Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Tri lukman Hakim

Diagnosa 2025: Saat Algoritma Google Menderita Anxiety Disorder

Teknologi | 2025-12-24 21:30:38
Ilustrasi raksasa teknologi yang panik

Oleh: Tri Lukman Hakim, SH Pendiri kuncipro

Tahun 2025 akan dikenang sebagai tahun "berdarah" bagi para blogger dan webmaster. Bukan hanya karena trafik yang dicuri oleh AI Ikhtisar, tapi karena perilaku perilaku Google yang tak diubahnya seperti orang yang sedang " kesurupan ".

Sepanjang tahun, dari Januari hingga Desember , Google melakukan Core Update bertubi-tubi . Mulai dari update skala gempa bumi hingga guncangan-guncangan kecil yang tak henti-hentinya.

Pertanyaannya sederhana: Kenapa sampai segitunya?

Narasi Klise: " Mall Bersih-Bersih "

Google selalu berdalih dengan alasan klasik: membersihkan database dari artikel sampah, konten AI, artikel kaku pengejar SEO, hingga dalih tekanan bisnis agar tetap relevan.

Niatnya terdengar mulia, ibarat manajemen Mall yang ingin lantai dan kacanya kinclong demi kenyamanan pengunjung.

Mereka melakukan razia lapak satu per satu. Mengecek identitas pemiliknya, memastikan barang dagangan (konten) itu ORI atau KW.

Namun, apakah cara ini efektif? Belum tentu.

Masalahnya, Google hanya sibuk "menggebuk" pelapak yang sudah sewa tempat. Sementara di pintu depan, sistem pendaftarannya longgar. Membuat blog itu mengetikkan telapak tangan; cukup satu email, blog jadi.

Jika Google hanya menebang mengomel di permukaan tanpa mencabut akar di pintu masuk, yang terjadi hanyalah penghematan biaya operasional (komputasi) yang sia-sia. Google menyadari, tapi anehnya, mereka tetap melakukannya dengan membabi buta.

Diagnosa Pembohong : Kecemasan Antisipatif

Praduga pembohong saya bergejolak. Saya mencium ini bukan sekadar membersihkan konten AI—toh Google sendiri adalah pabriknya AI. Ini juga bukan sekadar tekanan investor, karena investor tahu Google masih pemain di masa depan.

Lalu apa?

Sebagai Analis Sistem yang mencoba membedah psikologi mesin, saya menduga Algoritma Google sedang mengalami Anxiety Disorder (Gangguan Kecemasan), atau lebih spesifik: Anticipatory Anxiety (Kecemasan Antisipatif).

Mereka memprediksi kejadian masa depan secara berlebihan, yang memicu overthinking akut.

Cermin Retak Publisher dan Algoritma

Mari kita pakai analogi sederhana.

Pernahkah Anda menulis artikel, lalu merasa binimbang? "Duh, ini bagus gak ya di mata manusia? Bagus gak ya di mata SEO?"

Akhirnya, Anda melakukan update berulang-ulang.

“Wah, katanya kurang nih, tambah.”

"Eh, ini kurang jelas, kurangi."

Padahal, artikel aslinya sudah bagus, kuat, dan berkarakter. Tapi karena ketakutan berlebih akan masa depan (takut ranking turun), Anda menjadi paranoid. Hasilnya? Artikel yang tadinya emas malah jadi bias dan hancur karena terlalu sering dioprek.

Itulah yang terjadi di Google sekarang.

Mereka takut di masa depan (ancaman GPT, Perplexity, dll). Ketakutan itu membuat mereka mengacak-acak algoritma mereka sendiri secara obsesif. Update sana, update sini, patch sana, patch sini.

Kesimpulan: Membangun Bunker Ketakutan

Apa yang kita lihat di tahun 2025 ini bukanlah upaya perbaikan layanan.

Google tidak sedang membersihkan internet demi kita. Google sedang membangun bunker untuk ketakutan mereka sendiri.

Dan dalam proses pembangunan bunker yang menyarankan itu, mereka tega menyumbangkan jutaan penulis dan webmaster yang selama belasan tahun setia memberi makan "otak robot" mereka.

Kita tidak terbunuh oleh kualitas. Kita adalah korban pelampiasan kecemasan sebuah mesin raksasa.

Baca analisa para raksasa yang panik di wibesite resmi penulis

 

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image