Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Dina Ayu Meilinda

Banjir di Pulau Sumatera: Apakah Benar Bencana Alam?

Politik | 2025-12-05 11:16:44
Sumber: cnbcindonesia.com/

Bencana banjir bandang hingga tanah longsor yang terjadi di sejumlah daerah di provinsi Sumatera Utara, Sumatra Barat, dan Aceh saat ini tengah menjadi topik yang panas di negara Indonesia, bahkan berita tersebut tersebar pula hingga ke luar negara. Data resmi yang diunggah oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah mencatat sekitar 836 korban jiwa, 509 hilang, dan 2,7 ribu warga yang luka-luka. Data ini dilihat pada laman resmi BNPB pada pukul 18.48 WIB, Kamis (gis.bnpb.go.id, 4/12/2025). Tentu data tersebut bukanlah hanya sebatas angka. Angka tersebut menunjukkan bahwa betapa banyak manusia tak bersalah yang terkena imbas akibat bencana mengerikan yang telah menelan banyak nyawa itu. Hal tersebut tentunya merupakan permasalahan yang sangat serius di negara ini.

Curah hujan ekstrem yang turun selama tanggal 25 November hingga 27 November 2025 merupakan salah satu penyebab terjadinya musibah tersebut. Curah hujan ekstrem ini disebabkan oleh fenomena siklon tropis senyar yang menyentuh hingga 3 provinsi, yaitu Sumatera Utara, Sumatra Barat, dan Aceh (ugm.ac.id, 4/12/25). Namun, apakah hanya faktor alam yang menjadi penyumbang dari bencana ini?

Jika dikulik lebih dalam lagi, banjir bandang dan tanah longsor yang menimpa ketiga provinsi tersebut tentunya tidak hanya disebabkan oleh fenomena alam. Mari kita kembali ke masa SD, pasti banyak diantara kita semua yang telah diajarkan bahwa penyebab dari banjir dan tanah longsor diantaranya adalah penebangan hutan secara liar, membuang sampah ke saluran air, dan masih banyak penyebab lainnya yang diakibatkan oleh perbuatan manusia. Dari sini, dapat disimpulkan bahwa bencana yang menimpa Pulau Sumatera saat ini bukan hanya disebabkan oleh faktor alam. Namun, ada campur tangan manusia biadab yang juga menyebabkan kerusakan alam itu terjadi.

Hutan memiliki peran yang sangat penting sebagai garda terdepan dalam mencegah terjadinya banjir dan tanah longsor pada suatu wilayah. Akar dari pohon berfungsi untuk menyerap curah hujan serta mempertahankan dataran tinggi agar tidak terjadi yang namanya tanah longsor. Namun, akibat dari ketamakan manusia yang merusak kekayaan alam dengan sengaja, hal inilah yang menjadi akar masalah dari segala bencana yang terjadi hingga saat ini. Pasalnya, banjir bandang yang memakan ratusan korban jiwa ini juga menghanyutkan banyak sekali potongan kayu. Hujan yang turun dari langit tidak mungkin membawa potongan kayu bersamanya. Jikalah bukan dari aktifitas manusia yang melakukan penebangan hutan secara liar, tak mungkin rasanya segala bentuk bencana ini terjadi.

Penebangan hutan sebetulnya sah-sah saja, apabila diberlakukan penghijauan kembali setelahnya. Namun, aktifitas penebangan kali ini tidak diperhatikan reboisasinya. Aktifitas ini tentunya merusak fungsi hutan dan menyebabkan kerusakan.

Allah SWT. telah berfirman di dalam Qur’an yang artinya “Telah tampak kerusakan di darat dan di laut karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (dampak) perbuatan mereka. Semoga mereka kembali (ke jalan yang benar).”(Qs. Ar-Rum: 41)

Dari ayat tersebut dapat kita pahami dengan jelas bahwa kerusakan yang terjadi di muka bumi ini disebabkan oleh tangan manusia itu sendiri. Mereka merusak alam demi kekayaan pribadi dan memanfaatkan kekayaan alam untuk segelintir orang yang mempunyai kekuasaan.Padahal, kekayaan alam yang ada di dunia ini sepenuhnya adalah milik Allah SWT. yang dimana kekayaan alam tersebut diperuntukkan bagi setiap makhluk ciptaan-Nya.

Allah SWT. juga telah berfirman yang artinya “Dan kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi dan kepada Allah kembali (semua makhluk)”. Oleh karena itu, para penguasa tidak memiliki hak untuk mengklaim hutan sebagai aset pribadi apalagi merusaknya. Karena yang selalu terkena imbasnya adalah rakyat dan makhluk hidup lain yang tak bersalah.

Dari segala kemalangan yang menimpa di negeri ini, lantas solusi apakah yang dapat kita lakukan? Segala bentuk permasalahan yang terjadi sampai saat ini tentunya membutuhkan solusi yang tak hanya bersifat jangka pendek, namun membutuhkan solusi yang dapat memperbaiki hingga ke akar masalah. Dan cara yang paling tepat adalah dengan mengganti aturan hukum negara ke sistem pemerintahan yang pro rakyat dan pro alam.

Tidak dapat dipungkiri bahwasannya segala bentuk permasalahan yang tiada ujungnya ini disebabkan oleh sistem pemerintahan yang hukum aturannya tumpul ke atas namun tajam ke bawah. Maksudnya, hukum aturan tersebut dibuat hanya untuk memberikan keuntungan kepada segelintir golongan, yakni penguasa. Akan tetapi, sangat menyengsarakan bagi golongan bawah, yaitu rakyat. Akar dari permasalahan kita selama ini adalah aturan hukum negara yang dibuat oleh akal pikiran manusia. Seperti yang kita ketahui bahwa sejatinya, manusia memiliki yang namanya hawa nafsu. Hawa nafsu ini cenderung membisikkan hati manusia untuk melakukan hal yang menguntungkan bagi dirinya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa selama aturan hukum itu dibuat oleh manusia, maka tidak akan ada yang namanya keadilan. Karena manusia yang membuat hukum, akan menggunakan kuasa hukumnya untuk menguntungkan dirinya sendiri.

Oleh karena itu, kita harus mengembalikan pengaturan negara kepada hukum yang tidak condong ke sebelah, hukum yang tidak merusak kekayaan alam, dan hukum yang tidak dibuat hanya untuk menguntungkan segelintir orang. Oleh sebab itu, Mari kita beralih kepada hukum negara yang memberikan keamanan sejati dan hukum negara yang didambakan oleh setiap insan yang rindu akan keadilan. Akan tetapi, hukum yang adil tersebut hanya bisa dibuat oleh zat yang tidak pernah berdusta, zat yang tidak dikendalikan oleh hawa nafsu, siapa lagi kalau bukan Tuhan Yang Maha Esa. Manusia dan segala penciptaan di muka bumi ini adalah berasal dari Allah, Tuhan Semesta Alam. Karena, Tuhan-lah yang paling mengerti tabiat ciptaan-Nya, sehingga segala aturan yang Tuhan tetapkan kepada manusia tidak mungkin merusak. Sifat keadilan yang melekat pada Tuhan tidak mungkin membiarkan ciptaan-Nya jatuh dalam keterpurukan. Dengan menerapkan aturan Tuhan dalam sistem pemerintahan negara, setiap individu tidak akan mengalami yang namanya kesengsaraan, tapi justru keadilan.

Disini-lah Islam hadir sebagai solusi dari segala bentuk permasalahan kita saat ini. Islam adalah agama yang mengatur segala aspek. Islam tidak hanya berbicara soal ritual ibadah, namun Islam juga mempunyai peran penting dalam setiap lini kehidupan, termasuk pemerintahan. Menurut kacamata Islam, negara memiliki kewajiban untuk menyejahterakan rakyatnya. Negara harus menjamin 3 hal kepada rakyatnya, yaitu kesehatan, pendidikan, dan keamanan. Islam berpandangan bahwa segala bentuk kekayaan alam yang bersumber dari Allah SWT. harus dikelola dengan baik oleh negara untuk kepentingan setiap umat, bukan segelintir orang. Oleh karena itu, mari kita selami lebih dalam lagi mengenai ajaran Islam yang sesungguhnya. Mari kita kembali kepada sistem pemerintahan yang mengikuti aturan Tuhan yang Maha Adil, bukan aturan manusia yang dikendalikan oleh hawa nafsu.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image