Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Agnisya novia s.

GERD Bukan Penyebab Kematian Mendadak: Klarifikasi Medis Kasus Tanjung Duren

Edukasi | 2025-12-16 09:35:31

Peristiwa viral mengenai dugaan kematian akibat penyakit asam lambung atau gastroesophageal reflux disease (GERD) menjadi pengingat penting bagi mahasiswa untuk lebih peduli terhadap kesehatan, terutama bagi mereka yang hidup mandiri di kos. Gangguan asam lambung kerap dianggap sepele, padahal keluhan yang muncul secara berulang tetap memerlukan perhatian medis yang tepat.

Kronologi Singkat Peristiwa

Sebuah peristiwa yang viral di media sosial mengabarkan ditemukannya seorang pria meninggal dunia di dalam kamar kos di kawasan Tanjung Duren, Jakarta Barat. Dalam narasi yang beredar di platform X, korban diduga meninggal dunia akibat penyakit asam lambung atau GERD.

Sumber: iStock

Disebutkan bahwa korban tidak merespons pesan dari temannya selama beberapa waktu. Karena merasa khawatir, kamar kos kemudian didobrak dan korban ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa. Berdasarkan informasi yang beredar, korban diperkirakan telah meninggal sekitar dua hari sebelum ditemukan.

Penjelasan Medis Terkait GERD

Menanggapi kabar tersebut, dokter spesialis penyakit dalam, dr. Aru Ariadno, SpPD-KGEH, menjelaskan bahwa secara medis GERD bukan penyakit yang dapat menyebabkan kematian secara langsung.

GERD merupakan gangguan kronis pada sistem pencernaan yang terjadi akibat naiknya asam lambung ke kerongkongan. Penyakit ini umumnya dapat dikendalikan melalui pengobatan dan perubahan pola hidup. Oleh karena itu, GERD jarang menimbulkan kondisi fatal secara mendadak.

Kapan GERD Dapat Menjadi Berbahaya?

Lebih lanjut, dr. Aru menyampaikan bahwa risiko kematian baru dapat terjadi apabila GERD berkembang menjadi komplikasi serius, seperti kanker esofagus atau kanker lambung. Namun, komplikasi tersebut tidak terjadi secara tiba-tiba, melainkan melalui proses panjang yang berlangsung selama bertahun-tahun.

Pada tahap lanjut, kematian biasanya disebabkan oleh kondisi lanjutan, seperti infeksi berat (sepsis), malnutrisi akibat gangguan asupan nutrisi, serta perdarahan hebat akibat kerusakan jaringan karena kanker.

Dengan demikian, klaim bahwa GERD dapat menyebabkan kematian mendadak perlu disikapi secara kritis. Penyebab kematian seseorang hanya dapat dipastikan melalui pemeriksaan medis dan investigasi yang menyeluruh. Peristiwa ini menjadi pengingat bagi mahasiswa, khususnya yang tinggal jauh dari keluarga atau hidup mandiri di kos, untuk lebih memperhatikan kondisi kesehatan. Pola hidup mahasiswa yang sering tidak teratur seperti melewatkan waktu makan, konsumsi makanan pedas, asam, dan berkafein secara berlebihan, kurang tidur, serta tekanan akademik dapat memicu dan memperburuk gejala GERD.

Mahasiswa diimbau agar tidak mengabaikan keluhan kesehatan yang muncul secara berulang. Gejala seperti nyeri ulu hati, mual, rasa panas di dada, atau asam lambung yang sering naik perlu segera dikonsultasikan kepada tenaga kesehatan. Selain itu, penerapan pola hidup sehat, seperti makan teratur, mengelola stres, menjaga kualitas tidur, serta menghindari kebiasaan yang memicu asam lambung, merupakan langkah penting untuk mencegah komplikasi jangka panjang.

Tidak kalah penting, mahasiswa juga diharapkan meningkatkan kepedulian sosial terhadap sesama, terutama teman yang tinggal sendiri dan memiliki riwayat penyakit. Komunikasi yang baik dan saling memperhatikan kondisi satu sama lain dapat membantu mencegah keterlambatan penanganan kesehatan serta mengurangi risiko yang lebih serius.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image