Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Rifki Ferdiansyah

5 Tips Meningkatkan Keterampilan Leadership

Guru Menulis | Tuesday, 15 Mar 2022, 07:50 WIB
Sumber gambar: https://unsplash.com/photos/6U5AEmQIajg

Banyak kasus, soft skill seseorang lebih menentukan keberhasilan dibanding hard skill. Pada tahun 2019 LinkedIn’s Global Talent Trends menulis hasil survey mereka terhadap sekelompok talent hunter. Hasilnya adalah 92% responden memperhitungkan soft skill pelamar saat melakukan rekrutmen. Bahkan dalam beberapa kasus, soft skill menjadi pertimbangan utama dibanding hard skill; salah satunya keterampilan memimpin atau leadership.

Leadership bukan perkara posisi jabatan. Ini adalah perkara setiap individu dimanapun dia berada. Keterampilan tersebut merupakan salah satu soft skill yang berpengaruh dalam dunia kerja. Bila kamu adalah bawahan; maka keterampilan memimpin ini akan menjadi nilai lebih kamu untuk mendapatkan promosi. Sebaliknya, bila kamu atasan, maka itu akan menjadi modal untuk mengatur tim kamu bekerja.

Pemimpin itu tidak terlahir namun dilahirkan. Artinya, Setiap orang dapat mempelajari dan mengembangkan kemampuan leadership. Berikut ini 5 tips untuk dapat mengembangkan kemampuan leadership yang bisa kamu terapkan:

1. Sadar Diri

Menjadi seorang pemimpin dalam hal apapun, kamu harus memulainya dengan menyadari diri kamu sendiri. Maksudnya, kenali diri kamu. Apa kelemahanmu, apa kelebihanmu, bagaimana sifatmu, bagaimana kompetensimu dalam suatu hal, dan lain sebagainya.

Menjadi pemimpin bukan berarti kamu menjadi seorang superman yang bisa semua hal. Menjadi pemimpin juga bukan berarti kamu harus tahu segalanya. Yang penting, kamu sadari dan akui apa yang bisa kamu lakukan dan apa yang kamu ketahui.

Setelah mengetahuinya? Ya, tentu saja kamu berusaha untuk memperbaiki diri atau meminta bantuan. Bukan sebuah aib seorang pemimpin meminta bantuan. Apalagi bila kamu berada dalam sebuah tim.

Untuk proses sadar diri ini, kamu bisa melakukan analisis SWOT terhadap diri sendiri. Dengan menganalisis karakter dan potensi yang kamu miliki, kamu bisa mendapatkan ceklis keadaan diri kamu sendiri. Itu akan menjadi modal dasar dalam mengembangkan kemampuan leadership kamu.

2. Evaluasi Diri

Secara maknawi, evaluasi merupakan proses penilaian. Hasil dari proses ini adalah terkumpulnya informasi-informasi yang menuntun pada kesimpulan terkait baik buruknya sebuah kinerja. Dalam penerapannya, kamu dapat mengambil sebuah keputusan melalui sebuah hasil evaluasi.

Untuk dapat mengakuisisi keterampilan leadership, kamu juga harus mampu melakukan proses evaluasi. Dan sebelum mengevaluasi orang lain, kamu mesti mau melakukan evaluasi diri sendiri dulu. Evaluasi diri ini bisa kamu pakai sebagai bahan kamu melakukan perbaikan-perbaikan dalam bertindak.

Refleksi menjadi salah satu instrumen terbaik dalam evaluasi diri. Cukup dengan melakukan kontemplasi sederhana saat beristirahat usai jam kerja selesai, kamu dapat mengumpulkan informasi-informasi tentang dirimu hari itu. Dengan begitu, kamu punya cukup bahan untuk mengevaluasi diri.

Melalui evaluasi diri ini, kamu dapat menilai semua tindakan kepemimpinan yang telah kamu ambil. Sehingga, kamu bisa memperbaiki yang salah dan menguatkan yang baik. Dengan begitu, semakin hari kualitas leadership kamu akan semakin meningkat.

3. Penyesuaian Diri

Kemampuan untuk menyesuaikan diri adalah hal penting juga dilakukan. Leadership pada dasarnya berurusan dengan manusia. Tidak seperti benda mati, manusia itu rumit. Interaksi manusia dengan manusia akan lebih rumit dibanding interaksi manusia dengan benda mati. Apalagi interaksi dalam konteks memimpin.

Pemimpin tanpa pengikut tidak akan menjadi pemimpin. Oleh sebab itu, kemampuan kamu menyesuaikan diri dengan orang-orang yang kamu pimpin sebenarnya menjadi kebutuhan kamu sebagai pemimpin. Bisa saja anggota tim kamu yang menyesuaikan diri dengan kamu. Namun, hal itu bisa menimbulkan rasa terpaksa; meskipun sedikit. Keadaan seperti itu merupakan kondisi paling rendah dalam hirarki model kepemimpinan.

Namun, bila kamu mengambil langkah duluan dalam menyesuaikan diri dengan tim kamu, kamu bisa mendapat keuntungan. Setidaknya, kamu akan mendapatkan nilai positif dari anggota tim. Di samping itu, tidak semua orang mau mengerti orang lain, jadi jalan terbaik untuk menghadapi konflik tersebut adalah kamu yang mengerti orang tersebut.

4. Menjadi Altruistik

Menjadi pemimpin bukan tentang menjadi diri kamu sendiri. No I in Team, salah satu kata-kata bijak dalam ilmu kepemimpinan. Oleh sebab itu, tips keempat agar keterampilan leadership kamu berkembang adalah belajar menjadi sosok yang altruistik.

Altruistik merupakan antonim dari egois. Orang dengan sifat altruistik ini menempat kepentingan umum di atas kepentingan pribadi. Di dalam sebuah tim, dia mencari kebaikan untuk semua orang. Bukan sekadar baik untuk dirinya sendiri atau kroninya. Sebab itulah, belajar leadership berarti belajar untuk tidak menjadi egois.

Oya, ini bukan berarti kamu dituntut untuk menjadi lilin yang menghabiskan diri sendiri untuk menerangi. Tidak seperti itu. Namun, kamu hanya diminta untuk meminimalisir ego kamu demi kepentingan dan tujuan bersama. Seperti sebuah adagium, pemimpin itu senang paling akhir setelah semua pengikutnya merasa senang. Artinya sama-sama senang walau beda waktu.

5. Mulai Dari Diri Sendiri

Tips yang terakhir dan terpenting untuk kamu mengembangkan kemampuan leadership kamu adalah mulai dari diri sendiri. Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, keterampilan ini bukan soal posisi jabatan di karir, politik, organisasi, atau komunitas. Kamu sebagai individu juga butuh keterampilan leadership untuk diri sendiri.

Orang bijak bilang kamu adalah pemimpin untuk dirimu sendiri. Artinya, kamu butuh keterampilan memimpin diri sendiri. Jadi gunakan keterampilan ini untuk menuntun diri kamu menuju cita-citamu. Setelah itu, kamu bisa menggunakannya untuk menuntun anggota tim kamu menuju cita-cita bersama.

Nah, itulah lima tips buat kamu meningkatkan kemampuan leadership. Tips-tips ini bisa kamu coba secara perlahan. Di samping itu, kamu juga harus menyandingkannya dengan ilmu dan teori leadership yang ada. Sehingga kualitas kemampuan leadership kamu menjadi komprehensif.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image