Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Indira Zalika Mabruri

Brainrot: Ancaman Kognitif di Balik Konsumsi Short Video

Edukasi | 2025-12-09 23:08:44

Short video atau video pendek adalah konten yang saat ini mendominasi media sosial. Konten berupa video berdurasi kurang dari 3 menit ini berisi hal lucu hingga edukatif dan tersebar di berbagai platform media sosial populer seperti TikTok, Instagram hingga YouTube. Video pendek banyak dinikmati karena pengguna bisa mendapatkan titik informasi atau hiburan dengan cepat tanpa perlu menyimak banyak narasi seperti yang ada pada video berdurasi panjang. Selain itu, konsep algoritma yang menyesuaikan jenis konten dengan preferensi pengguna, membuat otak melepaskan dopamin sehingga pengguna secara tidak sadar telah menikmati asupan video pendek dalam waktu yang lama. Dopamin merupakan hormon yang ketika dilepaskan dapat membuat seseorang merasa senang.

Namun, dibalik kesenangan tersebut terdapat ancaman brainrot yang sangat mungkin terjadi. Brainrot adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan kondisi penurunan mental karena menikmati video pendek secara konstan. Paparan beragam video pendek berupa hiburan membuat otak melepaskan dopamin secara berlebihan hingga membuat seseorang kecanduan dan sulit untuk berhenti scrolling. Hal ini tentu akan menyita banyak waktu dan mengurangi produktivitas seseorang. Berbagai penelitian juga menyebutkan bahwa konsumsi video pendek secara berlebihan dapat menurunkan fungsi kognitif. Jenis konten yang berubah-ubah setiap kali menggulir media sosial membuat otak sulit untuk mencerna informasi yang datang secara acak, akibatnya seseorang dapat mengalami penurunan konsentrasi dan daya ingat.

Apabila seseorang mulai mengalami gejala-gejala brainrot seperti di atas, segera kurangi asupan video pendek dan beralih mengonsumsi konten-konten berkualitas dan berdurasi panjang. Membaca buku, menulis, olahraga, dan aktivitas tanpa gadget lainnya juga dapat menjadi solusi untuk memulihkan brainrot. Langkah-langkah kecil tersebut dengan perlahan akan mengembalikan kondisi kognitif seperti sediakala, jika diterapkan secara konsisten.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image