Integrasi Filsafat Dakwah dalam Kurikulum Pendidikan Islam
Agama | 2025-11-27 21:39:32Integrasi filsafat dakwah dalam kurikulum pendidikan Islam menjadikan proses belajar lebih dari sekadar transfer ilmu; ia membentuk akhlak, spiritualitas, dan kesadaran sosial peserta didik. Kurikulum berbasis dakwah mengedepankan pendekatan holistik, mengajarkan sejarah dakwah, dan mengkontekstualisasikan materi agar nilai-nilai Islam mudah dipahami dan diterapkan dalam kehidupan nyata. Guru berperan sebagai da’i, memberi teladan moral, serta memanfaatkan storytelling, media digital, dan budaya lokal untuk membuat pembelajaran lebih hidup dan relevan. Selain itu, integrasi dakwah mendorong peserta didik untuk menginternalisasi nilai-nilai kebaikan, seperti kejujuran, amanah, dan kepedulian sosial, dalam tindakan sehari-hari. Metodologi pengajaran yang adaptif ini tidak hanya meningkatkan pemahaman akademik, tetapi juga memupuk karakter, toleransi, dan tanggung jawab sebagai individu dan warga negara. Kurikulum ini juga menekankan evaluasi yang berkelanjutan, sehingga pendidikan dapat selalu disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik dan tantangan zaman. Dengan demikian, filsafat dakwah menjadikan pendidikan Islam transformatif, menyeluruh, dan selaras dengan prinsip amar ma’ruf nahi munkar, membekali peserta didik menjadi generasi yang cerdas, berakhlak mulia, dan siap menghadapi dinamika kehidupan.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
