Long Distance Relationship dengan Orang Tua: Perasaan dan Efek dari Anak
Parenting | 2025-11-25 11:42:41
Orang tua adalah figur wajib yang seharusnya dimiliki oleh setiap anak. Figur yang melahirkan serta membesarkan anak sudah semestinya memberikan perhatian serta kasih sayang untuk sosok anak. Namun, sering kali orang tua tidak dapat menghabiskan waktu atau memberikan perhatian yang cukup kepada anaknya karena adanya tanggung jawab pekerjaan yang membutuhkan waktu dan perhatian khusus. Akibatnya, anak akan merasa kekurangan perhatian serta kasih sayang dari orang tua nya.
Beban yang dipikul oleh orang tua memang lah sangat berat, mereka harus bekerja dan juga mengurus anak dengan waktu yang bersamaan. Mungkin banyak yang berpikir bahwa anak seharusnya diurus oleh Ibu, hal tersebut sangat salah. Seorang anak akan merasa memiliki perhatian dan kasih sayang yang cukup apabila Ayah juga ikut dalam mengurusinya. Tidak hany dengan sekedar memberikan uang namun juga dengan memberikan hal terpenting dalam hidup yaitu, waktu.
Namun, bagaimana dengan orang tua yang harus tinggal jauh dengan anaknya dikarenakan pekerjaan?. Hal ini tidak dapat dihindari karena disamping tunututan ekonomi, orang tua juga merasa terbebani dengan bagaimana anak nya akan hidup dan bertumbuh tanpa ada orang tua disisinya. Beban tersebut akan dipikul dan dipikirkan secara terus menerus oleh orang tua yang terpaksa tinggal jauh dari anaknya.
Di sisi lain, perasaan seorang anak yang sedang mengalami hubungan jarak jauh dengan orang tua nya pasti akan terasa sulit. Seringkali ia akan merasa tidak diperhatikan dan kesepian. Walaupun, jauh didalam lubuk hati nya ia tau bahwa orang tua nya akan selalu sayang dan memperhatikannya namun dengan adanya jarak yang jauh pasti akan tetap membuat anak tersebut merasa sedih. Perasaan sedih yang timbul biasanya akan dia lampiaskan ke hal-hal yang dapat membuatnya lupa dengan perasaan tersebut.
Lingkungan disekitar seorang anak akan sangat berpengaruh dengan bagaimana anak tersebut akan tumbuh dan berkembang tanpa adanya perhatian dan pengawasan langsung dari orang tua nya. Banyak kejadian negatif yang menunjukkan seorang anak menjadi nakal karena merasa kesepian dan tidak mendapatkan perhatian dari orang tua nya. Perilaku-perilaku negatif yang dilakukan biasanya tidak jauh dari lingkungan yang dipilih oleh anak tersebut. Salah satu perilaku negatif yang muncul karena salah memilih lingkungan pergaulan adalah kebiasaan merokok. Awalnya pasti karena didalam pergaulan tersebut ada yang merokok, lalu anak tersebut akan mulai ingin mencari tau, mencoba, dan berakhir dengan ketergantungan.
Sementara, ada juga anak yang malah melimpahkan perasaan sedih dan kesepiannya ke hal positif seperti mengikuti organisasi ataupun bergabung ke kelompok-kelompok belajar. Dengan menyibukkan diri maka anak tersebut akan merasa lupa dengan perasaannya. Akan tetapi, walaupun anak tersebut sudah merasa sibuk tapi perasaan kesepian tidak dapat hilang sepenuhnya dalam dirinya. Pasti setelah ia bertemu dengan banyak orang lalu pulang kerumah dengan keadaan rumah yang sepi, maka perasaan itu akan kembali lagi.
Memang perilaku dan lingkungan anak tidak bisa diatur oleh orang tua, namun sebagai orang tua yang menjadi petunjuk arah bagi anaknya maka ia akan dapat mengarahkan anaknya ke perilaku dan lingkungan yang positif. Anak memiliki rasa ingin tahu yang sangat besar dan dengan adanya bimbingan serta pengawasan lebih dari orang tua akan sangat berpengaruh penting bagi tumbuh kembang anak tersebut.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
