau menceritakan pemikiran-pemikiran yang nantinya sangat tidak relevan dan merusak tatanan kehidupan yang tidak sesuai dengan hukum,ajaran agama dan norma yang berlaku. Oleh karenanya, setiap guru harus mengetahui batasan-batasan dalam menulis di media sosial agar masyarakat tidak terjerumus dalam hal-hal yang bersifat provokatif, ambigu, semua hal yang berujung pada kerusakan akhlak. Untuk meraih tulisan yang bagus, maka seorang guru tidak hanya dituntut untuk memahami perangkat digital dengan baik, tapi harus tahu juga mengerti kaidah-kaidah penulisan.

Untuk memiliki ketrampilan menulis maka guru memang harus banyak membaca dan rajin menuliskan ulang gagasan-gagasan dan pemikiran dalam bentuk tulisan utuh atau artikel. Dengan terus menerus berlatih maka guru dapat memperoleh kebeningan gasagan dan kelincahan dalam menuangkannya dalam bentuk tertulis. Banyak guru yang akhirnya berhasil menjadikan skill menulis sebagai mata pencaharian. Jadi, dengan guru kekinian mampu memanfaatkan platform digital sebagai tempat untuk menyalurkan kreatifitas dalam menulis. Dengan perangkat digital yang ada, guru menjadi melek teknologi. Bisa juga disebut dengan guru digital, guru yang sering memainkan perannya dalam menggunakan teknologi di saat pembelajaran atau kegiatan lainnya. Di era digital ini membuat guru dapat menulis dimanapun dan kapanpun, karena dapat diakses dengan begitu mudah. Akhirnya, guru masa kini adalah guru yang menguasai ketrampilan yang terdapat dalam abad 21.

#GuruMasaKini

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image