Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Tannachi

AI: Sisi Positif dan Negatif

Lomba | Tuesday, 15 Aug 2023, 11:56 WIB

Artificial Intelligence(AI) sebuah tema yang luar biasa untuk dibahas. Diera perusahaan teknologi didunia mulai meningkatkan pengembangannya. Mereka juga sudah memamerkan dan menjualnya. Tujuan penciptaan AI adalah untuk membantu mengatasi masalah yang sering muncul dikehidupan. Biasanya dialami perusahaan dalam proses produksi barang dan kurangnya tenaga kerja berpengalaman.

Kehadiran AI membuatnya lebih efektif untuk meningkatkan penjualan. AI dapat menganalisa marketing yang paling menguntungkan untuk sebuah perusahaan sehingga perekonomian terus berkembang. Selain itu AI juga dapat merapikan data agar lebih mudah dimengerti. Dengan adanya AI proses promosi produk juga lebih mudah karena jangkauannya yang luas.

Tahun 2023 menjadi tahun dimana para generasi muda harus menambah skill mereka dalam perkembangan AI, karena jika berhenti belajar dan hanya mengandalkan AI maka dapat dipastikan AI lebih unggul dari kita manusia. AI dapat mempelajari hal - hal seperti layaknya manusia, namun manusia dapat melupakan beberapa hal yang mereka pelajari. Berbeda dengan AI, kecerdasan buatan ini dapat menyimpan data dari hal yang dipelajarinya dalam jangka panjang.

Penggunaan AI menjadi positif atau negatif tergantung penggunanya. Jika dimanfaatkan dengan baik pasti dapat membuat seseorang sukses dimasa depan. Namun, apabila disalahgunakan maka itu akan merugikan banyak orang. Dimana dengan AI mereka melakukan penipuan untuk mendapatkan keuntungan.

Informasi terus mereka cari hingga mendapatkan data pribadi seseorang, bahkan mereka juga dapat menirukan suara sesorang didunia nyata dengan AI untuk menipu korban mereka. Selain itu AI juga dapat merubah penampilan seseorang hanya dari sebuah foto. Jika mereka hanya menggunakannya untuk menambah kualitan foto atau filter agar lebih bagus itu bukan masalah, namun jika seorang muslim yang mengenakan hijab lalu mereka merubahnya dengan rambut terurai maka itu sangat merugikan korban. Perkembangan AI memang mempermudah namun kita sebagai manusia juga harus lebih bijaksana dalam menggunakan.

AI dan manusia adalah dua hal yang berbeda. Contohnya dalam sebuah desain animasi hasil buatan AI memang lebih bagus namun buatan manusia jauh lebih bermakna, karena AI hanya mengolah data yang diberikan dan memprediksi hasil yang paling memuaskan sedangkan manusia dalam membuat karya mereka akan mercurahkan segala pemikirannya dan menuangkan perasaannya sehingga setiap garis dan warna menjadi penuh makna.

Selain itu, karya manusia biasanya terdapat amanat yang tersembunyi. Perkembangan AI sangat beragam, ada juga yang digunakan untuk membantu restoran dalam pembuatan makanan. Tetapi cita rasa yang dihasilkannya belum tentu memuaskan lidah pelangannya. AI hanya melakukan hal yang sudah diprogram penciptanya. Lain halnya dengan manusia yang dapat memperhatikan dan memahami selera pelangannya. Dalam hal pelayanan pelanggan juga AI hanya dapat mengulang kata yang ada dalam programnya, namun manusia dapat dengan ramah menyapa dan memberi senyum ceria. Senyuman dari seseorang merupakan hal yang luar biasa karena dengan tersenyum kita dapat sedikit menghilangkan rasa lelah seseorang.

AI hanyalah alat bantu bukan pengganti dan juga bukan alat untuk mencari keuntungan pribadi yang merugikan orang. AI tidak dapat membedakan hal yang benar dan salah seperti manusia. Ai tidak memiliki perasaan, jiwa dan hati. Banyak orang berfikir pekerjaan manusia akan terancam dengan adanya AI tapi jika manusia bisa lebih belajar melampai AI maka hal itu dapat terhindarkan. Semua pekerjaan didunia memiliki perannya masing - masing. Jika ilmu yang dimiliki manusia seimbang dengan AI maka itu menjadi kerja sama yang sangat menguntungkan.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image