Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Ade Rizki Yulianto

3 Metode Belajar yang Menarik Untuk Dicoba

Eduaksi | Wednesday, 16 Mar 2022, 11:48 WIB

Jika berbicara mengenai keilmuan maupun pendidikan, tentunya identik juga dengan proses untuk menambah wawasan ilmu tersendiri. Nah, ternyata setiap orang itu memiliki karakteristik sendiri dalam belajar, loh.

Misalnya belajar sambil mendengarkan musik, atau belajar dengan suasana yang cukup tenang. Bahkan ada yang lebih cepat proses belajar dengan langsung dengan cara praktek maupun ada pula yang kecenderungan cukup hanya belajar dengan buku saja.

Maka, untuk kalian yang masih kebingungan dengan metode atau gaya belajar yang tepat, seharusnya langkah pertama buat kalian harus memahami dulu tentang kebiasaan yang kalian lakukan ketika melakukan proses belajar. Hal tersebut akan sangat membantu.

Kalau menurut Bobby De Potter, gaya atau metode belajar seseorang itu di bagi menjadi tiga tipe, diantaranya sebagai berikut;

Metode Belajar Visual

Metode ini lebih menekankan ke dalam fokus penglihatan atau materi-materi belajar dalam bentuk visual, yang kebanyakan orang bisa menangkap makna dengan cepat dalam memahami materi.

Seseorang yang memakai metode belajar dengan visual biasanya memiliki imajinasi yang mendalam, karena setiap materi dalam belajar dipahami dengan nilai-nilai artistik mulai dari warna, bentuk, dan lainnya.

Tips belajar dengan metode visual:

1. Belajar dengan menggunakan materi dalam bentuk gambar maupun video

2. Menggunakan buku bacaan yang dilengkapi dengan materi visual seperti gambar

3. Melakukan doodling saat belajar, agar lebih fokus

4. Menandai materi penting dengan spidol berwarna sebagai bentuk penekanan gagasan penting

5. Melakukan mind mapping di akhir belajar sebagai bentuk rangkuman hasil belajar

Metode Belajar Auditori

Belajar secara auditori adalah sebuah metode pembelajaran yang mengandalkan pendengaran untuk mencari sebuah informasi dan pengetahuan. Biasanya seseorang yang memiliki tipe belajar auditori tidak mempermasalahkan tampilan visual, melainkan lebih fokus terhadap suara dengan intonasi dan pelafalan huruf yang jelas dan tegas. Nah, makanya seseorang yang memiliki tipe ini, lebih peka dan cepat hafal setiap perkataan yang pernah didengarkan.

Tips belajar dengan metode auditori:

1. Sebelum belajar, dengarkan musik-musik yang menjadi favorit

2. Merekam materi yang dijelaskan oleh guru pendidik, yang kemudian didengarkan ulang dikemudian hari

3. Membaca buku dengan mengucapkan secara pelan-pelan sampai terdengar untuk lebih mudah mengingat

4. Diskusikan dengan teman, sebagai bentuk mengingat wawasan

Metode Belajar Kinestetik

Metode belajar kinestetik merupakan gaya belajar yang melibatkan gerakan-gerakan. Seseorang yang suka dengan metode kinestetik, menempatkan pengalaman praktik sebagai hal yang paling penting setelah memahami wawasan.

Proses praktik atau pengaplikasian pengetahuan kedalam hal-hal kenyataan, memudahkan seseorang cepat mengetahui kebenaran dan juga apa yang salah terhadap apa yang dipelajari.

Tips belajar dengan metode kinestetik:

1. Melakukan praktik setelah mendapatkan ilmu atau wawasan baru

2. Ketika belajar, lakukan aktivitas gerakan. Misalnya menggerakan jari atau kaki

3. Melakukan eksperimen dari materi yang didapatkan

4. Mengunjungi suatu tempat yang berhubungan dengan apa yang telah dipelajari

5. Mengikuti les tambahan atau ekstrakurikuler maupun perlombaan sebagai bentuk implementasi wawasan

Jadi, metode belajar apa yang cocok buat diri kalian ? Yuk, segera pahami potensi diri kalian dengan cara memahami kebiasan-kebiasan belajar.

Setelah itu lakukan pemetaan dengan memilih metode yang kalian suka dan cocok buat kalian. Dengan begitu belajar akan terasa lebih menyenangkan dan tidak membosankan.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image