Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image QHORi Ah

Bahasa Indonesia Boleh Gaul, tetapi Jangan Kehilangan Arah

Pendidikan dan Literasi | 2025-12-15 08:59:59

Bahasa merupakan sarana komunikasi utama yang memegang peranan vital dalam eksistensi sosial, pembelajaran, dan tradisi. Di Nusantara, bahasa Indonesia bukan hanya berfungsi sebagai wahana komunikasi nasional, tetapi juga sebagai lambang jati diri dan perekat bangsa. Akan tetapi, seiring dengan kemajuan teknologi dan jejaring sosial, pemakaian bahasa mengalami perubahan yang cukup signifikan. Salah satu tampak yang menonjol adalah meningkatnya penggunaan bahasa gaul di kalangan generasi muda, khususnya mahasiswa. Bahasa gaul sering dianggap lebih efisien, luwes, dan selaras dengan karakter generasi masa kini. Akibatnya, bahasa Indonesia baku kerap dipandang kaku serta kurang menarik. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran akan bergesernya peran bahasa Indonesia, terutama dalam ranah ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, penting untuk mengkaji sejauh mana bahasa Indonesia mampu berdampingan dengan bahasa gaul tanpa kehilangan arah dan kedudukannya sebagai bahasa resmi negara.

Bahasa slang merupakan ragam bahasa yang muncul dari proses interaksi sosial dan budaya, terutama di kalangan anak muda. Keberadaannya semakin meluas seiring dengan berkembangnya jejaring sosial seperti Instagram, X, dan TikTok. Bahasa slang tidak hanya berupa singkatan atau istilah baru, tetapi juga mencakup perpaduan bahasa Indonesia dengan bahasa asing, khususnya bahasa Inggris. Di lingkungan mahasiswa, bahasa slang dimanfaatkan sebagai sarana untuk menunjukkan kedekatan, identitas kelompok, serta mengikuti perkembangan zaman. Penggunaan bahasa ini dianggap mampu menciptakan suasana komunikasi yang lebih setara dan santai. Dalam konteks pergaulan sehari-hari, penggunaan bahasa slang tentu dapat diterima dan tidak menjadi persoalan.

Namun demikian, permasalahan muncul ketika bahasa slang digunakan secara berlebihan dan tanpa mempertimbangkan konteks. Banyak mahasiswa yang tanpa disadari membawa kebiasaan berbahasa informal ke dalam ranah akademik, seperti saat menulis esai, laporan praktikum, atau karya ilmiah. Hal ini menunjukkan adanya pergeseran perilaku berbahasa yang perlu mendapatkan perhatian serius. Bahasa Indonesia memiliki kedudukan yang sangat penting dalam dunia pendidikan, khususnya di lingkungan perguruan tinggi. Bahasa Indonesia digunakan sebagai bahasa pengantar dalam perkuliahan, penulisan karya ilmiah, serta komunikasi resmi di lingkungan kampus. Kemampuan berbahasa Indonesia yang baik dan benar menjadi salah satu indikator kecakapan intelektual dan akademik mahasiswa. Penggunaan bahasa yang tidak sesuai dengan kaidah dalam tulisan akademik dapat menurunkan kualitas karya tulis dan memengaruhi kejelasan gagasan yang disampaikan. Selain itu, penggunaan bahasa slang dalam konteks akademik dapat dianggap tidak mencerminkan sikap ilmiah dan profesional. Oleh sebab itu, mahasiswa dituntut untuk memiliki kemampuan berbahasa yang sesuai dengan standar akademik. Bahasa Indonesia baku bukanlah bahasa yang kaku dan membatasi kreativitas, melainkan bahasa yang memiliki aturan untuk menjamin kejelasan, ketepatan, dan kesantunan dalam komunikasi. Dengan menguasai bahasa Indonesia yang baik dan benar, mahasiswa justru dapat menyampaikan gagasan dan pendapat secara lebih efektif dan meyakinkan.

Menurut penulis, bahasa Indonesia dan bahasa slang tidak seharusnya dipertentangkan. Keduanya memiliki fungsi dan konteks penggunaan yang berbeda. Bahasa slang dapat digunakan dalam situasi nonformal, seperti percakapan sehari-hari dan media sosial, sedangkan bahasa Indonesia baku wajib digunakan dalam situasi formal dan akademik. Permasalahan yang terjadi saat ini bukan terletak pada keberadaan bahasa slang, melainkan pada kurangnya kesadaran berbahasa di kalangan generasi muda. Mahasiswa perlu memahami bahwa kompetensi berbahasa tidak hanya berkaitan dengan mengikuti tren, tetapi juga dengan ketepatan penggunaan bahasa sesuai dengan situasi dan tujuan komunikasi. Kemampuan untuk beralih dari bahasa slang ke bahasa Indonesia baku sesuai konteks merupakan bentuk kecakapan berbahasa yang penting. Hal ini mencerminkan kedewasaan intelektual serta sikap bertanggung jawab terhadap bahasa nasional. Sebagai kaum terpelajar, mahasiswa memiliki peran strategis dalam menjaga keberlangsungan dan arah perkembangan bahasa Indonesia. Mahasiswa tidak hanya berperan sebagai pengguna bahasa, tetapi juga sebagai agen perubahan yang dapat memberikan teladan penggunaan bahasa yang baik dan benar, baik di lingkungan akademik maupun di ruang publik.

Melalui sikap berbahasa yang bijak, mahasiswa dapat menunjukkan bahwa bahasa Indonesia tetap relevan di tengah arus globalisasi dan perkembangan bahasa gaul. Upaya ini dapat dilakukan dengan membiasakan diri menggunakan bahasa Indonesia baku dalam karya tulis akademik, presentasi, dan komunikasi formal, tanpa harus meninggalkan bahasa gaul dalam konteks yang sesuai. Dengan demikian, bahasa Indonesia tidak akan kehilangan arah, melainkan berkembang secara sehat seiring dengan perubahan zaman. Bahasa Indonesia boleh berkembang dan berdampingan dengan bahasa gaul sebagai bagian dari dinamika bahasa di masyarakat. Namun, perkembangan tersebut harus tetap berada pada koridor yang tepat agar tidak menggeser fungsi dan kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi dan bahasa akademik. Melalui kesadaran berbahasa yang baik, bahasa Indonesia akan senantiasa terjaga martabatnya serta mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman tanpa kehilangan arah dan jati diri sebagai bahasa nasional.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image