Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Admin Eviyanti

Islam Melindungi Umat Manusia Secara Sempurna

Politik | 2025-12-09 13:25:28

Oleh Nia Karmila

Aktivis Muslimah

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya menhinformasi bahwa 29 dari 34 pria ditangkap dalam penggerebekan pesta gay di sebuah hotel kawasan Ngagel, Wonokromo, Surabaya dinyatakan positif HIV.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Nanik Sukristina, mengatakan hal itu terungkap setelah pihaknya melakukan pemeriksaan HIV/AIDS terhadap seluruh peserta pesta tersebut atas koordinasi dengan pihak kepolisian.

Dari hasil pemeriksaan, 29 orang dinyatakan positif HIV. Sebagian besar peserta yang positif itu bukan berasal dari Surabaya. Nanik menjelaskan, saat ini pihak Dinkes telah berkoordinasi dengan polrestabes Surabaya untuk memastikan tindak lanjut pengobatan bagi mereka yang finyatakan positif HIV.

Sebelumnya, puluhan pria tanpa busana digrebek kepolisian di sebuah hotel kawasan Surabaya. Mereka diduga terlibat dalam aktivitas pesta seks sesama jenis yang di lakukan secara tertutup di salah satu kamar hotel tersebut. Penggerebekan dilakukan pada Sabtu (18/10) malam. Setelah petugas menerima laporan dari warga yang mencurigai adanya aktivitas tidak wajar di lantai tertentu hotel tersebut.

Polisi kemudian membawa seluruh pria tersebut ke Mapolrestabes Surabaya untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Barang bukti berupa alat kontrasepsi, ponsel dan beberapa perangkat elektronik juga turut diamankan dari lokasi kejadian. (CNNIndonesia)

Makin maraknya terjadi pesta gay atau penyuka sesama jenis di negeri ini makin sering terjadi, makin marak, bahkan terkesan sangat bebas. Maraknya terjadi pesta gay karena di Indonesia sendiri tidak memberlakukan larangan eksistensi lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT). Secara undang-undang mereka tidak diakuai tapi mereka dibiarkan eksis dan melakukan berbagai kegiatan seperti pesta gay.

Ketika tumbuh suburnyaa para pelaku seks menyimpang ini di tengah masyarakat bukan berarti tiba-tiba muncul, akan tetapi ada faktor penyebab kenapa kasus ini semakain marak.

Pertama, adanya pembiaran dari negara maupun masyarakat. Tidak ada sanksi keras dijatuhkan pada pelaku hubungan intim gay ini. Apalagi dalam sistem demokrasi ada HAM yang menjadi tameng eksistensi kaum homo ini.

Kedua, makin maraknya arus informasi budaya LGBT ke tengah masyarakat. Lewat media sosial orang bisa mengakses berbagai konten-konten mesum LGBT.

Ketiga, sikap ketaatan beragama justu dimusuhi, adanya upaya sistematis menghapus nilai-nilai agama dengan menciptakan narasi kebencian seperti radikalisme, terorisme, fanatik beragama.

Perilaku penyimpanga ini bila dibiarkan suah pasti akan merusak tatanan sosial masyarakat. Secara pertumbuhan penduduk, ini sudah disebut sebagai pemusnah umat manusia secara perlahan. Bahkan secara keluarga , ini merusak banyak keluarga. Perilaku seksual menyimpang gay ini sudah jelas menjadi ancaman untuk kesehatan masyarakat. Penyakit-penyakit menular seksual seperti HIV/AIDS, belum lagi ancaman kanker anus (anal cancer) yang sering terjadi di kalangan gay karena hubungan zina lewat dubur menyebabkan risiko kanker anus makin besar. Ini disebabkan karena sistem Kapitalisme sekuler Liberal yang rusak dan merusak.

Berbeda dengan sistem Islam. Islam akan menuntaskan LBGT sampai ke akar akarnya yaitu hukuman yang paling tepat untuk bisa membuat jera para pelaku homo seksual ini adalah hanya dengan hukum islam saja yaitu dengan hukuman mati. Islam telah melarang bahkan mengancam dengan sanski keras. Nabi saw. bersabda, “Barang siapa kalian dapati melakukan perbuatan kaum Luth alaihis salam (yakni melakukan homoseksual), bunuhlah pelaku dan objek nya." ( HR. Tirmidzi no . 1456, Abu Dawud no. 4462, dan selainnya)

Islam telah melarang bahkan mengancam dengan sanski yang keras untuk mereka yang melakukan aktivitas Ini paling efektif, mengingat kerusakan yang muncul akibat ulah mereka. Dan selama umat tidak kembali pada pelaksanaan syariah dalam naungan khilafah, sepanjang itu pula LGBT akan eksis dan mengancam kehidupan umat. Untuk mencegah penyakit ini, cuma dengan satu cara yaitu jadikan Islam sebagai ideologi dan peradaban masyarakat yang melindungi umat manusia secara sempurna.

Wallahualam bissawab

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image