Dr. H. Abdul Mujib, M.M : Jauhi Segala Sesuatu Yang Membahayakan Aqidah
Agama | 2022-03-16 18:51:33SUMENEP,-Anggota Majelis Pengurus Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Jawa Timur, Dr. H. Abdul Mujib, M.M menyebut saat ini umat Islam diajak oleh golongan tertentu untuk berperang secara pemikiran, akidah. Kalau dulu perang memakai senjata saat ini bergeser pada pemikiran.
“Dalam konteks keindonesiaan dapat ditemui adanya keragaman dalam beragama. Makanya itu terdapat enam agama yang diakui. Dan keragaman di dunia ini merupakan fithrotullah sebagaimana disebutkan dalam Alquran dalam surah Al Hujurat ayat 13 yang artinya wahai manusia sungguh kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan perempuan kemudian kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal,”papar Doktor muda asal Desa Bai Pajung Tanah Merah Bangkalan ini saat menjadi narasumber pada workshop wawasan kepemimpinan dan keulamaan santri kelas akhir Tarbiyatul Muallimin Al Islamiyah Pondok Pesantren Al Amien Prenduan Sumenep Madura dengan tema Dinamika Pemikiran Islam Kontemporer (bahaya sekuralisme, pluralism, liberalisme), Rabu siang (16/03/2022).
Dr. H. Abdul Mujib, M.M yang juga merupakan alumni TMI Al-Amien Prenduan mengatakan ketiga aliran seperti liberalism, pluralism serta sekuralisme sudah banyak beredar dan tidak perlu didekati karena akan membawa dampak yang membahayakan.
“Sama dengan halnya saat agama melarang untuk mendekati zina,” tegasnya.
Pada kesempatan mengisi workshop wawasan kepemimpinan dan keulamaan bagi santri kelas akhir TMI Al Amien Prenduan itu, Dr. H. Abdul Mujib, M.M berharap alumni TMI dapat menjadi mundzirul qoum yang menjaga prinsip-prinsip keislaman sebagaimana tuntunan Alquran dan hadis.
Workshop wawasan kepemimpinan diikuti oleh ratusan santri kelas akhir dan ditayangkan secara streaming online melalui kanal youtube official pondok Vivatmi.
Ratusan santri kelas akhir yang sebentar lagi lulus dari pondok tersebut terlihat sangat antusias menyimak pemaparan Dr. H. Abdul Mujib, M.M. terbukti dari banyaknya pertanyaan yang diajukan oleh santri kelas akhir saat dibuka sesi dialog bersama narasumber.#
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.