Menyelami Beban dan Tanggung Jawab Perawat di Tempat Kerja
Pendidikan dan Literasi | 2025-12-09 23:12:12Dini Hanifa Wilandani [Universitas Airlangga], Program Stud S1 Keperawatan Email: dini072006@gmail.com
Abstrak
Penelitian ini mengamati kerja profesi perawat di Rumah Sakit Siloam Surabaya dalam konteks mata kuliah Komunikasi Kesehatan. Fokus pengamatan meliputi tugas harian perawat, penerapan komunikasi terapeutik, serta pemeliharaan privasi pasien. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa perawat menjalankan komunikasi efektif dan prosedur privasi ketat yang berpengaruh positif pada kepuasan pasien.
Kata kunci: perawat, komunikasi kesehatan, privasi pasien, Siloam Surabaya.
Pendahuluan
Profesi perawat memiliki peran vital dalam menjaga kualitas pelayanan kesehatan, terutama di rumah sakit swasta dengan standar internasional seperti Siloam Surabaya. Komunikasi efektif dan pemenuhan etika kesehatan menjadi kunci dalam mengurangi kecemasan pasien serta meningkatkan kepercayaan selama perawatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati tugas kerja perawat, praktik komunikasi terapeutik, serta strategi menjaga privasi pasien, khususnya sebagai bahan pembelajaran pada mata kuliah Komunikasi Kesehatan.
Metode
Penelitian ini menggunakan metode observasi partisipatif yang dilakukan pada 23 Oktober 2025 di Rumah Sakit Siloam Surabaya. Pengamatan dilaksanakan di beberapa unit pelayanan yaitu rawat inap, ICU, dan bedah. Data dikumpulkan secara langsung dan dianalisis secara kualitatif deskriptif dengan fokus pada pola kerja perawat, komunikasi terapeutik, dan manajemen privasi pasien.
Hasil dan Pembahasan
Tugas Harian Perawat Perawat di Siloam Surabaya bekerja dalam shift 8 jam yang meliputi pemantauan tanda vital seperti tekanan darah, suhu, dan denyut nadi setiap 4 jam. Selain memberikan obat dan edukasi kesehatan kepada pasien, perawat juga membantu aktivitas dasar pasien seperti mandi dan makan, serta melakukan ronde pencegahan jatuh setiap 2 jam. Prosedur pelaporan menggunakan metode SBAR (Situation, Background, Assessment, Recommendation) diterapkan sebagai komunikasi efektif antar tenaga medis.
Komunikasi Terapeutik Pengamatan menunjukkan bahwa komunikasi terapeutik diterapkan untuk membangun kepercayaan dan mengurangi kecemasan pasien. Hal ini selaras dengan hasil penelitian yang menyatakan fase orientasi dan pendekatan empatik berkontribusi signifikan pada kepuasan pasien.
Menjaga Privasi Pasien Perawat menjalankan protokol ketat terhadap privasi pasien dengan menggunakan kode pasien saat diskusi, memastikan tirai ruang tertutup selama interaksi, serta melarang keras pembagian data pasien di media sosial. Penyimpanan dokumentasi rekam medis dilakukan secara digital dengan sistem terenkripsi guna mencegah pelanggaran etika dan menjaga kerahasiaan data. Praktik ini meningkatkan rasa aman dan kepercayaan pasien dalam pelayanan kesehatan.
Kesimpulan
Pengamatan pada perawat Rumah Sakit Siloam Surabaya menggambarkan pelaksanaan tugas yang holistik serta penerapan komunikasi terapeutik dan protokol privasi yang baik, yang mendukung kualitas layanan kesehatan. Rekomendasi penting adalah peningkatan intensitas pelatihan komunikasi terapeutik agar tenaga perawat lebih optimal dalam menjalankan tugasnya.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
