Lagi Viral. Astaghfirulloh..., Label Halal Kok Gunungan
Curhat | 2022-03-14 18:57:36*Lagi Viral. Astaghfirulloh..., Label Halal Kok Gunungan?*
Ada Pertanyaan ketika Nyimak Radio Dakta 107 FM Bekasi
Begini pertanyaannya yg ditanyakan oleh Penyiarnya tadi pagi:
*BPJH Kemenag telah menetapkan label Halal baru yang berlaku secara nasional. Rekan Dakta 107 FM lebih suka logo lama atau baru nih...?!*
Jawab salah satu dari Pendengar Dakta 107 FM:
Bismillah. Kalau Saya sukanya yg lama dan sekedar Info:
*Astaghfirulloh...Label Halal kok Gunungan. Gunungan Itu Sendiri Belum Tentu Halal Menurut Islam, karena Bermuatan Keyakinan Lain*
Gunungan:
1. Digunakan dalang utk beri aba2 ke sinden dan wiyogo ttg nyanyian, dan utk awali, akhiri pagelaran wayang serta utk jeda/ pergantian tiap adegan wayang.
2. Simbol mitos kejawen (keyakinan kebatinan Jawa): Sangkan paraning dumadi (dari dan ke mana tujuan kejadian manusia) bukan dari keyakinan Islam. (lihat: gunungan wayang juga membawakan lambang konsep mitos Jawa, sangkan paraning dumadi. Buka Info ini:
https://www.hadisukirno.co.id/artikel-detail.html?id=Gunungan_(Kayon)
3. Gunungan itu sendiri belum tentu halal menurut Islam, karena jadi simbol (bermuatan) keyakinan lain yakni Kejawen (bukan keyakinan Islam)
Jadi label halal dari Kemenag berupa gunungan itu = meletakkan sesuatu bukan pada tempatnya = zhalim!. Kenapa harus Ganti Logo seperti itu...? Kalau boleh usul mending *Menag* saja yang diganti karena suka buat Kegaduhan saja Piye Jal...?!. Bahkan Logo baru itu dibaca kadi HALAKA bukan Halal dan menurut Quraish Syihab Artinya Kehancuran, Info Buka:
https://m.republika.co.id/berita/qo13w5430/apa-yang-dimaksud-kata-halaka
Semoga Bermanfaat Info ini, Barokallohu fiikum
Alfaqir Ilalloh Azza wa Jalla,
*Abu Fayadh Muhammad Faisal Al Jawy al-Bantani, S.Pd, M.Pd, I, M.MPd*
Seorang Hamba Yang Mengharap Ridho RabbNya
(Aktivis Pendidikan dan Kemanusiaan, Praktisi dan Pengamat PAUDNI/Pendidikan Anak Usia Dini Non Formal dan Informal, Aktivis Anti Pemurtadan dan Aliran Sesat)
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.