Fisioterapi Memutus Stigma Tukang Pijat
Edukasi | 2025-12-01 10:13:44
Fisioterapi Bukan Sekadar “Tukang Pijat”
Selama ini, fisioterapis masih dipahami sebatas ”tukang pijat" oleh masyarakat awam. Nyatanya, fisioterapis lebih dari itu. Profesi ini fokus pada pemulihan gerak dan fungsi tubuh akibat cedera, penyakit, atau kondisi kronis. Fisioterapis tidak hanya “memijat,” tetapi juga melakukan asesmen, merancang program latihan khusus, serta memantau progres pasien secara ilmiah agar kemampuan gerak dan kualitas hidup pasien meningkat.
Kehidupan Mahasiswa Fisioterapi: Lebih dari Sekadar Kuliah
Realitas perkuliahan fisioterapi jauh berbeda dari bayangan banyak orang. Contohnya, di Universitas Airlangga, program studi ini ditempuh dalam empat tahun. Pada program mempelajari berbagai ilmu dasar kedokteran, seperti anatomi, fisiologi, kinesiologi, patologi, biokimia serta mata kuliah lain yang berhubungan dengan fungsi dan kondisi tubuh manusia.
Proses pembelajaran juga dilengkapi praktikum yang membantu mahasiswa menguasai keterampilan, melatih ketelitian sebagai bekal menangani pasien secara klinis nantinya.
Bidang-Bidang Fisioterapi: Dari Anak Hingga Lansia
Fisioterapi terbagi ke dalam beberapa bidang yang menangani berbagai kondisi pasien. Salah satunya, fisioterapi muskuloskeletal nonbedah yang berfokus pada gangguan otot, sendi, dan struktur tubuh tanpa tindakan operasi. Di dalam fisioterapi muskuloskeletal terbagi lagi menjadi fisioterapi muskuloskeletal olahraga, neuromuskular, dan geriatri. Pada fisioterapi olahraga, pemahamannya digunakan untuk membantu mencegah cedera, mempercepat rehabilitasi, dan meningkatkan performa fisik individu aktif, sedangkan fisioterapi neuromuskular menangani masalah saraf dan otot, seperti gangguan koordinasi atau kontrol motorik. Sementara itu, fisioterapi geriatri membantu lansia mempertahankan keseimbangan, mobilitas, dan kemampuan fungsional agar tetap mandiri.
Selain itu, fisioterapi juga melayani kelompok lain, termasuk anak-anak dan perempuan. Fisioterapi pediatri fokus pada tumbuh kembang anak, menangani gangguan motorik dan kelainan neuromuskular. Sedangkan fisioterapi kesehatan wanita membantu menangani disfungsi dasar panggul, nyeri saat kehamilan, pemulihan pascapersalinan, serta masalah postur. Secara keseluruhan, semua bidang ini saling melengkapi untuk memulihkan fungsi tubuh, meningkatkan kualitas hidup, dan memastikan setiap pasien dapat bergerak dengan optimal sesuai kebutuhan masing-masing.
Peran Fisioterapi: Lebih dari Sekadar Mengatasi Cedera
Fisioterapi selama ini sering dianggap identik dengan perawatan cedera olahraga atau terapi bagi pasien pascaoperasi. Padahal, berbagai penelitian menunjukkan bahwa peran fisioterapi jauh lebih luas dan menyentuh banyak aspek kehidupan, mulai dari ibu hamil, lansia, hingga balita. Pada ibu hamil, misalnya, fisioterapi muskuloskeletal terbukti membantu meredakan nyeri lordosis yang kerap muncul akibat perubahan postur tubuh selama kehamilan. Latihan korektif, edukasi cara berdiri dan duduk yang benar, serta teknik relaksasi menjadi kombinasi intervensi yang efektif untuk menjaga kenyamanan dan mobilitas calon ibu.
Sementara itu, pada kelompok lansia, fisioterapi berperan penting dalam menjaga kemampuan bergerak dan keseimbangan. Program latihan terstruktur yang disesuaikan dengan kondisi fisik setiap lansia terbukti dapat meningkatkan kekuatan otot, stabilitas, sekaligus menurunkan risiko jatuh. Di sisi lain, peran fisioterapi dalam rehabilitasi cedera muskuloskeletal juga semakin mendapat perhatian mulai dari pemulihan cedera otot dan sendi hingga perbaikan fungsi gerak melalui terapi manual dan latihan terapeutik.
Menariknya, kontribusi fisioterapi tidak hanya berada di ruang klinik. Dalam kondisi bencana, fisioterapis hadir untuk membantu korban melalui manajemen nyeri, rehabilitasi dasar, dan pendampingan pemulihan agar mereka dapat kembali beraktivitas. Pada layanan masyarakat, fisioterapi juga aktif memberikan penyuluhan, seperti edukasi penanganan nyeri bahu pada lansia atau panduan aktivitas fisik yang aman. Bahkan pada balita, fisioterapi memainkan peran strategis dalam pencegahan stunting dengan memberikan stimulasi motorik, mengedukasi orang tua, dan memantau perkembangan gerak anak.
Rangkaian temuan ini menunjukkan bahwa fisioterapi kini menjadi bagian penting dari gaya hidup sehat dan pencegahan masalah kesehatan jangka panjang. Fisioterapi tidak lagi sekadar “mengobati,” tetapi hadir sebagai upaya komprehensif untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di berbagai usia dan kondisi. Dengan pendekatan yang ilmiah dan terstruktur, fisioterapi menjadi investasi bagi kesehatan yang lebih baik bukan hanya saat sakit, tetapi juga untuk menjaga tubuh tetap bergerak optimal sepanjang hidup.
Dari Pemeriksaan Hingga Tubuh yang Kembali Bergerak Optimal
Apa yang dilakukan fisioterapi?
- Pemeriksaan Awal
- Menilai gerak, kekuatan otot, keseimbangan, dan fungsi tubuh.
- Menganalisis riwayat cedera atau kondisi medis pasien.
- Rencana Terapi Individual
- Latihan terapeutik dan teknik manual.
- Edukasi latihan mandiri di rumah.
- Contoh: latihan isometrik untuk osteoarthritis, latihan aman untuk cedera akut.
- Pelaksanaan Terapi
- Sesi latihan di bawah pengawasan fisioterapis.
- Intensitas dan teknik disesuaikan sesuai kondisi pasien.
- Monitoring & Evaluasi
- Memantau progres pemulihan.
- Menyesuaikan latihan agar pasien tetap aman dan efektif.
Tujuannya?
- Memulihkan fungsi tubuh dan kemampuan gerak.
- Meningkatkan kekuatan, keseimbangan, dan kualitas hidup.
- Meminimalkan risiko cedera di masa depan.
Fisioterapi: Profesi Kesehatan yang Menjanjikan
???? Kenapa Fisioterapi Menarik?
- Profesi kesehatan stabil dan menjanjikan.
- Durasi studi relatif singkat (±4 tahun) tapi peluang karier luas.
- Bisa bekerja di rumah sakit, klinik, pusat rehabilitasi, atau membuka praktik sendiri.
???? Karier Lulusan Fisioterapi
- Rumah sakit ternama, khususnya di Jawa Timur.
- Layanan fisioterapi homecare dan bisnis alat kesehatan.
- Konsultasi pribadi, pusat olahraga, pendidikan, hingga riset ilmiah.
- Beberapa alumni Universitas Airlangga sudah sukses meniti karier di rumah sakit atau instansi yang bekerja sama dengan kampus.
???? Perkiraan Gaji
- Fisioterapis pemula: Rp5–8 juta/bulan
- Fisioterapis senior atau spesialis: Rp10–15 juta/bulan, lebih tinggi jika membuka praktik atau layanan homecare.
✨ Keunggulan Profesi
- Menggabungkan ilmu medis dan keterampilan praktis.
- Membantu pasien pulih dan kembali bergerak secara optimal.
- Profesi bermakna sekaligus stabil secara finansial.
- Peluang pengembangan karier luas, termasuk di era digital dan tele-fisioterapi.
Fisioterapi: Investasi Seumur Hidup untuk Tubuh dan Karier
Fisioterapi kini berkembang dari sekadar “tukang pijat” menjadi profesi kesehatan modern yang strategis, ilmiah, dan berpengaruh besar pada kualitas hidup. Bidang ini menawarkan peluang karier luas dengan masa studi relatif singkat, sekaligus memberikan manfaat nyata bagi masyarakat dalam memulihkan, menjaga, dan mencegah masalah gerak. Singkatnya, fisioterapi adalah investasi kesehatan jangka panjang yang membantu tubuh bergerak lebih bebas, lebih kuat, dan lebih sehat.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
