Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Fajri Trias Fauzi Muhammad

Research Analyst: Pekerjaan yang Banyak Diminati, Tapi Apa Saja Tantangannya?

Bisnis | 2025-12-18 17:01:07
Foto oleh fauxels: https://www.pexels.com/id-id/foto/orang-yang-menggunakan-laptop-3183131/
Foto oleh fauxels: https://www.pexels.com/id-id/foto/orang-yang-menggunakan-laptop-3183131/

Pernah dengar profesi research analyst? Di dunia bisnis saat ini, pekerjaan ini lagi jadi primadona, lho! Bahkan, banyak orang berlomba-lomba ingin masuk ke dunia ini. Kenapa? Karena banyak perusahaan yang semakin sadar betapa pentingnya data dan analisis untuk mengambil keputusan bisnis yang tepat. Terlebih lagi, ada big data yang terus berkembang pesat, hingga membuat pekerjaan ini semakin penting.Selain itu, profesi research analyst juga menjanjikan gaji yang cukup menggiurkan. Dilansir dari laman Glassdoor, saat ini rata-rata gaji seorang research analyst di Indonesia berada di kisaran 8-15 juta per bulan, tergantung pengalaman dan bidang industri yang digeluti. Nah, gaji segitu tentu menarik banget, kan? Apalagi untuk generasi milenial dan Gen Z yang sangat memerhatikan penghasilan dan peluang kerja yang ada.Lalu, apa sih yang sebenarnya membuat profesi ini begitu diminati? Tentu saja bukan hanya soal gaji yang menggiurkan, tetapi juga tantangan serta prospek karir yang menarik. Yuk, kita bahas lebih dalam!

Apa itu Research Analyst?

Jadi, research analyst adalah orang yang bertanggung jawab untuk mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data guna memberikan wawasan yang dapat membantu perusahaan membuat keputusan strategis. Biasanya, tugas mereka meliputi riset pasar, analisis data keuangan, atau studi tren industri yang berhubungan dengan produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan. Ini pekerjaan yang sangat menuntut ketelitian dan kemampuan berpikir kritis.Seorang research analyst bekerja untuk memastikan bahwa keputusan bisnis yang diambil berdasarkan fakta dan data yang valid, bukan sekadar perkiraan atau asumsi belaka. Dalam perusahaan konsultan, misalnya, mereka akan mengerjakan berbagai proyek yang berfokus pada analisis pasar atau evaluasi kinerja perusahaan klien.

Tantangan yang Dihadapi

Meski banyak diminati, pekerjaan ini punya tantangan tersendiri. Pertama, pengolahan data dalam jumlah besar. Kamu akan menghadapi banyak sekali angka dan data yang perlu diolah, dianalisis, dan disajikan dalam bentuk yang mudah dimengerti. Bayangkan saja, kalau kamu mengerjakan proyek yang melibatkan ribuan data, tentu sangat diperlukan ketelitian tinggi dan kesabaran.Kedua, kamu harus menjaga objektivitas. Ini adalah tantangan utama bagi banyak analyst. Kamu harus bisa memisahkan emosi dan pandangan pribadi dengan data yang ada, agar hasil analisis yang kamu buat tetap objektif dan tidak bias.Dan yang ketiga, mengelola waktu dalam proyek yang ketat. Di dunia konsultan, pekerjaan sering datang dengan deadline yang ketat. Jadi, kemampuan untuk mengelola waktu dengan baik sangat penting. Terkadang, kamu akan bekerja pada beberapa proyek sekaligus yang membutuhkan prioritas yang tepat.

Peran Critical Thinking dan Problem Solving

Salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh setiap research analyst adalah critical thinking atau berpikir kritis. Jadi, bukan cuma menganalisis data, tetapi juga mampu melihat pola, membuat prediksi, dan memberikan solusi berdasarkan informasi yang ada. Tak jarang, kamu juga harus memecahkan masalah yang belum tentu punya jawaban yang jelas di awal. Makanya, kemampuan problem solving atau pemecahan masalah sangat dibutuhkan dalam pekerjaan ini.Jika kamu tidak bisa berpikir kritis, maka kamu akan kesulitan dalam menyusun rekomendasi yang bermanfaat bagi perusahaan atau klien. Oleh karena itu, meskipun pekerjaan ini terdengar berbasis data dan angka, kreativitas dan pemikiran analitis juga sangat penting.

Dampak Positif dan Negatif pada Karir

Secara jangka panjang, menjadi research analyst bisa memberikan prospek karir yang cerah. Seiring berjalannya waktu, pengalaman dan keahlian kamu dalam menganalisis data bisa membuka peluang untuk menduduki posisi yang lebih tinggi, seperti data scientist atau bahkan manajer proyek. Banyak perusahaan yang mencari orang-orang dengan keterampilan analitis untuk membuat keputusan strategis yang lebih tepat.Namun, di balik itu semua, ada juga tantangan stres dan tekanan. Pekerjaan ini bisa sangat menuntut, terutama dengan banyaknya data yang perlu dianalisis dalam waktu singkat. Hal ini bisa menambah tingkat stres, terutama ketika proyek datang dengan deadline yang ketat. Dan lagi-lagi, dengan semakin berkembangnya teknologi, banyak yang bertanya-tanya apakah kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) akan menggantikan peran seorang research analyst?Beberapa alat berbasis AI memang sudah bisa membantu dalam analisis data, namun sampai saat ini, peran manusia dalam berpikir kritis dan memberikan insight masih sangat dibutuhkan.

Kerja Remote, Fleksibilitas untuk Gen Z

Satu lagi hal menarik yang perlu kamu tahu yaitu, pekerjaan ini bisa dilakukan secara remote atau dari jarak jauh! Dalam era digital sekarang, banyak perusahaan yang menawarkan pekerjaan research analyst secara remote, memberikan fleksibilitas yang sangat dibutuhkan oleh banyak orang, terutama Gen Z yang ingin bekerja dengan waktu yang fleksibel dan dari mana saja. Kamu bisa bekerja di kafe, di rumah, atau bahkan di tempat liburan, selama kamu punya koneksi internet yang stabil.Itulah kenapa banyak orang tertarik dengan profesi ini, selain menjanjikan gaji yang oke, pekerjaan ini juga memberikan fleksibilitas yang sangat cocok dengan gaya hidup masa kini.

Akhir kata, menjadi seorang research analyst memang punya banyak tantangan, mulai dari mengolah data yang kompleks hingga mengelola waktu dengan baik. Namun, jika kamu siap menghadapi tantangan tersebut dan mengasah kemampuan critical thinking dan problem solving, profesi ini bisa jadi pilihan yang menarik dan menjanjikan di masa depan.

Jadi, kalau kamu tertarik bekerja di bidang ini, pastikan untuk menyiapkan diri dengan baik, ya! Kesiapan mental dan keterampilan yang baik akan sangat membantu kamu dalam menghadapi berbagai tantangan yang ada. Apalagi, dengan fleksibilitas yang ditawarkan oleh pekerjaan remote, profesi ini bisa sangat cocok untuk kamu yang ingin bekerja dengan cara yang lebih bebas dan tidak terikat tempat.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image