Era Data-Driven: Ketika Dunia Berjalan Berdasarkan Data
Teknologi | 2025-12-12 14:11:33
Data Analytics Platform: Using AI for Data Analysis | Unichrone" />
Di era digital saat ini, dunia telah memasuki fase baru dalam pengambilan keputusan, menjalankan bisnis, hingga mengatur kehidupan sehari – hari: era data-driven. Di era ini, data bukan lagi sekadar informasi pasif-melainkan bahan bakar utama dalam pengambilan keputusan di berbagai lini kehidupan. Bukan lagi intuisi atau pengalaman semata, tetapi bukti dan fakta yang terkumpul itu lah yang akan menjadi bahan bakar utama untuk melaju di berbagai sektor kehidupan. Data bukan hanya sekadar deretan angka atau grafik statis, ia telah menjelma menjdi komoditas berharga. Perusahaan teknologi raksasa seperti Meta, membangun bisnisnya diatas tumpukan data pengguna. Mereka tahu ke mana kita pergi, apa yang kita pikirkan, bahkan apa yang kita beli. Semua itu dicatat, dianalisis dan diolah menjadi keputusan.
Salah satu Perusahaan e-commerce, Lazada Indonesia mempermudah penjual kecil menjangkau audiensi relevan. Rahasianya? Bukan strategi pemasaran dan juga kerja sama dengan influencer, melainkan penggunaan data pelanggan untuk menyesuaikan iklan secara personal. Mereka tahu produk apa yang sedang konsumen cari sebelum konsumen itu menyadarinya sendiri. Fenomena ini menjadi bukti data telah mengubah kita menjalankan bisnis, membentuk kebijakan public, hingga menentukan arah hidup kita. Kutipan legendaris dari W. Edwards Deming, “In God we trust. All others must bring data”, bukan lagi hanya sebuah slogan, melainkan prinsip yang menggambarkan era modern ini.
Dunia kini bergerak berdasarkan data, bukan lagi sekadar intuisi dan asumsi. Pertama, di sektor pemerintahan, pendekatan berbasis data membantu dalam Menyusun kebijakan publik agar lebih tepat sasaran. Data kependudukan, data Kesehatan, dan data mobilitas Masyarakat menjadi landasan penting dalam membuat kebijakan, seperti yang kita lihat pada masa pandemi COVID – 19. Pendekatan berbasis data sangat nyata terlihat selama pandemi COVID – 19. Pemerintah Indonesia membanu berbagai system digital untuk memantau dan merespons pandemi scara real-time. PeduliLindungi yang kemudian berkembang menjadi SatuSehat melibatkan 60.000 fasilitas Kesehatan dan digunakan oleh lebih dari 102 juta orang. Tidak hanya itu, melalui aplikasi Bersatu Lawan COVID – 19, pemerintah berhasil memantau kepatuhan maysarakat terhadap protocol Kesehatan dengan lebih dari 165 juta laporan dari seluruh kabupaten/kota. Hal ini membuktikan bahwa teknologi dan data mampu menjangkau dan menggerakkan masyarakat secara kolektif.
Kedua, bahkan dalam kehidupan sehari – hari masyrakat kini turut menjadi bagian dari dunia yang digerakkan oleh data. Mulai dari saran rute tercepat di aplikasi navigasi, rekomendasi barang di e-commerce, hingga fitur Kesehatan yang ada di smartwatch, semua itu berbasis data. Tanpa kita sadari, kita sudah mengandalkan algoritma yang bekerja berdasarkan pola dan informasi dari aktivitas kita sendiri.
Tantangan – tantangan besar karena data juga dapat muncul, seperti priasi, keamanan, dan kesenjangan akses data. Siapa yang memiliki data, siapa yang mengakses data, dan bagaimana data itu digunakan harus menjadi perhatian utama. Oleh karena itu, paham akan pentingnya literasi data menjadi kebutuhan prioritas. Hanya sekadar mengumpulkan data itu tidak cukup. Kita juga perlu mampu menafsirkan, mengevaluasi secara kritis, dan memanfaatkannya secara bertanggung jawab. Meskipun dunia digerakkan oleh data, tetap harus ada campur tangan manusia untuk mengendalikannya.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
