Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Mia Fajarani

Untuk kamu anak kedua, bersabarlah

Curhat | Friday, 18 Mar 2022, 20:51 WIB

Sesuatu hal itu akan selalu berurutan dengan angka maupun huruf. Ada 1, 2, 3, dan seterusnya. Ada pula A, B, C, D dan seterusnya. Semua selalu berurutan, tak pernah acak, terkecuali kau kejam mengoyak-ngoyak sebuah sistem yang sudah bertautan.

Anak kedua, sebuah titel kehidupan yang tak pernah kepikiran bahwa ini adalah urutan yang penuh rasa dan perjuangan jika kamu adalah 3 bersaudara. Sang sulung, sebutan untuk anak pertama, dan sang bungsu sebutan untuk anak ketiga. Lantas, adakah sebutan untuk anak kedua? Jawabannya, tidak ada.

3 children from Freepik

Kepada kamu sang anak kedua, tetaplah teguh menopang beban sebagai penetral dalam keluarga, yang paling mulia hatinya. Rasanya semua sulit dilalui, tapi memang itu jalan ceritamu yang penuh lika-liku, memikul beban berat dan paling murah hati.

Anak kedua, sang penyeimbang keluarga, bagaimana rasanya lelah menjadi media kala semua orang bertengkar dan berselisih dalam diam?

Anak kedua, sang penuh rasa empati, bagaimana rasanya ketika melihat anggota keluarga kesulitan tanpa ada yang mampu membantu, terkecuali dirimu?

Anak kedua, yang menjadi penerus kebanggaan keluarga, bertahanlah! Teruskan apa yang kau sukai, apa yang kau inginkan, dan apa yang kau citakan. Jangan lupa, ini hidupmu, bukan hidup mereka meskipun banyak keringat yang tercucur di sela-selanya.

Anak kedua, teruslah tersenyum demi menjadi lilin di gelapnya malam, menjadi bunga yang bermekaran dikala gugurnya dedaunan.

Semua memang terasa berat, tapi hidup harus terus kamu jalani, tanpa pernah bisa berhenti. Jika lelah, istirahat sejenak, lalu teruskanlah maju kedepan demi menjadi pemersatu keluarga.

Ada harapan di sana, banyak kucuran doa yang terurai, dan pastinya, selalu akan ada pengharapan di setiap jejak langkah.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image