Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Amira Heksa

MITOS DAN FAKTA TENTANG PENYAKIT DIABETES

Eduaksi | Tuesday, 15 Mar 2022, 12:16 WIB

(Penulis Annisa H.)

“Kalau punya penyakit diabetes sebaiknya makan nasi kemarin aja, itu bagus loh!” Di masyarakat pada umumnya, masih banyak informasi tentang Diabetes Mellitus yang belum bisa dibuktikan kebenarannya secara ilmiah. Informasi seperti ini dapat kita katakan sebagai mitos. Namun apakah mitos tersebut dapat dipercaya?

Berikut beberapa mitos dan fakta tentang diabetes.

1. Mitos : diabetes hanya diderita oleh orang berusia diatas 50 tahun.

Faktanya, Diabetes dapat diderita oleh semua orang di segala usia karena faktor resiko diabetes adalah karena riwayat keturunan dan gaya hidup. Bagi orang berusia dibawah 50 tahun yang memiliki gaya hidup tidak sehat maka memiliki faktor resiko yang tinggi untuk menderita diabetes. Banyak Ahli mengingatkan bahwa penyakit diabetes tak hanya diderita orang dewasa atau lansia saja. Dan berpotensi menjadi pembunuh senyap.

2. Mitos : nasi yang dimasak kemarin memiliki kadar gula lebih rendah.

Faktanya, nasi kemarin dan nasi yang baru dimasak memiliki kandungan glukosa yang sama. Mengkonsumsi nasi dengan porsi yang tepat dan gizi yang seimbang dapat menjaga kadar gula darah tetap normal.

3. Mitos : bagi orang dengan diabetes berjalan tanpa menggunakan alas kaki baik untuk kesehatan terutama saat berjalan di atas permukaan kasar.

Faktanya, orang dengan diabetes lebih rentan mengalami infeksi dan proses penyembuhan luka sering kali lebih lambat dari orang yang tidak menderita diabetes. Selain itu, orang dengan diabetes memiliki system kekebalan tubuh yang rendah. Hal inilah yang menyebabkan luka sulit sembuh karena tubuhnya tidak mampu melawan kuman yang masuk ke dalam tubuh. Oleh karena itu, menggunakan alas kaki baik di dalam dan diluar rumah adalah hal yang harus dilakukan.

4. Mitos : penderita diabetes tidak boleh berolahraga agar kadar gula tidak drop.

Faktanya, Penderita diabetes dianjurkan untuk tetap rutin berolahraga ringan seperti berjalan kaki, bersepeda, berenang, senam. Disarankan pula untuk selalu memeriksa kadar gula darah sebelum dan setelah olahraga.

Tetapi perlu diingat bahwa olahraga tidak dianjurkan jika kondisi penderita sebagai berikut:

Kadar gula darah puasa > 250 mg/dL: ada bahaya dehidrasi atau denyut jantung terlalu cepat

Kadar gula darah sewaktu 100 mg/dL: ada bahaya hipoglikemia

Sakit: ada bahaya cedera atau hipoglikemia.6.

5. Mitos : penderita diabetes tidak dapat mengkonsumsi makanan atau minuman yang manis.

Faktanya, mengkonsumsi makanan dan minuman manis dalam jumlah kecil masih diperbolehkan. Tetapi harus tetap menghitung kalori dan karbohidrat yang dikonsumsi pada hari itu. Mengkonsumsi makanan manis seperti buah-buahan dan minuman manis seperti jus buah disarankan untuk penderita diabetes.

6. Mitos: stop konsumsi karbohidrat baik untuk penderita diabetes.

Fakta: Konsumsi karbohidrat harus diatur dengan tepat sesuai porsinya, bukan diberhentikan sama sekali. Jika terlalu fokus mengurangi karbohidrat justru memangkas sumber serat yang dibutuhkan tubuh. Akibatnya kadar gula darah justru dapat meningkat.

7. Mitos: Penderita diabetes pasti akan mengalami kebutaan dan amputasi kaki.

Fakta: Penderita diabates yang terkontrol dan sering memeriksakan diri akan mengurangi komplikasi seperti kehilangan penglihatan dan amputasi pada kaki.

Mencegah diabetes lebih baik daripada mengobati. Konsultasikan lebih lanjut untuk pencegahan ataupun penanganan diabetes pada tenaga medis. Mulailah dari diri sendiri untuk melakukan perubahan hidup menjadi lebih sehat sekarang juga. Dan ingat, Sumber informasi yang tepat dapat memberikan solusi yang tepat pula.

(sumber EMC care, Viva health dan mediskus :hba1c)

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image