Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Aisyah Aziszah Amantri

Manusia yang Terasing dalam Dua Drama Arifin C. Noer

Sastra | 2025-12-30 11:17:10
gambar bersumber dari dokumen pribadi.

Dalam kajian sastra Indonesia modern, nama Arifin C. Noer dikenal sebagai pengarang yang kerap mengangkat persoalan manusia dan kehidupan sosial. Dua naskah dramanya, Sumur Tanpa Dasar dan Kapai-Kapai, sama-sama memperlihatkan tokoh yang hidup dalam kondisi tidak ideal. Meskipun latar dan posisi sosial tokohnya berbeda, kedua drama ini justru menunjukkan masalah yang serupa, yaitu manusia yang terjebak dalam sistem kehidupannya sendiri.
Tulisan ini menggunakan konsep alienasi (keterasingan) manusia yang dikemukakan oleh Karl Marx, yaitu kondisi ketika manusia terpisah dari hasil kerjanya, dari proses hidupnya, dari sesama manusia, dan dari dirinya sendiri akibat sistem sosial dan ekonomi. Konsep ini digunakan sebagai pendekatan kritik sosial untuk membaca keterasingan tokoh dalam drama Sumur Tanpa Dasar dan Kapai-Kapai karya Arifin C. Noer.
Dalam drama Kapai-Kapai, tokoh Abu digambarkan sebagai buruh kecil yang hidup dalam kemiskinan dan keterbatasan. Kehidupan Abu berjalan secara berulang, seperti bekerja, menerima perintah, lalu kembali bekerja. Ia jarang mempertanyakan keadaan hidupnya. Dialog “Hamba, Tuan” menjadi penanda kuat posisi Abu sebagai manusia yang tidak memiliki kuasa atas dirinya sendiri.
Kondisi ini menunjukkan bentuk alienasi sosial dan ekonomi. Abu bekerja, tetapi hasil kerjanya tidak pernah benar-benar mengubah kehidupannya. Ia juga terasing dari kesadarannya sendiri karena menerima hidupnya secara pasrah. Harapan Abu justru hadir melalui dongeng tentang kebahagiaan yang terus diulang oleh Emak. Dongeng tersebut menjadi pelarian dari realitas, bukan jalan keluar dari persoalan hidup.
Selanjutnya, dalam Kapai-Kapai menampilkan manusia yang terasing tanpa menyadari keterasingannya. Berbeda dengan Abu, Sumur Tanpa Dasar menghadirkan tokoh Jumena Martawangsa yang berasal dari kelas sosial atas. Jumena adalah sosok berkuasa dan kaya, tetapi hidupnya dipenuhi kegelisahan. Ia terus mempertanyakan iman, kematian, dan makna hidup, namun tidak pernah menemukan ketenangan. Hubungannya dengan orang lain pun terasa dingin, terutama dengan para pekerjanya yang hanya dipandang sebagai bagian dari urusan ekonomi.
Alienasi yang dialami Jumena bersifat batiniah dan moral. Ia tidak kehilangan materi, tetapi kehilangan rasa kemanusiaan dan kedekatan emosional dengan sesama. Simbol “sumur tanpa dasar” dapat dibaca sebagai gambaran kekosongan batin yang terus ia rasakan. Semakin ia berusaha mengendalikan hidup dan orang lain, semakin dalam rasa hampa yang dialaminya.
Jika dibandingkan, Abu dan Jumena berada pada posisi sosial yang sangat berbeda, tetapi keduanya sama-sama terjebak dalam sistem. Abu terasing karena kemiskinan dan kepatuhan terhadap kekuasaan, sedangkan Jumena terasing karena kekuasaan dan ketakutannya sendiri. Abu tidak memiliki pilihan hidup, sementara Jumena justru kehilangan makna hidup karena pilihannya.
Melalui dua naskah drama ini, Arifin C. Noer menunjukkan bahwa keterasingan manusia tidak hanya dialami oleh kelompok masyarakat bawah, tetapi juga oleh mereka yang berada di puncak kekuasaan. Sistem sosial dapat membuat manusia kehilangan dirinya, baik sebagai korban maupun sebagai penguasa. Dengan demikian, naskah drama Sumur Tanpa Dasar dan Kapai-Kapai dapat dibaca sebagai kritik sosial terhadap kehidupan manusia modern yang semakin menjauh dari nilai-nilai kemanusiaan.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image