Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image hayatul mutiara

Penggunaan Bahasa Indonesia di Kalangan Gen-Z Masa Kini

Eduaksi | 2025-12-07 23:48:25

Bahasa indonesia merupakan bahasa yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari yang dimana menjadi bagian penting dalam identitas nasional. Namun, seiring berjalannya waktu, penggunaan bahasa indonesia di kalangan Gen-Z masa kini mulai dipengaruhi dengan masuknya teknologi digital dan media sosial yang berkembang pesat. Sehingga banyak anak muda yang mudah terpengaruh dengan cara berkomunikasi menggunakan bahasa campuran, istilah gaul, bahkan sudah mengabaikan kaidah Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Fenomena ini menandai bahwa adanya perubahan pola berbahasa yang sangat dinamis pada kalangan generasi muda.

Perkembangan teknologi digital dapat mendorong munculnya beragam istilah baru yang dimana lebih muda diserap oleh kalangan GenZ. masa kini. Banyaknya kosakata dari bahasa inggris maupun istilah digital yang masuk dalam percakapan sehari-hari, seperti boring, healing, vibes, toxic, cringe, dan lain sebagainya. Berkomunikasi dengan menggunakan campuran bahasa, dapat menjadi ciri khas yang modern yang dimana akan menggambarkan kedekatan GenZ dengan budaya global. Namun, di sisi lainnya akan menimbulkan kekhawatiran akan berkurangnya penggunaan bahasa Indonesia.

Selain campuran bahasa, GenZ juga selalu menggunakan bahasa gaul dan singkatan untuk mempermudah dan mempercepat dalam berkomunikasi sesama teman. Kata-kata yang sering saya temui itu seperti btw, mager, gws, ots, cod, hingga penulisan singkatan seperti km, gw, skrg, ini menjadi kebiasaan dalam berkomunikasi di ruang digital. Penggunaan bentuk bahasa yang lebih ringkas ini sering dianggap oleh GenZ karena, lebih praktis dan sesuai dengan karakter komunikasi yang cepat, terutama saat chat di whatsaapp, instagram, tiktok, dan media sosial lainnya. Meskipun ini tidak sesuai dengan standar kebahasaan namun, dengan gaya bahasa ini dapat membantu GenZ membangun identitas diri serta merasa percaya diri saat berkomunikasi dengan teman tanpa harus takut merasa ketinggalan bahasa gaul.

Fenomena perubahan gaya bahasa ini pastinya memiliki dampak bagi perkembangan Bahasa Indonesia sendiri. Di satu sisi, kreativitas GenZ dibutuhkan, karena dengan ini dalam berbahasa dapat menunjukkan bahwa Bahasa Indonesia tetap hidup dan menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Istilah-istilah bahasa baru yang muncul mereka jadikan bahasa menjadi lebih beragam, unik, dan menarik. Namun, dalam penggunaan bahasa tidak baku dipakai secara berlebihan, tanpa melihat batas situasi yang tepat, maka dapat membuat kemampuan GenZ dalam berbahasa dengan baik dan benar akan menurun, terutama ketika berada dalam lingkungan sekolah, kampus, maupun dunia kerja.

Dengan ini kita sebagai GenZ perlu menjaga kelestarian Bahasa Indonesia, perlu kesadaran diri dan literasi bahasa yang baik di kalangan generasi muda. Mengikuti pendidikan bahasa di luar maupun didalam lingkungan sekitar kampus ataupun dirumah dengan menyesuaikan perkembangan zaman agar kita sebagai GenZ dapat memahami perbedaan dalam penggunaan bahasa diranah formal dan nonformal dalam berkomunikasi dengan teman sebaya, maupun orang yang lebih tua.

Selain itu di masa kini sudah maraknya teknologi digital, kita dapat memanfaat peran media sosial, kreator konten, dan lingkungan sekitar dalam memberikan contoh penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Dengan melakukan pendekatan yang tepat, GenZ tetap kreativitas dalam berbahasa baku tanpa mengabaikan kaidah yang berlaku.

Pada akhirnya dapat kita sadari, bahwa perubahan gaya berbahasa di kalangan GenZ merupakan salah satu bagian dari evolusi bahasa yang tidak dapat dihindari. Teknologi digital melalui sosial media memang sangat memengaruhi cara berkomunikasi, namun tidak dapat kita pungkiri bahwa ini tidak harus menjadi ancaman bagi keberlanjutan dalam berbahasa Indoensia. Selama kita menjadi generasi muda maupun GenZ mampu menggunakan bahasa sesaui konteks yang sesuai dan tetap menghargai bahasa Indonesia sebagai identitas nasional, Maka bahasa indonesia akan terus berkembang dan bertahan di tengah arus globalisasi

Berbahasa GenZ Masa Kini, contoh saat berkomunikasi menggunakan bahasa gaul "gw"

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image