Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Aniyatul Ain

Unboxing Pengantin, Perlukah?

Info Terkini | Friday, 11 Mar 2022, 09:40 WIB

Oleh: Aniyatul Ain

(Pegiat Literasi)

Jagad media sosial TikTok pernah viral dengan tren “Unboxing Pengantin”. Sebuah aktivitas melepas aksesoris pengantin perempuan, kerudung, hingga tampak kecantikan pengantin perempuan yang baru pertama kali dilihat oleh suaminya. Aktivitas ini dilakukan oleh suami selepas resepsi dan direkam oleh istri sebagai bentuk perayaan status pernikahan mereka. Tak ayal, tren “Unboxing Pengantin” yang marak terjadi di negeri Jiran tersebut, banyak mendapat kecaman publik. Salah satunya dari Departemen Agama Islam Perak yang mengatakan bahwa tren tersebut bukan berasal dari Islam. Serta menjadi awal dari dosa juga dapat menimbulkan fitnah.

Bagi pasangan yang baru melepas masa bujang/lajang, ada kebanggaan tersendiri untuk mempublikasikan perasaan bahagia mereka. Terlebih di era menjamurnya media sosial saat ini, kebahagiaan mereka dibagikan di kanal-kanal media sosial. Jika aktivitas tersebut berupa syiar atas resminya status baru sebagai suami dan istri, tidak menampakkan kemesraan, hal tersebut sah-sah saja. Namun, jika rasa bahagia itu diwujudkan dengan memamerkan keintiman mereka di publik, mencumbu, melucuti “kehormatan perempuan” untuk disaksikan banyak orang, maka hal tersebut sudah keluar dari jalur menyi’arkan pernikahan. Memang di dalam Islam ada perintah untuk menyiarkan pernikahan, jangan disembunyikan. Selepas akad nikah, disunahkan untuk menyiarkan pernikahan mereka dengan melakukan resepsi, walaupun dengan jamuan yang sederhana. Tujuan dari resepsi ini tidak lain untuk memberi tahu khalayak ramai bahwa “fulan” dan “fulanah” sudah resmi menjadi sepasang suami istri sehingga terhindar dari jerat fitnah dan perzinaan yang dilarang agama.

Oleh karena itu, sebagai seorang muslim hendaknya kita tidak boleh melepaskan ajaran Islam sedikitpun dalam menjalani kehidupan. Karena Islam adalah pedoman hidup. Islam turun sudah membawa perangkat aturan yang lengkap tentang kehidupan. Termasuk di dalamnya aturan tentang pernikahan. Aturan Islam yang sempurna dan menyeluruh ini sebagai bentuk penjagaan Allah sebagai al-Khalik kepada manusia. Agar kehidupan manusia dapat selamat dunia dan akhirat. Hanya saja, disadari atau tidak, umat Islam saat ini banyak terpenetrasi budaya Barat yang menjunjung tinggi kebebasan. Kecenderungan mereka untuk melakukan sesuatu perbuatan tidak lagi berdasar tuntunan syariat Islam, tetapi lebih kepada kebebasan untuk bertingkah-laku juga mengekspresikan diri. Tentu perilaku yang demikian sangat disayangkan jika dilakukan oleh umat Islam. Tak patut bagi seorang muslim, jika Allah dan Rasul-Nya sudah menetapkan suatu hukum untuk mereka, masih ada pilihan (hukum/aturan) lain yang diambil oleh seorang Muslim.

Dalam hal ini, Allah sudah menetapkan bahwa aurat perempuan adalah seluruh tubuhnya kecuali wajah dan kedua telapak tangan. (QS: an-Nur, ayat: 31 dan QS: al-Ahzab, ayat: 59). Maka, sebagai seorang yang mengimani Allah Swt, kita tidak diperbolehkan memperlihatkan aurat kita di hadapan orang lain yang bukan mahram. Aktivitas “Unboxing Pengantin” justru menabrak rambu-rambu syariat ini. Terekam dengan jelas, di video yang pernah viral tersebut, suami dengan bangga memperlihatkan aurat istri di hadapan khalayak ramai. Tentu saja ini tidak dibenarkan. Seorang suami seharusnya menjadi perisai bagi keluarganya dari jilatan api neraka. Suami semestinya menjaga marwah istri. Suami juga bertanggung-jawab atas kehormatan dan kemuliaan istrinya. Begitulah seharusnya karakter suami yang dipesankan oleh baginda Nabi Saw. sebagaimana sabdanya "Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya. Dan sebaik-baik kalian adalah orang yang paling baik kepada istri-istri kalian.” (Diriwayatkan oleh as-Suyuthi dalam al-Jami’ ash-Shagir dari Abu Hurairah).

Islam juga memberi panduan, suami dan istri harus saling menjaga aib diantara keduanya. Karena satu sama lain layaknya pakaian yang saling menutupi. Meskipun sudah halal, suami dan istri harus saling menjaga kerahasiaan seluruh aktivitas di ruang privatnya termasuk di kamarnya. Baik dalam menikmati malam pengantin, berhubungan intim, dsb. Bahkan, menjadi sangat tercela ketika suami istri mengumbarnya di publik. Sampai-sampai, Allah melabeli dengan predikat paling buruk kedudukannya di hari kiamat bagi suami istri yang saling menceritakan rahasianya kepada orang lain. Sabda Nabi Saw: “Paling buruk kedudukan manusia di sisi Allah nanti di akhirat adalah orang laki-laki yang berhubungan badan dengan istrinya, lalu ia menceritakan rahasianya pada orang lain.” (HR. Muslim)

Demikianlah panduan Islam dalam hubungan suami istri. Islam mengatur detil persoalan umat manusia. Mulai dari urusan keluarga hingga bernegara. Mulai dari urusan kasur sampai masuk liang kubur. Itulah bentuk kasih sayang Allah kepada umat manusia. Agar manusia selamat dunia dan akhirat. Juga manusia memiliki peradaban yang luhur lagi mulia ketika bersendikan nilai-nilai takwa. Wallahua’lam.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image