Banjir Tak Pernah Usai: Apa yang Salah dengan Sumatera Barat?
Info Terkini | 2025-12-03 16:27:14
Sumatera Barat kembali diguncang banjir dan longsor, dengan dampak yang tak bisa diabaikan. Ribuan warga harus meninggalkan rumah, jalan-jalan nasional terputus, dan banyak korban jiwa berjatuhan. Fenomena ini bukan sekadar bencana alam, melainkan cermin kegagalan manusia dalam mengelola lingkungan.
Banjir yang terjadi bukan semata karena hujan deras. Kerusakan hutan, pendangkalan sungai, alih fungsi lahan, dan tata ruang yang kurang tepat membuat wilayah ini sangat rentan. Saat sungai meluap atau laut pasang, dampaknya langsung terasa pada pemukiman dan infrastruktur.
Langkah nyata harus segera dilakukan. Konservasi hutan dan kawasan tangkapan air harus menjadi prioritas. Tata ruang dan sistem drainase perlu diperbaiki, agar setiap pembangunan memperhitungkan risiko alam. Kesadaran masyarakat mengenai lingkungan harus ditingkatkan, dan pemerintah wajib membangun sistem mitigasi bencana jangka panjang, bukan sekadar solusi sementara.
Banjir di Sumatera Barat bukan hanya tentang air yang meluap, tetapi tentang prioritas kita terhadap kehidupan dan lingkungan. Jika kita belajar dari bencana ini, bukan hanya warga yang selamat, tetapi masa depan provinsi ini pun lebih aman.
Kesalahan ini menunjukkan bahwa kita masih reaktif, berfokus pada penanganan pasca-bencana, tanpa melakukan pencegahan yang sistematis. Jika hal ini terus dibiarkan, tragedi serupa akan berulang setiap tahun.
Penulis : Syakila deliwarna Universitas pamulang fakultas ekonomi dan bisnis prodi manajemen
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
