Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Budi Santosa, S.Pd.I

Solusi Atasi Mahalnya Harga Minyak Goreng

Info Terkini | Saturday, 19 Mar 2022, 07:46 WIB
sumber foto : republika.co.id

Apa yang saya khawatirkan akhirnya terjadi. Ketika pemerintah menetapkan HET minyak goreng Rp 14.000 ternyata barangnya sangat sulit ditemukan dan berujung mengembalikan ke mekanisme pasar yang menandakan kalah dengan “para pengusaha minyak sawit”. Akhirnya harga per liter hingga Rp25.000. luar biasa mahal. Sebagian sepakat mahal gak masalah, yang penting barangnya ada. Aneh dan ajaib, dalam hitungan jam hingga hari langsung minyak dalam kemasan bisa kita temui di berbagai toko ritel. Sebenarnya barangnya memang langka ataukah dilangkakan?

Yang lebih mengkhawatirkan, jika yang minyak curah dengan harga subsidi tetap Rp 14.000 dilabeli sendiri dengan merk tertentu kemudian dijual sesuai harga pasar yang mahal itu. apalagi ini menjelang puasa, biasanya demand naik yang dibarengi naiknya harga

Inilah kenyataan pahit yang dialami masyarakat miskin menjelang puasa. DPR (baca : beberapa anggotanya) sebagai wakil rakyat sebenarnya sudah berusaha membela rakyatnya saat rapat dengan Kemendag. Tapi pak menteri sudah kalah melawan para mafia pangan yang mengejar keuntungan tiada tara. Masyarakat perlu beberapa solusi atasi mahalnya harga minyak goreng.

Solusi yang pertama adalah mengurangi makanan yang dimasak dengan cara digoreng, solusi ini cocok untuk skala rumahan. Mungkin para ibu bisa mengkukus atau cara lain yang bisa mengurangi penggunaan minyak goreng. Solusi inilah yang muncul di status WA beberapa teman saya beberapa hari terakhir. Bahkan solusi serupa juga di sampaikan ibu Megawati mantan presiden kita. Sayangnya di kolom komentarnya justru dibanjiri komentar negatif. Entah karena kurang tepat solusi itu ditujukan ke semua warga ataukah khusus ibu rumah tangga. Sebab bagi penjual gorengan tentu tidak mungkin tanpa digoreng dengan minyak goreng. Ataukah karena saking mahalnya mereka tidak punya uang untuk membeli. Entahlah, mungkin anda lebih tau.

Jika anda bermasalah tidak mampu membeli karena tidak punya uang, tenang pemerintah sudah menyiapkan jaring pengaman sosial bagi warga yang tidak mampu. Beberapa waktu yang lalu sudah dicairkan Bantuan Pangan Non Tunai sebesar Rp200.000 selama 3 bulan. Program dibawah kemensos ini sudah ada sejak 3 tahun terakhir yang memang dikhususkan untuk membeli kebutuhan pokok termasuk minyak goreng. sebelumnya sempat diberikan dalam bentuk barang namun ditahun 2022 diberikan dalam bentuk uang. Momen bantuan seperti kondisi saat ini sangat terasa manfaatnya. Tapi jangan tanya bagaimana agar bisa menjadi salah satu penerimanya. Sebab tidak akan dibahas di sini.

Jika itu masih kurang banyak, ada juga BLT dana desa yang masing masing mendapat Rp300.000 perbulan. Namun ditempat saya hingga tulisan ini di publish belum dibagikan. Sedang proses pencairan. Infonya tetap di bulan Maret ini. Dengan uang Rp900.000 lumayanlah bisa untuk membeli minyak dan kebutuhan pokok lainnya. Jangan tanya lagi bagaimana biar bisa jadi pesertanya. Sebab tidak akan saya jawab.

Oh ya solusi diatas hanya cocok buat kalian yang ekonominya pas pasan. Untuk kalian yang sudah kecukupan apalagi kelebihan uang, sudah punya solusi sendiri. Tidak perlu dibahas ditulisan ini. Solusi tersebut juga bukan solusi utama sebab jelang puasa pasti harga bisa naik tak terkendali. Semoga pemerintah menemukan solusi jangka panjang yang lebih baik. Agar kita sebagai negara yang memiliki kebun kelapa sawit terbesar tapi harga minyak gorengnya tidak mahal. Meski (mungkin) bisa terwujud.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image