Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Robin sah

STAIL dan Sekelumit Fakta Unik Mahasiswa

Eduaksi | Tuesday, 15 Mar 2022, 01:16 WIB

Sekolah Tinggi Agama Islam Luqman al-Hakim (STAIL), Surabaya, memiliki beberapa kelas. Ada program takhasus dengan sistem asrama, ada pula program reguler; pagi dan sore/karyawan.

Adanya pilihan-pilihan kelas semisal ini, membuat calon mahasiswa dan mahasiswi, bebas dalam memilih, sesuai dengan keinginan dan potensi yang ada.

Setiap kelas dan program studi (prodi) yang dipilih, memiliki kekhasan tersendiri. Yang pasti semua mahasiswa memiki kesan tersendiri, ketika mengikuti perkuliahan di STAIL.

Berikut sedikit potretnya. Nama mahasiswa asal Ternate ini Ibrahim. Ia mengambil kelas takhasus/asrama, dengan prodi pilihan Komunikasi Penyiaran Islam.

Saat menjalani semester pertama, ada keharuan tersendiri bagi pemuda murah senyum ini. Pasalnya, ia mampu mengkhatamkan al-Qur'an dalam kurun waktu 1-2 bulan. Saat itu, bagi mahasiswa takhasus digulirkan agenda khataman al-Qur'an sebagai tahap kelancaran bacaan sebelum memulai menghafal.

"Ini pertama kali dalam hidup saya dalam menghafalkan al-Qur'an," ungkapnya kepada seorang ustadz.

Adalagi mahasiswa yang mengaku belum pernah mempelajari bahasa Arab, semenjak mengenyam bangku sekolah. Apalagi baca kitab. Tapi, setelah dibina oleh ustadza yang berpengalaman, ia akhirnya bisa membaca kitab.

Lingkungan yang Islami karena berada di naungan pesantren yang menerapkan nilai-nilai Islam, juga menjadi kesan tersendiri bagi para mahasiwa/mahasiswi.

Ada mereka yang terkesan dengan sistem kuliah yang mengedepankan sholat. Ketika tiba waktu sholat, maka proses perkuliahan di kelas harus berhenti. Semua dosen dan mahasiswa/i kudu meĺaksanakan sholat berjamaah di masjid kampus untuk laki-laki dan mushalla untuk mahasiswi.

Bahkan ada pula mahasiswi yang mengaku mendapat hidayah menutup aurot secara benar, setelah kuliah di STAIL.

Itulah di antara sekelumit catatan dari mahasiswa/i terkait dengan pengalaman mereka kuliah di STAIL.

Jadi, bukan hanya tentang perkara akademik yang mereka rasakan bertambah, tapi juga nilai-nilai kehidupan yang islami nan penuh dengan muatan spiritualitas.

Mengapa itu bisa terjadi?

Karena dalam peramuan kurikulum, STAIL mengintegrasikan antara kognisi, moral, dan spiritualitas. Keberadaan kampus di lingkungan pesantren, menompang sendi-sendi tiga komponen di atas.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image